Download App
5.85% BAD GIRL AND OBSESSED TEACHER / Chapter 24: Mentang-Mentang Bohay

Chapter 24: Mentang-Mentang Bohay

Happy Reading

"Bapak nggak kejar Alexa?"

"Buat apa?"

"Yakan dia bolos pak, masa Alexa gak ditegur kalo kita aja udah langsung dapat sanksi." celetuk Vranda sensi, ya memang siapa saja yang membolos dikelas Axel dia akan mendapat sanksi pertama.

"Itu hak saya dong."

Axel sedikit tergelak mendengar celetuk Vranda tadi, tapi Axel adalah guru yang memegang teguh bahwa 'Guru selalu benar.'

"Loh gak bisa gitu dong, dimana keadilan disekolah ini pak!" ujar Raka ikut mengompori.

"Nah bener tuh pak!"

"Bapak harus adil dong."

"Saya laporin pak seto loh pak!"

Axel seketika pening mendengarnya, kenapa jadi berontak semua murid-muridnya. Cukup Alexa aja saja yang suka bar-bar ditambah muridnya yang lain, bisa stress Axel.

"Saya pergi dulu."

"WOAAAAA JAMKOSSS." pekik anak anak dikelas setelah Axel keluar dari kelas begitu saja.

Ya memang ini akal-akalan anak kelas saja agar jam kosong.

Disisi lain, Alexa menatap bengis orang yang ada didepannya. Apa-apaan perempuan didepannya ini sibuk amat ngurusin idup orang.

"Udah gue bilang kalo mau bawa gue ke BK harus ada yang patah dulu oke?"

Sretttt

Alexa menjambak rambut guru tersebut dengan sangat keras. Alexa itu jago taekwondo sebenarnya tapi sayang dia kadang males menggunakannya.

"ALEXA!"

"A a xel?"

Nahkan pawangnya datang, Axel berjalan cepat kearah Alexa yang sepertinya hendak membanting guru tersebut dan menarik Alexa untuk menjauh. Bahkan kini tangan laki-laki tersebut menggenggam pergelangan tangan Alexa dengan erat.

"Axel?"

Alexa melotot mendengarnya, guru memang Axel tanpa embel-embel 'pak' bahkan kini menatap Axel sangat dalam. Alexa merasakan sesuatu ditatapan wanita itu.

"Maafkan murid saya, dia emang kadang kurang ajar." jawab Axel sambil melirik Alexs yang justru mendengus tak suka. Apa maksudnya itu.

Alexakan cuma kurang ajar sama orang yang juga kurang ajar dengan dirinya.

Kalo nggak kurang ajar ya tetep Alexa banting kalo dia emosi.

"Axel kamu nggak kenal aku?"

Axel mengernyitkan dahinya, menatap gadis berbalut blus warna merah itu dengan bingung.

"Maaf, saya tidak mengenal anda." tutur Axel dengan senyum ramahnya, membuat Alexa yang melihatnya melotot. Apa-apaan maksud guru biadab ini.

Dengan dirinya saja makhluk bontot itu tidak pernah senyum seramah itu, palingan juga senyum smirk macam om om pedo. Sedangkan dengan perempuan langsung ramah. Mentang-mentang bohay.

"Dasar mata keranjang!" gumam Alexa kesal sendiri dengan pelan, sedangkan Axel hanya meliriknya sebentar.

Axel akan mengurusnya nanti.

"Aku Belle, Annabelle Dennira kamu nggak...."

"BUAHAHAHHAHA ANNABELLE? SETAN DONG." Alexa berceltuk dengan tawa riangnya menatap Belle dengan mengejek.

"Pantes kelakuannya kayak setan."

"Alexa diem!"

"Pak, bapak punya temen nemu darimana? Kok kayak setan gitu." terang Alexa membuat Belle mendengus kesal.

'Anak siapasih rese amat.'

Axel yang mendengarnya ingin sekali tertawa mendengar ucapan Alexa yang nyleneh. Namun untuk menghargai wanita didepannya jadi dia tidak tertawa.

Toh imagenya dingin, tapi kalo ketemu Alexa selalu aja receh.

"Maaf saya tidak mengenal anda, saya izin permisi dan membawa anak ini." jawab Axel izin pamit dan menarik Alexa untuk mengikutinya berjalan melewati Belle.

"You're ex-girlfriend"

Langkah Axel dan Alexa berhenti mendengarnya, wajah Alexa melotot tak percaya, perempuan yang ia hina setan mantan kekasih tunangannya? Judul FTV azab macam apa ini.

"Mantan? Wah wah bapak punya mantan? Kok gak cerita sama saya?" nahkan Alexa mulai ngegas dan mempertahankan hak-haknya menjadi seorang tunangan.

'Alexa cemburu?'

Bukan karna Alexa udah ada rasa, tapi ya pokoknya hati Alexa gak rela kalo Axel ketemu mantannya yang mirip setan itu.

"Saya aja gak inget punya mantan."

Axel menatap Belle dengan wajah seriusnya, mencoba mengingat apakah benar itu mantannya atau bukan.

"Aku mantan kamu waktu kuliah Xel, kamu nembak aku pas prom night mahasiswa baru. Kita jadi king and queen-nya."

Belle menatap penuh harap semoga Axel mengingatnya dan siapa tau juga belum move on kayak dirinya.

"Saya gak ingat, maaf." ujar Axel datar, mimik wajahnya tiba-tiba berubah saat Belle menjelaskan siapa dirinya.

"Alexa ayo." ajak Axel sejak tadi gadis itu hanya terdiam, entah rencana licik apa yang dipikirkan Alexa untuk membatalkan pertunangannya.

"Dih ogah, sana urus dulu mantan kamu."

"Saya aja gak inget."

"Bapak gak inget apa pura-pura lupa?" sarkas Alexa, mood-nya tiba-tiba memburuk.

Alexa gak bego-bego amat buat tau aura Axel yang tiba-tiba saja berubah 180 derajat.

"Saya gak inget, ikut saya!" titah Axel tegas, auranya berbeda kali ini. Tidak terbantahkan sama sekali untuk Alexa.

Axel berjalan menarik Alexa melewati Belle begitu saja.

"Axel saya masih ingat janji kamu buat nikahin saya."

Duaaakkkk

"COWOK BRENGSEK!!"

🌙


Chapter 25: Alexa Mulai Luluh?

Happy Reading

Axel saya masih ingat janji kamu buat nikahin saya."

Duaaakkkk

"COWOK BRENGSEK!!"

Axel meringis, lagi lagi kakinya menjadi korban penganiyaan. Siapa lagi pelakunya kalau bukan tunangannya sendiri hanya dia yang berani memperlakukannya sekejam ini. Lama-lama kakinya bisa terkena amputasi mendadak.

"Axel kamu gak papa?" ujar Belle khawatir dan mendekati Axel, memegang bahu laki-laki itu, sepertinya Belle tidak menyadari bahwa ada maung yang sudah mulai bangun.

"Gak...."

Sraaakkk

Belum juga Axel menjawab, tubuh Belle menjauh dari dirinya begitu saja.

"HEH MANTANNYA PAK AXEL YANG TERHORMAT, HARAM HUKUMNYA NYENTUH TUNANGAN ORANG TAU GAK?" pekik Alexa menatap Belle yang tengah menahan sakit akibat jambakan Alexa yang sangat kuat.

Alexa murka.

Axel melongo mendengar ucapan Alexa, dirinya masih diakui tunangan ternyata walau mereka bertunangan karna paksaan lebih tepatnya Alexa kalo dirinya sih suka rela aja.

"Lepasin saya Alexa... Kamu tidak.. Aww.."

Alexa semakin menguatkan tarikannya, menatap bengis perempuan didepannya itu. Enak saja berani menyentuh miliknya begitu saja.

"Suruh siapa tante nyentuh-nyentuh tunangan orang?"

"Siapa yang nyentuh tunangan orang, dan juga saya itu bukan tante."

Alexa mendorong Belle begitu saja setelah puas menjambak rambutnya, dan dapat dilihat ditangannya ada banyak helai rambut ya tentunya milik Belle, bukan miliknya.

"Iuuuww.." ujar Alexa mengibas-ibaskan tangannya agar semua rambut ditangannya terjatuh.

Belle speechels melihat rambutnya tergeletak tak bernyawa diatas lantai.

"Kamu!!!!" pekik Belle kesal menatap Alexa yang hanya mengangkat satu alisnya, pertanda menantang.

"Pungut tuh rambutnya kalo masih sayang, tempel pake lem tikus biar gak rontok."

"Axel kamu kok diem aja?"

"Lah lo siapa minta dibela?!" nahkan Alexa ngegas lagi, sedangkan Axel hanya diam sejak tadi. Ya karna dia bingung harus membela siapa.

Disisi lain Alexa memang salah seharusnya dia membela Belle, tapi disisi lain Axel gak mau kakinya jadi korban tendangan maut Alexa lagi.

Alexa itu galak kayak maung tapi kadang manis kayak anak kucing, itu menurut Axel.

Axel lagi bucin Alexa sepertinya.

"Kamu siapa sih sebenarnya? Dari tadi sensi mulu sama saya. Kamu suka cari gara-gara ya? Mau caper ke Axel biar dapet perhatian dia?"

Wajah Alexa yang tadi menantang sekarang berubah menjadi datar. Sebenarnya cukup tertohok mendengar ucapan Belle. Tapi dia punya hak-lah untuk sensi, toh sensi gratis.

"Belle!" tegur Axel, membuat Belle menatap Axel dengan wajah ayunya.

"Kenapa? Aku benerkan? Dia nyari masalah sama aku karna buat dapet perhatian dari kamu? Inget dulu Xel, aku dulu juga dapetin kamu dengan cara cari perhatian kamu dulu supaya kamu natep aku dan nganggep aku ada." terang Belle membuat Axel diam.

Ya dahulu Belle-lah yang memulai dulu, Belle-lah yang selalu menghampiri Axel karena Axel yang terlalu sibuk dengan pendidikannya, membuatnya tidak menatap sekitar hanya buku yang menjadi daya tariknya.

Namun sejujurnya Axel jugalah orang yang bisa disebut seorang fuck boy.

Seperti alasan Axel menjadikan Belle kekasihnya.

Tapi dia mengubur dalam-dalam rahasia itu, Axel hanyalah seorang guru matematika dan tunangan Alexa. Hanya itu yang boleh Alexa dan orang lain.

Tidak dengan masa lalunya.

"Saya tidak peduli, lebih baik kamu berhenti beropini soal Alexa."

Disisi lain Alexa cuma diam, sebenarnya diamnya Alexa karena Axel yang mencoba menenangkan dirinya dengan cara menggenggam tangan gadis itu dan meremasnya pertanda Alexa harus tenang.

Axel tahu Alexa sedikit tersinggung dan Alexa tahu Axel mencoba membuktikan bahwa ucapan Belle salah.

"Loh bukannya emang bener Xel? Lihat murid kamu itu, dia selalu sensi sama aku yang notebane-nya seseorang dari masa lalu dan mungkin bakal menjadi masa depan kamu."

Alexa naik pitam sekarang, yang menjadi masa depannya Axel itu dia karna dia tunangannya ya walau Alexa belum cinta sama Axel. Tapi dia tak terima, harga dirinya sebagai tunangan Axel tertindas begitu saja.

Saat Alexa ingin kembali menjambak rambut Belle, Axel semakin mengeratkan genggamannya dan mengisyaratkan Alexa untuk diam.

Biar Axel yang mengurusnya.

"Dia berhak marah."

"Dia berhak bersikap kasar denganmu Belle."

"Bahkan dia juga berhak menganggapmu sebagai calon pelakor." tutur Axel sedikit sadis, walau tatapan Axel itu datar namun ada keseriusan didalam mata itu.

"Kenapa kamu bilang kayak gitu? Kamu ngebela dia? Dia cuma murid kamu dan aku..."

"Dan kamu cuma sebagian dari masa lalu saya, yang bahkan saya juga tidak mengingatnya." potong Axel mencoba menegaskan siapa Belle disini.

"Dan juga, Alexa berhak atas saya begitu juga saya yang berhak atas Alexa. Sebaiknya kamu pahamin kata-kata saya itu." tutur Axel dan berbalik menggiring Alexa yang masih speechels karena ucapan Axel itu.

Tiba-tiba hatinya menghangat mendengar pembelaan dari Axel.

Alexa mulai luluh eh?

Lalu bagaimana dengan misinya.


Load failed, please RETRY

Gifts

Gift -- Gift received

    Weekly Power Status

    Batch unlock chapters

    Table of Contents

    Display Options

    Background

    Font

    Size

    Chapter comments

    Write a review Reading Status: C24
    Fail to post. Please try again
    • Writing Quality
    • Stability of Updates
    • Story Development
    • Character Design
    • World Background

    The total score 0.0

    Review posted successfully! Read more reviews
    Vote with Power Stone
    Rank 200+ Power Ranking
    Stone 0 Power Stone
    Report inappropriate content
    error Tip

    Report abuse

    Paragraph comments

    Login

    tip Paragraph comment

    Paragraph comment feature is now on the Web! Move mouse over any paragraph and click the icon to add your comment.

    Also, you can always turn it off/on in Settings.

    GOT IT