Download App
4.87% BAD GIRL AND OBSESSED TEACHER / Chapter 20: Guru Mesum Biadab

Chapter 20: Guru Mesum Biadab

Axelio Povt

"Terima kasih telah menolong saya Axel."

Ucapan itu hanya aku angguki begitu saja, aku sudah cukup terlambat untuk mendatangi sebuah acara yang seharusnya aku menjadi pangeran utamanya. Mungkin terdengar konyol aku mau saja menerima perjodohan bodoh ini namun inilah keinginanku.

Bertemu dengan Alexa justru membuatku semakin tertantang meluluhkan hatinya, dan saat daddy memberitahu akan menjodohkanku dengan anak bungsu keluarga Berlin itu aku hanya mengangguk tanda setuju.

"Tunggu!"

Aku yang hendak melajukan mobil sedan ku seketika berhenti, ada apa dengan gadis yang aku tolong lebih tepatnya aku bantu menggantikan ban mobilnya yang bocor itu? Apa dia akan memberiku imbalan atau sejumlah uang? Oh maaf aku sudah sangat sangat kaya tidak harus mencari uang saja kekayaanku sudah mampu membiayai sampai 7 turunan.

"Kamu Axel kan?"

"Iya saya Axel, apakah saya mengenal anda?" jawabku mencoba sopan.

Ayolah aku sudah sangat sangat terlambat sekarang.

"Aku Belle Xel aku Belle." aku hanya terdiam dan kembali menutup kaca pintu mobil dan melanjutkan perjalananku.

Tidak peduli dengan siapa itu Belle, aku tidak mengingatnya dan terlalu malas untuk mengingat. Yang aku fokuskan bagaimana caranya cepat sampai ke tempat pertunangan dan segera menjadikan bocah bar-bar itu menjadi istriku.

Brakk

Aku membanting pintu mobil begitu saja, tidak peduli jika akan rusak atau apapun itu. Langkahku semakin cepat dengan membenarkan jasku yang sempat aku lepas untuk membantu wanita tadi.

Aku bisa melihat gadisku itu memegang sebuah mikrofon ditangannya, sekarang apalagi yang akan dilakukan gadis itu yang pasti dia akan membatalkan pertunangan ini jika aku tidak cepat menghentikannya.

"Maaf saya terlambat."

Semua mata kini tertuju padaku termasuk juga dengan Alexa, wajahnya yang tadi berbinar karena merasa bisa menghentikan pertunangan ini berubah menjadi raut wajah terkejut saat melihatku bahkan mikrofon yang ia genggam terjatuh dan berbunyi sangat memekakan telinga.

Let's see princess.

Axelio Povt End

"Ngiiiiiiiiiinggg"

Mikrofon itu tergeletak tak berdaya, wajah Alexa sangat-sangat terkejut sekarang, sedangkan didepan sana dimana Axel berdiri laki-laki itu hanya mengeluarkan senyum tipisnya.

Matanya yang tajam menatap Alexa yang seperti akan mengeluarkan kedua matanya saja saking terkejutnya.

"Maaf om tante saya terlambat." ujar Axel menatap kedua orang tua Alexa dan menundukan kepalanya pertanda dia merasa bersalah yang hanya ditanggapi anggukan oleh mereka.

MC yang tadi sempat turun dari panggung kini naik dan mengambil mikrofon yang terjatuh disamping Alexa yang masih shock.

"Sepertinya pasangan pria sudah tiba, maka dari itu acara inti akan kami laksanakan." ujar MC tersebut.

Semua kembali ketempat semula begitu juga dengan kedua kakak Alexa yang tadi sempat ingin membatalkan niat terselubung Alexa itu.

"Pasangan pria mohon naik keatas panggung."

Dengan amat percaya diri Axel berjalan kearah panggung, matanya masih menatap Alexa yang sama saja tidak bereaksi sama sekali sejak kedatangannya itu.

Axel hanya berharap Alexa yang masih shock masih tetap bertahan hingga ia melingkarkan cincin dijari manis gadis itu.

"Sang pria dimohon memasukan cincin ke pasangannya."

Seorang anak kecil yang amat menggemaskan membawakan sebuah nampan yang berisi dua buah cincin yang terlihat sangat elegan itu.

Axel tersenyum dan mengambil salah satu cincin itu dan menarik tangan Alexa yang masih saja diam sejak tadi, hingga cincin itu melingkar-pun gadis itu masih diam dan menatap Axel dengan shock.

"Tumben Alexa cuma diem." bisik Ran.

"Dia masih shock, coba aja kalo dia sadar mungkin udah dibanting itu Axel." jawab Kelvin setengah berbisik.

"Sekarang mbak Alexa dimohon memasangkan cincin ke jari pasangannya."

"Hah apa?"

Reaksi Alexa yang seperti itu justru terkesan lucu dimata Axel.

"Kamu harus masangin cincin ke tangan saya."

"Lah maksud bapak apa? Bapakkan masih ada dua tangan tuh lengkap pasang cincinnya sendiri dong, sayamah ogah." cerocos Alexa begitu saja, membuat seluruh tamu dan keluarga dari kedua pasangan tergelak mendengarnya.

"Saya sudah memasangkan cincin itu kejari manis kamu, sekarang giliran kamu Alexa." jawab Axel berusaha sabar.

Alexa menatap horor kearah tangannya yang melingkar sebuah cincin berbandul berlian yang terlihat sangat pas ditangannya itu.

'gue beneran mau tunangan ini?'

Alexa kembali menatap Axel dengan tatapan bengis "kan saya gak nyuruh bapak masangin cincin ini! Sana pasang sendiri saya gak sudi dasar om om mesum." terang Alexa begitu saja.

Dia tidak peduli reputasinya buruk karena tingkahnya dihari pertunangannya sendiri toh dirinya juga udah nggak baik. Alexa hendak berjalan menuruni tangga namun matanya justru bertubrukan dengan mata papanya membuat Alexa terdiam sejenak.

Tatapan itu, tatapan memohon yang ditunjukan kepada Alexa. Jika dipikir-pikir kedua orang tuanya tidak pernah menuntut apapun darinya, hanya ini yang mereka minta dari Alexa.

"Calmdown Alexa, calmdown lo bisa lo bisa! Terima pertunangan ini abis itu buat dia gak betah sama lo biar dia batalin perjodohan laknat ini. Oke Alexa pintar"

Alexa melangkah mengambil cincin diatas nampan dan menatap Axel sinis.

"Mana tangan bapak?"

Axel hanya tersenyum dan menjulurkan tangannya membuat Alexa segera memasangkan cincin itu ketangan Axel. Suara riuh tepuk tangan menggema saat cincin itu melingkar pas di tangan Axel.

"Udahkan? Gue turun!" seru Alexa dan hendak turun dengan perasaan gondok, namun baru saja ia melangkah tangannya ditarik oleh Axel dengan cukup keras.

Tangan Axel melingkar dengan indah dipinggang Alexa, Axel menunduk dan menarik tengkuk Alexa untuk mendongkak sehingga kini bibir mereka menyatu begitu saja.

"WOI ANJIR ADEK GUE MAIN DISOSOR AJA!" pekik Ran tak terima, hatinya panas melihat adegan didepannya itu.

Suara riuh tepuk tangan semakin menggema saat melihat adegan tersebut, dapat dilihat Axel mencoba melumat bibir Alexa sedangkan gadis yang Axel cium hanya terkejut dan melotot tak percaya.

DUAK DUGH

"Aw!"

Alexa menendang tulang kering Axel begitu saja.

"GURU MESUM BIADAB!!!" umpat Alexa dan melangkah menuruni tangga dengan wajah kesal bercampur malu.

"Awas aja gue bully abis-abisan lo om mesum!" gerutu Alexa kesal sedangkan Axel yang masih berdiri diatas panggung hanya mengeluarkan senyum tanda dirinya senang.

Alexa itu setan dia biasa berbuat apapun untuk ambisinya dan Axel lebih dari setan yang akan berbuat apapun untuk obsesinya.

🍉


Chapter 21: Dirty Talk

Happy Reading!!!

06:30

"KYAAAAAA!!!" teriak Alexa segera membuka matanya lebar-lebar, entah apa yang terjadi pada gadis itu sekarang namun teriakannya sukses ngebuat Ran yang lagi sibuk main game online dikamar samping berlari kearah kamar adiknya itu.

"Kenapa dek, ada apa dek ada apaan?" tanya Ran menatap Alexa yang masih terlihat shock sekarang, entah ada apa dengan gadis itu sekarang.

"Untung cuma mimpi.."

"Mimpi apaan?"

"Masa bang aku mimpi tunangan sama guru mesum, terus aku dicium gitu aja." tutur Alexa membuat Ran seketika menatapnya datar.

"Terserah kamu, sana siap-siap kesekolah."

Ran menutup pintu kamar adeknya dengan ekspresi sangat kesal, sepertinya ke oonan adeknya tidak akan pernah hilang sama sekali.

"Oke Alexa yang cantik ngelebihi Selena Gomez, siap siap sekolah dengan status yang masih jomblo bahagia." seru Alexa dan menyikap selimutnya.

"Lah kenapa gue tidur pake gaun coba?" gumamnya menatap gaun yang kini melekat ditubuhnya.

"Jangan bilang...." ucapannya terhenti saat menatap wajahnya dicermin, make up masih menghiasi wajah gadis itu hanya rambutnya yang berubah menjadi rambut singa sekarang.

"MOMMYYYYYY!!!" teriak Alexa dan segera berlari menuruni tangga menuju dapur karena biasanya pagi hari sang mommy selalu berada di dapur untuk menyiapkan sarapan.

"Uhukkk!!" suara bunyi keselek seketika terdengar, ya suara itu milik Kelvin yang tengah menikmati roti bakar buatan Raina.

"Dek kamu itu sana bersihin badan dulu, abang keselek lihat muka kamu." ujar Kelvin membuat Alexa mendecih kesal.

Memang apa yang salah dengan penampilan orang bangun tidur? Tidak ada kan, abangnya aja yang lebay.

"Sayang masih pagi jangan teriak teriak."

"Mommy itu cuma mimpikan?" Raina menoleh menatap anak bungsunya dengan gelengan kepala.

"Kamu siap siap kesekolah sana."

"Tapi mom itu cuma mimpikan?"

"Apa yang mimpi?"

"Masa aku udah tunangan sama guru mesum itu, itu cuma mimpikan mom, gak mungkin kan aku bener bener dijodohin sama hmmmpppp..." ucapan Alexa terhenti saat Kelvin tiba-tiba memasukan potongan roti bakar ke mulut adeknya itu.

"Cerewet."

"Abang gak boleh gitu sama adek!" tegur Raina yang hanya disambut cengengesan oleh Kelvin yang langsung ngacir begitu saja.

"KELVIN JAHANAMMMM!!!" teriak Alexa.

"Kamu sana siap-siap kesekolah dulu, mau telat lagi apa kamu? Sekali-kali jadi anak rajin."

Alexa tertohok mendengar ucapan mommynya itu, apalagi saat mengatakan itu tangan Raina menggenggam sebuah pisau daging ditangannya.

"Emak gue gak jadi psikopat kan."

Alexa hanya mengangguk lebih baik menurut daripada itu pisau daging menancap disalah satu bagian tubuhnya. Sedangkan Raina hanya menggelengkan kepalanya memiliki anak perempuan modelan kayak Alexa yang bar-bar dan badung.

'Semoga Axel betah sama kamu Al.'

🍎

"GOOD MORNING EVERYONE ALEXA YANG CAKEP MENYAPA!!" pekik Alexa menuruni anak tangga rumahnya dengan wajah bahagianya.

Seragam sangat ketat melingkar dengan manis ditubuh gadis itu yang ditutupi sebuah jacket jeans dan tak lupa rambutnya yang sekarang dikucir kuda yang memamerkan leher jenjangnya.

"Dek kamu kesambet?" tanya Ran menatap adeknya yang sekarang terlihat seperti cabe setengah tomboy.

"Emang ada yang salah sama Alexa? Bang Kelvin Alexa masih cakep kan?"

"Kamu mirip cabe tapi setengah ada tomboinya." celetuk Kelvin membuat Alexa seketika menjambak rambut abangnya itu dengan bringas.

"GAK USAH RESE PAGI PAGI, KURANG KRECKERS APA?" pekik Alexa menggoyang-goyangkan kepala Kelvin dengan kesal.

"Alexa!" tegur Revan yang muncul dari belakang, melihat kelakuan bar-bar anaknya sedikit membuat kepalanya pusing dipagi hari.

Entah nurun dari siapa sifat dan watak bar-bar Alexa, dirinya ataupun sang istri dulu sepertinya hanya menjadi pasangan tukang bully bukan bar-bar dan bringas.

"Alexa lepasin abangmu, gak malu sama tunangan kamu?" tangan Alexa seketika terhenti dan menoleh kearah daddy-nya.

"Apa maksud daddy?"

"Pagi Alexa." sapa seseorang membuat Alexa melongo tak percaya, jadi benar dia sekarang sudah memiliki tunangan? Gak boong kan? Bukan april mop kan ini.

"Jadi bukan mimpi dong."

"Yang bilang mimpi juga siapa dek, lihat jarimu tuh ada cincinnya gak."

Alexa menunduk dan gotcha! Ada sebuah cincin yang melingkar dijari manisnya.

"Jadi bapak beneran tunangan sama saya?" tanya Alexa yang hanya diangguki oleh Axel.

"Bapak gak mau batalin gitu?"

"Alexa!!" tegur Revan namun tidak Alexa pedulikan, bodoamat misinya sekarang membuat Axel ifil seifilnya sama dirinya.

"Saya suka jambak orang loh pak, nih kayak gini." tutur Alexa dan tangannya kini kembali menjambak rambut Kelvin.

"Ackk dek sakit!!" pekik Kelvin kesal sendiri sama tingkah adeknya yang seenak jidatnya menjadikan dirinya bahan pembullyan.

"i don't care..."

Alexa melepas jambakan dan menyilangkan kedua tangannya didepan dada dan berjalan mendekati Axel yang justru mengangkat satu alisnya.

Sekarang apalagi yang akan dilakukan gadis didepannya itu.

Tangan Alexa menarik kerah jas yang dipakai Axel sehingga membuat laki-laki itu menunduk, ayolah Axel itu tinggi jadi Alexa gak begitu sampe kekuping Axel.

"Pak saya tuh tepos, mending bapak cari yang bohay aja sana." bisik Alexa yang justru membuat Axel sekarang menahan tawanya mendengarnya.

Axel menoleh dan kini mendekatkan bibirnya kekuping Alexa. Alexa siap mendengar apapun itu, yang Alexa lihat itu Axel suka yang bohay-bohay kayak gitar spanyol soalnya mukanya pedo.

"Nanti saya juga bisa besarin kalau kamu tepos..."

Duaghhh

"ACK!" rintih Axel, lagi dan lagi tulang keringnya menjadi korban.

"BIADAB MESUM!!" teriak Alexa dengan muka yang sudah panas menahan kesal dan malu karena dirty talk itu.

Sedangkan Axel hanya bisa merintih kesakitan sekarang.

🍊


Load failed, please RETRY

Gifts

Gift -- Gift received

    Weekly Power Status

    Batch unlock chapters

    Table of Contents

    Display Options

    Background

    Font

    Size

    Chapter comments

    Write a review Reading Status: C20
    Fail to post. Please try again
    • Writing Quality
    • Stability of Updates
    • Story Development
    • Character Design
    • World Background

    The total score 0.0

    Review posted successfully! Read more reviews
    Vote with Power Stone
    Rank 200+ Power Ranking
    Stone 0 Power Stone
    Report inappropriate content
    error Tip

    Report abuse

    Paragraph comments

    Login

    tip Paragraph comment

    Paragraph comment feature is now on the Web! Move mouse over any paragraph and click the icon to add your comment.

    Also, you can always turn it off/on in Settings.

    GOT IT