Download App
4.14% BAD GIRL AND OBSESSED TEACHER / Chapter 17: Pertunangan

Chapter 17: Pertunangan

"Gimana cara banguninnya ini?"

"Lo sih, kenapa juga ngasih tahu kayak gitu."

"Gue terus yang disalahin, gue sabar."

Ketiga kakak tersebut beradu argumen saat melihat adeknya pingsan begitu saja setelah pernyataan lemes dari abang-abangnya.

Sebenernya Alexa tidak benar-benar pingsan ia hanya pura-pura pingsan siapa tahu dengan cara ini perjodohan itu bisa dibatalkan atau paling tidak ditunda.

"Udahlah tinggalin aja, ntar juga bangun." ujar Vero tak peduli dan segera melangkah pergi meninggalkan kamar Alexa diikuti kedua adek-adeknya yang lain.

Vero sangat mengerti tabiat adiknya itu. Makanya ia lebih memilih meninggalkan nya begitu saja toh ntar juga bangun sendiri kalo mau bangun atau laper.

Braaakkkk

"Kakak laknaat!!!" ujar Alexa sebal saat pintu kamarnya tertutup begitu saja. Alexa sebal kenapa dirinya tidak dibujuk atau paling gak usaha dibangunin gitu.

"Arghhhhhh."

Alexa frustasi sekarang, ia kira setelah beberapa hari yang lalu dia menolak dengan keras pertemuan makan malam perjodohan itu tidak akan dilaksanakan.

Ternyata berbeda dari dugaannya, justru perjodohan itu ditunda sebentar dan malah dipindah pertemuannya dirumahnya.

Licik sekali keluarga Berlin dan keluarga yang akan dijodohkan dengannya. Kalau kayak ginikan susah kabur.

Rumahnya itu terlalu gede dan penjaga dimana-mana, apalagi pelayan rumah yang setiap hari bersih-bersih sehingga selalu berkeliling rumah keluarga Berlin. Ya maklum keluarga Berlin sangat mencintai kebersihan kecuali Alexa tentunya.

Alexa berjalan kearah balkon rumahnya dengan hati dongkol, bagaimana caranya membatalkan pertemuan malam ini jika kabur saja Alexa tidak bisa.

Pura-pura sakit? keluarga Berlin tinggal datangkan dokter kerumah pun mampu. Alasan ada kerja kelompok? Oh man tidak bakal dipercaya seorang Alexa akan mau melakukan kerja kelompok.

"ARGHHHH SEBEL!!!!" teriak Alexa kesal. Udara dari balkon kamarnya saja tidak bisa menenangkan dirinya sama sekali.

Alexa menatap halaman rumahnya yang selalu kedatangan mobil besar, entah untuk apa Alexa tak peduli. Hanya saja terlihat beberapa karangan bunga yang diletakkan diatas vas.

"Bukannya cuma acara makan malem? kenapa ada begitu-an segala." gumam Alexa curiga.

Alexa berjalan keluar kamar dengan sedikit tertatih, ya karena kakinya masih terasa sakit, dirinya rasa kakinya seperti nya bengkak.

Alexa dapat melihat banyak sekali pelayan yang berjalan mondar-mandir membawa makanan ataupun alat yang lainnya.

"Ini bukan acara nikahan kan?" batin Alexa horor.

Bagaimana tidak Alexa berpikir seperti itu, jika saja persiapan yang dilakukan sangatlah mewah seperti acara pernikahan saja. Alexa tahu keluarga Berlin itu sangat - sangat kayak dirinya saja kewalahan menghabiskan uang jajan hariannya yang tidak habis-habis tapi malah semakin menumpuk.

"Dek abang kira masih pingsan." ujar Vero berjalan kearah Alexa yang berdiri ditangga kediaman keluarga Berlin dengan terbengong.

"Dek?"

"WOI DEK ADA KEBAKARAN!!!"

"AAA KEBAKARAN AIR MANA AIR." teriak Alexa spontan bahkan kini gadis itu berlari menuruni tangga dengan cepat.

Naasnya lagi Alexa berlari tidak tahu aturan, pelayan-pelayan yang tengah berjalanpun ia tabrak begitu saja. Sedang kan Vero? laki-laki hanya tertawa terbahak-bahak melihat tingkah anak bungsu keluarga Berlin itu.

PRAAAANGGG

Suara piring pecah menghentikan tawa Vero, kini laki-laki menatap Alexa yang juga berhenti begitu saja dengan tatapan horornya.

"Non awas non kaki non."

Vero segera menuruni tangga dan menghampiri Alexa yang diam saja ditempat tak berani bergerak.

"Suara apa itu... Yaampun Alexa!!" pekik Mommy melihat anak bungsunya berdiri dengan kaki berdarah.

"Vero kenapa kamu diam saja? Angkat adik kamu keatas nanti infeksi lukanya." suruh Mommy yang segera diangguki oleh Vero.

Berbeda dengan Vero dan Mommynya, Alexa justru semakin menekan kakinya dilantai, bodoamat dengan rasa sakit. Kalau dengan cara ini pertunangannya tidak jadi dilakukan. Why Not?

"Dek jangan diteken nanti darahnya makin keluar, sini abang gendong keatas."

Alexa menggeleng justru sekarang kakinya semakin mengeluarkan darah segar.

"Alexa Jessie Berlin!!" ujar Mommy penuh penekanan yang justru tidak dihiraukan oleh Alexa.

"Alexa nurut sama Mommy!"

"Iya dek...."

"Mommy sama bang Vero udah gak sayang sama Alexa?"

Alexa menatap kedua orang didepannya dengan mata berkaca-kaca. Entah itu tulus atau sekedar buatan.

"Mommy tega ngasih Alexa ke orang lain?"

"Mommy sama bang Vero udah gak peduli sama Alexa ya sekarang?"

Mommy dan Vero menghela nafas mereka. Drama Queen Alexa kembali datang.

Vero menatap sang mommy dan mendapat anggukan oleh mommynya. Vero segera berjalan menghampiri Alexa dan menggendong paksa seperti karung beras begitu saja.

"ABAAANG TURUNIN ALEXAAAAA!!!" pekik Alexa memukul pundak Vero dengan keras.

"Diem gak dek, kamu kecil-kecil tenaganya kayak bulldog ya."

"Bodoamat gak peduli, turunin Lexa sekarang!"

Dan

Brukkkkkkk!!!

"ANJIR SAKIT!!" pekik Alexa saat tubuhnya terhempas diatas kasur begitu saja apalagi dalam kondisi kakinya yang berdarah.

"Diem disitu, jangan keluar-keluar abang mau panggil dokter. Kalau sampe keluar abang patahin kaki kamu." ujar Vero datar dan segera berjalan keluar dari kamar adeknya itu.

"ABANG JAHAAAT!!!!!"

"ABANG GAK SAYANG SAMA ALEXA!!"

"ABANG TEGA SAMA ALEXA!!!"

Sumpah serapah-pun dikeluarkan oleh Alexa kepada Vero.

"gini amat nasib orang cantik macam gue." ujar Alexa lirih sebelum akhirnya benar-benar terbang ke alam mimpi.

Badannya sakit namun hatinya lebih sakit.

------------------------------TBC------------------------


Chapter 18: Jadi Tunangan

Alexa Povt

" Huwaaaaa Omaaaa " teriak gue frustasi dengan kenyataan hidup gue yang selalu penuh dengan cobaan , Ya tuhan apa salah hambamu ini yg cantik imut bin kiyut ini ngalahin Barbie barbie yg pernah hamba lihat ya Tuhan.

Gimana nggak frustasi gue ini , gue baru dapet kabar kalo di keluarga gue bakal ada acara pertunangan , seharusnya gue seneng tapi masalahnya yg bakal di tunangin itu gue Alexa yg Cantik nan Imut ini.

Masa di tahun 2019 ini gue bakal dijodohin sama orang yg nggak pernah gue kenal boro boro kenal lihat wajahnya kagak.

"Kyaaaaa Oma tolong cucu oma yg cantik nan imut ini " teriak gue meminta keajaiban agar Oma tiba tiba ada didepan gue dan nolongin gue dari pertunangan sialan ini.

"Udahlah dek , sampai mulut kamu berbusa bahkan Pita suaramu patah Oma nggak bakal langsung turun didepan kamu , La Wong oma ada Di Belanda "

Nah Lo sapa tu yg ngomong bukannya gue lagi dikamar sendirian masa ada hantu dikamar gue. Seinget gue juga gue dikuciin dikamar katanya biar gak kabur.

Siapa juga yang mau kabur males banget harus kabur dengan kaki pincang kayak gini. Apalagi kabur juga percuma ntar pasti bakal ditemuin.

Masih inget gue tadi ancaman bang Vero tiap nganter orang buat masuk entah ngobatin luka kaki gue ataupun dandanin gue buat pertunangan nanti.

"Awas kamu kabur, jangan harap bisa keluar bebas kemana-mana." tutur bang Vero tiap masuk kamar gue.

Kan horor gue gak bisa kemana-mana, gak ada shopping gak ada fangirlan lagi nolep ntar hidup gue kalau gitu.

"Dek , Udah ayo turun semua udah nunggu dibawah buat makan malam "

Etdah suara sapa sih yg tadi ngajak ngomong gue , ekh tunggu kayak gue kenal deh sama suara ini. Inikan suaranya kakak sableng gue.

Dan bener waktu gue memutar badan seksi gue didepan gue berdiri sosok tinggi tegap menggunakan toxedo hitam dengan jambul yg selalu menemani aktivitasnya.

"Udah Ayo m" tarik abang gue Ran lah emang gue mau dibawa kemana, bukannya gue masih dikunciin sampe acara selesai ya? Biar gak hancur itu acara hehe gara gara ada gue.

-Alexa Povt End-

Ran menuntun Alexa dengan perlahan keluar dari kamar tempat Alexa dikunciin tadi. Dapat Alexa lihat banyak sekali orang berlalu lalang dilantai bawah dimana acara diselenggarakan.

Alexa akui sangat mewah acara ini, benar-benar sangat mewah. Tapi kenyataan bahwa acara ini adalah acara perjodohan dirinya dengan orang tidak dikenal membuatnya sebal dan kesal.

"Sebenernya abang gak rela kamu dijodohin sama orang lain, abang maunya kamu sama abang aja." cerocos Ran memegang tangan Alexa untuk menuruni tangga dengan pelan-pelan.

Alexa mendelik menatap Ran dengan sebal "mending gue dijodohin daripada kawin sama lo bang, gak bebas hidup Alexa nanti." jawab Alexa membuat Ran mengerucutkan bibirnya tanda dia kesal. Namun Alexa tak peduli itu.

Alexa hanya peduli apa yang ia lihat sekarang, karpet merah menyambut dirinya dan suara tepuk tangan terdengar di gendang telinganya.

"Nona Alexa Jessie Berlin bisa berdiri diatas panggung?" ujar MC menatap Alexa yang masih terdiam dengan wajah tertegunnya itu.

Banyak sekali wajah-wajah yang Alexa kenal di sana, matanya melotot melihat ketiga teman SMAnya juga turut hadir dalam acara ini.

Dengan spontan Alexa melangkahkan kakinya menuju panggung ya karena tadi MC bilang dan juga Ran yang menuntunnya untuk keatas panggung. Alexa hanya berdiri diam diatas panggung dengan wajah datarnya. Dapat dilihat seluruh keluarga Berlin juga ada disini kecuali nenek kesayangannya tentunya.

'Omaaaa tolong Alexaaa!!!' jerit Alexa dalam hati.

"Untuk pasangan pria silahkan naik keatas panggung."

Alexa mencari siapa yang akan ditunangkan dengan dirinya. Matanya melotot saat melihat siapa yang tengah berjalan kearah panggung. Dengan tixedo hitam laki-laki itu berjalan kearah panggung dengan percaya diri.

"KYAAAAA LEXA MAU DIJODOHIN SAMA GENDERUWO!!!"

------------------------------TBC-------------------------


Load failed, please RETRY

Gifts

Gift -- Gift received

    Weekly Power Status

    Batch unlock chapters

    Table of Contents

    Display Options

    Background

    Font

    Size

    Chapter comments

    Write a review Reading Status: C17
    Fail to post. Please try again
    • Writing Quality
    • Stability of Updates
    • Story Development
    • Character Design
    • World Background

    The total score 0.0

    Review posted successfully! Read more reviews
    Vote with Power Stone
    Rank 200+ Power Ranking
    Stone 0 Power Stone
    Report inappropriate content
    error Tip

    Report abuse

    Paragraph comments

    Login

    tip Paragraph comment

    Paragraph comment feature is now on the Web! Move mouse over any paragraph and click the icon to add your comment.

    Also, you can always turn it off/on in Settings.

    GOT IT