Download App
3.17% BAD GIRL AND OBSESSED TEACHER / Chapter 13: Makhluk Mars or Es Batu

Chapter 13: Makhluk Mars or Es Batu

Memang tidak banyak yang tahu bahwa sebenarnya keluarga Berlin memiliki satu anak manusia lagi didunia ini.

Ya karena anaknya yang satu ini hidupnya melancong kesana kemari udah kayak butiran debu ditambah Ran adalah orang yang sangat dibenci Alexa dari dulu sekarang atau bahkan dimasa depan.

Ran pergi juga karena diusir sama Alexa kejam bukan?

Disitu terkadang Ran merasa sedih dan sakit! Sakit banget sumpah.

"Manusia Mars ngapain lo disini!" ucap Alexa sinis.

Gimana nggak sinis? Manusia paling laknat didunia ini tiba tiba meluncur begitu saja dihadapan Alexa dan ditambah dengan senyuman tanpa dosanya.

"Al nggak sopan! Gue kakak lo!" protes Ran tak terima.

Sekarang mereka sedang berdiri disamping mobil Ran untuk pulang kerumah mereka tentunya mau kemana lagi emang? Sebenernya Alexa gak mau tapi daripada nunggu go car apa taksi mending ikut kakaknya. Toh gak di apa-apain ini.

"Mau lo kakak gue! Mau lo manusia mars! Ora urus eneng." celetuk Alexa dan langsung mendapat jitakan manis dari seorang Ran.

"Kamu pikir kakak apa? Nggak boleh gitu sama kakak." ucap Ran tak terima.

Jelas nggak terima! Ran sudah beberapa tahun enyah begitu saja dari keluarga hangat nan harmonis karena sebuah permainan TOD itu.

"Kenapa lo nggak mati aja deh!" ucap Alexa masih sinis tentunya.

Pletak

Satu jetakan manis mendarat tepat dikepala cantik nan mulus milik Alexa membuat sang empunya ingin menangis seketika.

"Jaga omongan lo!" ucap Ran tak terima dan segera memasuki mobilnya dengan santai meninggalkan Alexa yang masih saja bersungut sungut.

"Terus aja jitak terus aja! Ntar gue kasih piring cantik sumpah! Lo muncul muncul nyebelin!" protes Alexa tak terima.

"Lexa!" teriak seseorang membuat Alexa menghentikan langkahnya. Wajahnya seketika datar melihat siapa yang berjalan bak model di cat walk.

Dengan setelan jas hitamnya dan tangan kiri yang dimasukkan didalam saku celana, Axelio berjalan menghampiri Alexa yang menatapnya datar.

"Pulang bareng saya." ujar Axel

Alexa menatapnya sini "berani bayar berapa lo? Ngajak princess kayak gue balik." ujar Alexa dengan gaya sinisnya.

Axelio mengeluarkan smirk andalannya terlihat tampan "mau kamu ajak kemana pun saya jabanin." ujar Axel congkak.

"Tapi sayang gue GAK MAU!" ucap Alexa penuh penekanan dan segera berjalan memasuki mobil dimana Ran ada didalamnya menunggu Alexa yang entah berbicara dengan siapa Ran tak peduli. Maklum Ran masih kesal dengan tingkah adek kurang ajarnya itu.

Alexa lagi badmood karena dateng nya abangnya ditambah makhluk jadi-jadian seperti Axel menghampirinya. Seperti pepatah 'sudah jatuh ketimpa tangga pula' seperti itulah Alexa hari ini.

"Tinggalin gue aja teros, Lexa gak papa!" ujar Alexa kesal ketika duduk dikursi penumpang samping Ran.

"Suruh siapa ngomong nggak difilter!" bela Ran tak terima.

"Kalau ngomong difilter itu pake mikir! Males mikir gue!" ucap Alexa acuh dirinya masih sebal dengan tingkah kakak sarapnya.

Kakaknya itu manusia bukan sih! Kok kejam banget sama adiknya sendiri! Atau jangan jangan dia bener berubah jadi makhluk mars! Jangan jangan dia operasi plastik biar bisa jadi makhluk mars! Wah harus diintimidasi makhluk disampingnya itu.

Alexa menatap horor kearah Ran yang masih saja terdiam menatap lurus kearah depan dengan serius.

'Mukanya mirip sih sama yang dulu!'

'Besar telinganya juga sama!'

'Hidungnya masih mancung!'

'Lobang hidungnya masih sama besar!'

'Terus apa yang beda!'

Alexa berpikir keras melihat kakaknya yang masih saja serius menatap lurus kedepan takut takut ntar ada truk tronton yang tiba tiba nyempil gitu kan bahaya.

'Ahaa gue tahu!'

Alexa tersenyum memikirkan ide cemerlang yang tiba tiba melintas begitu saja diotak cerdasnya.

Iya Alexa cerdas! Saking cerdasnya nilai kimia pun dibanjiri dengan pujian! Doremi malahan!

"Makhluk Mars!" panggil Alexa serius membuat Ran mengangkat alisnya walau tidak melihat wajah Alexa dirinya bisa mengetahui bahwa adiknya itu sedang ingin berkata serius.

Kan Ran jin tomang! Apa aja tahu dalam satu kedipan mata!

"Apa?" tanya Ran yang juga mulai serius.

"Lo!" tunjuk Alexa tiba tiba membuat Ran mengernyit bingung.

"Gue kenapa? Ada apa?"

"Lo tunjukin upil lo sekarang juga!" jelas Alexa melontarkan ide cemerlangnya untuk mengetahui bahwa abangnya itu manusia atau bukan.

Pletakkk

"Sakit bang!"

"Suruh siapa nyuruh kayak gitu! Lo pikir gue mau ngupil apa didepan lo! Sorry ogah! Gue ngupil itu menambah kadar kegantengan gue! Jadi nggak boleh ada yang lihat!" jelas Ran dengan percaya diri.

Mana ada ngupil nambah kadar kegantengan!

"Jitak gue lagi! Gue kasih sandal swallo baru tahu!" protes Alexa tak terima.

"Serah gue!" jawab Ran cuek.

"Bang!" panggil Alexa lagi dan hanya dijawab deheman oleh Ran.

"Lo manusia kan!"

Pletakkk

"ABANG!!!!!"

"DASAR BEGO!"

-----------------------------TBC--------------------------


Chapter 14: The Kampreto

Brakkkk

Dengan keras Alexa menutup pintu mobil Ran dan berjalan mendahului kakaknya yang justru tersenyum geli melihat kelakuan adiknya.

"Kenapa harus balik sih!"

"Minggat aja boleh kali!"

"Gue rela nggak makan setahun kalau si Manusia Mars kagak balik lagi!"

Dengan bersungut sungut Alexa berjalan memasuki mansion keluarga Berlin. Meninggalkan Ran dibelakang yang dengan setia mendengarkan sungutan gadis itu.

"Dek kenapa muka lo kucel amat?"

"Tumben kagak triak triak lu?" Vero berjalan kearah sofa dan duduk menatap adiknya yang dengan sengaknya melempar sepatu sekolahnya kesembarang arah.

"Dek sopan dikit kek! Itu sepatu main dilempar aja!" peringat Kevin menatap Alexa yang justru menatap wajah bete.

'Kenapa pada nyebelin sih!'

"Muka lo kenapa lagi kucek gitu!" ucap Vero.

"Terserah gue dong! Mau muka gue kucel mau muka gue kinclong juga bukan urusan abang!" Alexa segera ngibrit pergi meninggalkan kedua kakaknya yang bingung melihat kelakuannya sendiri.

"Adik lo kenapa bang?"

"Adik lo juga kali!" ucap Vero tak terima.

"Halah terserah! Yang penting sekarang si Al ke..."

"HOME SWEET HOME!" teriak Ran tiba tiba.

"Kayaknya gue tau deh bang..."

"Nggak usah lo bilang juga gue tahu! Sang brother complex datang!" ucap Vero dan segera menghampiri Ran dan menonjok dada Ran ala laki laki.

"Kapan lo balik?"

"Baru balik! Mata lo katarak apa nggak bisa lihat gue!" ucap Ran sarkastik.

"Omongan lo masih tajem aja!" komentar Kevin dan segera memeluk Ran.

"Ran nggak pernah berubah gitu ke lo." Ran tersenyum miring menatap kedua saudaranya dengan akuh. "Al mana?" tanya Ran melihat adik kesayangannya sudah lenyap begitu saja.

"Didalem kamar kali. Tahu lo balik dia kayaknya kesel banget." komentar Vero dan segera merebahkan tubuhnya keatas sofa.

"Bukan kayaknya doang. Gue jemput dia tadi, Eh dia malah nyuruh gue mati." dengan santai Ran juga merebahkan tubuhnya disamping kakaknya itu diikuti Kevin disamping Ran.

"Dia kesel kali sama lo!"

"Bukan hanya kesel aja Vin tapi gedek kayaknya." jawab Ran lesu membuat kedua saudaranya malah ketawa ngakak mendengarnya.

"Apa lo jahat! Semua!"

"Drama!!" ucap Vero dan Kevin serempak membuat Ran ingin sekali mencincang mereka namun jika terjadi bisa bisa dirinya yang dicincang kedua orang tuanya.

"Suruh siapa lo Brother Complex banget." cemooh Kevin. Ran menatap sinis Kevin saat kata kata itu terlontar begitu saja.

"Gue bukan brother complex gue cuma mau adik gue nggak masuk kepergaulan bebas yang bisa merusak nusa bangsa dan negara." jelas Ran menggebu-gebu bahkan sekarang kini dirinya berdiri seolah sedang memberi ultimatumnya.

"Pidato dadakan mulai!"

"Ran teguh datang!!!" ucap Kevin menatap kakaknya yang sama sekali tak berubah.

"Kalau Alexa pacaran atau deket sama orang lain yang nggak bener mau jadi apa Alexa? Mau jadi apa bangsa negara tanah air tercinta ini!!! Bisa bisa Alexa merusak nama baik bangsa dan negara!!" lanjut Ran membuat kedua saudaranya ingin sekali enyah dengan cepat dari ruangan ini.

"Bang saudara gila kita bertambah satu!!" gumam Kevin.

"Bukan dek! Tapi kembali satu." ralat Vero membuat Kevin mengangguk setuju.

"Nah untuk itu, kita harus menjaga Alexa dengan penuh jiwa raga kita agar Alexa terjamin keselamatannya dari para bedebah bedebah di..."

Gedubrakkk

Tiba tiba terdengar benda jatuh membuat Ran menghentikan ultimatumnya dan Vero juga Kevin bersyukur dan berterima kasih atas suara jatuh tersebut.

Tapi tunggu....

Siapa yang jatuh?

Vero dan Kevin saling berpandangan dan segera beranjak atau tepatnya berlari ke sumber suara meninggalkan Ran yang masih bingung.

"Emang ada bom ya? Kok sampe lari gitu!" gumam Ran dan berdiam sejenak.

"ADIKKU SAYANG JATUH!!!!" teriak Ran tiba tiba dan segera ngibrit mengejar Kevin dan Vero yang sudah jauh disana.

"HUWA SAKIIIIIIT!!!!!!" pekik Alexa disana.

---------------------------TBC---------------------------


Load failed, please RETRY

Gifts

Gift -- Gift received

    Weekly Power Status

    Batch unlock chapters

    Table of Contents

    Display Options

    Background

    Font

    Size

    Chapter comments

    Write a review Reading Status: C13
    Fail to post. Please try again
    • Writing Quality
    • Stability of Updates
    • Story Development
    • Character Design
    • World Background

    The total score 0.0

    Review posted successfully! Read more reviews
    Vote with Power Stone
    Rank 200+ Power Ranking
    Stone 0 Power Stone
    Report inappropriate content
    error Tip

    Report abuse

    Paragraph comments

    Login

    tip Paragraph comment

    Paragraph comment feature is now on the Web! Move mouse over any paragraph and click the icon to add your comment.

    Also, you can always turn it off/on in Settings.

    GOT IT