Brakkkk
Dengan keras Alexa menutup pintu mobil Ran dan berjalan mendahului kakaknya yang justru tersenyum geli melihat kelakuan adiknya.
"Kenapa harus balik sih!"
"Minggat aja boleh kali!"
"Gue rela nggak makan setahun kalau si Manusia Mars kagak balik lagi!"
Dengan bersungut sungut Alexa berjalan memasuki mansion keluarga Berlin. Meninggalkan Ran dibelakang yang dengan setia mendengarkan sungutan gadis itu.
"Dek kenapa muka lo kucel amat?"
"Tumben kagak triak triak lu?" Vero berjalan kearah sofa dan duduk menatap adiknya yang dengan sengaknya melempar sepatu sekolahnya kesembarang arah.
"Dek sopan dikit kek! Itu sepatu main dilempar aja!" peringat Kevin menatap Alexa yang justru menatap wajah bete.
'Kenapa pada nyebelin sih!'
"Muka lo kenapa lagi kucek gitu!" ucap Vero.
"Terserah gue dong! Mau muka gue kucel mau muka gue kinclong juga bukan urusan abang!" Alexa segera ngibrit pergi meninggalkan kedua kakaknya yang bingung melihat kelakuannya sendiri.
"Adik lo kenapa bang?"
"Adik lo juga kali!" ucap Vero tak terima.
"Halah terserah! Yang penting sekarang si Al ke..."
"HOME SWEET HOME!" teriak Ran tiba tiba.
"Kayaknya gue tau deh bang..."
"Nggak usah lo bilang juga gue tahu! Sang brother complex datang!" ucap Vero dan segera menghampiri Ran dan menonjok dada Ran ala laki laki.
"Kapan lo balik?"
"Baru balik! Mata lo katarak apa nggak bisa lihat gue!" ucap Ran sarkastik.
"Omongan lo masih tajem aja!" komentar Kevin dan segera memeluk Ran.
"Ran nggak pernah berubah gitu ke lo." Ran tersenyum miring menatap kedua saudaranya dengan akuh. "Al mana?" tanya Ran melihat adik kesayangannya sudah lenyap begitu saja.
"Didalem kamar kali. Tahu lo balik dia kayaknya kesel banget." komentar Vero dan segera merebahkan tubuhnya keatas sofa.
"Bukan kayaknya doang. Gue jemput dia tadi, Eh dia malah nyuruh gue mati." dengan santai Ran juga merebahkan tubuhnya disamping kakaknya itu diikuti Kevin disamping Ran.
"Dia kesel kali sama lo!"
"Bukan hanya kesel aja Vin tapi gedek kayaknya." jawab Ran lesu membuat kedua saudaranya malah ketawa ngakak mendengarnya.
"Apa lo jahat! Semua!"
"Drama!!" ucap Vero dan Kevin serempak membuat Ran ingin sekali mencincang mereka namun jika terjadi bisa bisa dirinya yang dicincang kedua orang tuanya.
"Suruh siapa lo Brother Complex banget." cemooh Kevin. Ran menatap sinis Kevin saat kata kata itu terlontar begitu saja.
"Gue bukan brother complex gue cuma mau adik gue nggak masuk kepergaulan bebas yang bisa merusak nusa bangsa dan negara." jelas Ran menggebu-gebu bahkan sekarang kini dirinya berdiri seolah sedang memberi ultimatumnya.
"Pidato dadakan mulai!"
"Ran teguh datang!!!" ucap Kevin menatap kakaknya yang sama sekali tak berubah.
"Kalau Alexa pacaran atau deket sama orang lain yang nggak bener mau jadi apa Alexa? Mau jadi apa bangsa negara tanah air tercinta ini!!! Bisa bisa Alexa merusak nama baik bangsa dan negara!!" lanjut Ran membuat kedua saudaranya ingin sekali enyah dengan cepat dari ruangan ini.
"Bang saudara gila kita bertambah satu!!" gumam Kevin.
"Bukan dek! Tapi kembali satu." ralat Vero membuat Kevin mengangguk setuju.
"Nah untuk itu, kita harus menjaga Alexa dengan penuh jiwa raga kita agar Alexa terjamin keselamatannya dari para bedebah bedebah di..."
Gedubrakkk
Tiba tiba terdengar benda jatuh membuat Ran menghentikan ultimatumnya dan Vero juga Kevin bersyukur dan berterima kasih atas suara jatuh tersebut.
Tapi tunggu....
Siapa yang jatuh?
Vero dan Kevin saling berpandangan dan segera beranjak atau tepatnya berlari ke sumber suara meninggalkan Ran yang masih bingung.
"Emang ada bom ya? Kok sampe lari gitu!" gumam Ran dan berdiam sejenak.
"ADIKKU SAYANG JATUH!!!!" teriak Ran tiba tiba dan segera ngibrit mengejar Kevin dan Vero yang sudah jauh disana.
"HUWA SAKIIIIIIT!!!!!!" pekik Alexa disana.
---------------------------TBC---------------------------
"HUWAAA MOMMY DADDY SAKITT" teriak Alexa saat tak sengaja Vero memegang kaki Alexa yang terkilir. Memang sengaja sih lebih tepatnya karena juga ingin memeriksa parah atau nggak.
Puukkkk
Dengan sadisnya Ran menggeplak kepala Vero.
"Lo apa apaan sih!" protes Vero tak terima.
"Lo yang apa apaan! Ngapain dipegang udah tahu sakit bego!" ucap Ran sengit dan membuat Alexa berterima kasih dengan manusia mars itu karena sudah membalaskan dendamnnya.
Terkadang Ran ada gunanya juga.
"Ya kan gue mau mastiin parah atau nggak! Lo yang bego!" sepertinya kesialan Vero adalah kedatangan Ran yang memang hidupnya selalu bikin rusuh.
"Mata lo katarak apa hah! Lo lihat kaki Alexa sampai bengkak udah kayak kaki gajah aja masih mau diperiksa!" Vero meringis sedih mendengar ucapan Ran yang benar bahwa kaki Alexa bengkak namun juga nggak sebesar kaki gajah Ran memang kelewat lebay.
"Lebay lo!" ucap Kevin yang datang membawa salep nggak tanggung tanggung dia bawa salep banyak benget dengan berbagai merk.
"Vin lo mau jualan apa?" pertanyaan Ran membuat Kevin bingung. Jualan emang dirinya miskin apa sampe sampe harus jualan kayak gini.
Kevin kan orang kaya udah ganteng kaya lagi tapi sayangnya ditinggal pacarnya kawin sama cowok lain kan sedih jadinya.
"Lo pikir gue miskin apa! Sampe sampe mau jualan!" ucap Kevin tak terima dan segera menggeplak kepala Ran yang untungnya bisa menghindar melihat serangan maut dari saudara laknatnya.
"Ya udah slow kali! Udah kayak cewek PMS aja lo hidupnya marah marah!" protes Ran dan segera merebut salep anti badai yang dibawa Kevin dan memberikannya kepada Vero yang sibuk menatap luka bengkak milik Alexa.
"Pelan pelan!" peringat Ran tajam yang hanya dijawab dengan memutar bola matanya pertanda dirinya sebal.
"Maklum bang dia nggak pernah ngerasain dimarahin sama cewek PMS sekarang kan habis ditinggal kawin sama ceweknya." komentar Alexa dan sukses membuat muka Kevin masam.
"Hahahahahaha oh ya! Lo ditinggal kawin sama cewek lo eh ralat mantan cewek lo ya! Apalagi kawinnya sama sahabatnya sendiri hahahahahaha." tawa Ran diiringi dengan tawa Alexa dan Vero yang hanya menggeleng gelengkan kepalanya melihat kelakuan saudara saudaranya.
Memang jika soal bully membully Alexa dan Ran-lah jagonya hingga bahkan jika mereka sedang klopnya membully orang nggak tanggung tanggung semua rahasia dibabat habis sama mereka.
"Kenapa lo bang nggak ikutan ngakak!" ucap Kevin sinis dan duduk disamping Alexa yang masih saja ngakak.
"Gue nggak sekejam itu kali, Ngelihat saudara gue dibully sama saudara yang satu!" ucap Vero datar sepertinya Vero sedang baik hingga tidak ikut membully Kevin.
"Halah lo bang! Sok baik lo! Gue tahu lo diem itu gara gara lo juga kan gagal cinta! Niatnya minta dicomblangin sama temennya sendiri eh malah yang jadian yang nyomblangin sama gebetan lo!" ucap Ran sadis membuat muka Vero masam seketika.
Kan benar jika Ran ada omongan sadisnya akan berlaku sama siapapun termasuk saudaranya sendiri.
"Tai lo!" umpat Vero dan kembali sibuk dengan aksi salep menyalepnya dengan menggumam entah apa itu.
Sepertinya dua bersaudara Vero dan Kevin saat ini adalah korban tukang tikung temannya sendiri.
"Dek kaki lo tambah gede aja! Nanti kalau pake high heels nggak bisa!" ucap Kevin tiba tiba.
"Emang kenapa bang? Gue kan nggak mau kepesta ngapain harus pake high heels segala!" ucap Alexa cuek dirinya nggak pake high heels juga nggak akan mati.
"Tapikan nanti ada pesta kecil kecilan!" gumam Ran lirih namun dapat didengar oleh Alexa.
"Pesta kecil kecilan? Emang ada yang ulang tahun?" ucap Alexa bingung perasaan dirinya nggak ulang tahun , saudara saudaranya juga nggak, mommy daddynya juga nggak terus apa?
"Bukan! Ini pesta perjodohan!" gumam Vero lirih.
"What Perjodohan!!!!" teriak Alexa kaget.
"VERO EMBER!!!!" teriak Ran dan Kevin secara bersamaan.
---------------------------TBC----------------------------
Paragraph comment
Paragraph comment feature is now on the Web! Move mouse over any paragraph and click the icon to add your comment.
Also, you can always turn it off/on in Settings.
GOT IT