Download App
2.19% BAD GIRL AND OBSESSED TEACHER / Chapter 9: Axelio si Es Batu

Chapter 9: Axelio si Es Batu

Happy Reading.

Alexa kembali menelungkupkan wajahnya dan sibuk memejamkan matanya.

Bodo amatlah! Kalau ada guru masuk karena udah jam masuk lagian tapi juga yang namanya Alexa bodo amat sama siapa aja urat takutnya udah putus kali.

Genderuwo aja Alexa lawan apalagi guru ia depak kali.

"Kita lanjutkan pelajaran tadi!"

Alexa tetap tak mengindahkan dan lebih asik memimpikan pangeran berkuda putih yang ia tunggu tunggu kedatangannya namun tak kunjung jua.

"Vranda!"

"Vania!"

"Katty!"

Tegur guru ganteng yang tak lain si batu es yang ternyata pelajarannya belum selesai juga.

Hayati deh kalau ini!

"Ada apa pak?"

"Apaan pak?"

"What's wrong?"

Tiga orang menjawab dengan muka muka watadosnya nggak peduli guru itu menatapanya garang.

"Kalian tidak bisakah serius sedikit dalam pelajaran saya!"

"Enggak!"

"Ogah!"

"Nama bapak siapa?" ucap Vania yang tiba tiba lemotnya kambuh.

"Kamu tidak tahu nama saya?" ucap es batu tak percaya masa ganteng kayak gini nggak dikenalin. Padahal Axel ingat saat pertama kali menginjakkan kakinya disekolah ini banyak yang mengantri ingin kencan dengannya.

Astaga!

"Nggak!"

"Lagian bapak bukan presiden ngapain harus tahu nama bapak!" jawab Katty datar.

"Bapak juga nggak seganteng papa saya ngapain harus tahu nama bapak?" tutur Vranda dan kembali melanjutkan rutinitasnya yaitu membaca buku.

"Baik perkenalkan nama saya Axelio Adrinelo Jhonson!"

"Nggak nanya!"

"Bodo amat!"

"Nama bapak keren!" ucap Vania berdecak kagum.

Axel atau es batu itu hanya bisa menghela nafas mendengar penuturan murud murid sablengnya itu.

Perhatian untuk siswi bernama Kattylina Agleoeva , Vaniany Rayni , Vranda Diani dan Alexa Jessie sekarang keruang BK!

Semua menatap mereka horor sedangkan yang ditatap malah asyik berdiri disana melenggang pergi kecuali Alexa yang masih nyenyak tidur.

Vranda tak berani membangunkan Alexa bisa bisa ngamuk kayak medusa dianya kalau dibangunin.

"Alexa Jessie!" ucap Axel menatap Alexa yang masih saja setia dengan kengorokannya itu.

"Alexa!"

"Apaansih! Gue lagi tidur nggak usah ganggu kenapa!" bentak Alexa menatap Axel tajam.

"Kamu dipanggil ke ruang BK!" jawab Axel datar.

"Hei manusia batu! Kalau gue dipanggil apa urusannya sama lo! Nggak usah bangunin gue juga kali!" bentak Alexa.

"Alexa Jessie! Kamu tidak sopan sekali sama guru kamu!" bentak Axel.

"Heh! Mau gue sopan mau nggak bukan urusan lo juga kenapa lo yang ribet sih! Hidup hidup gue! Atau jangan jangan kalau gue nikah sama Manu lo juga ribet hah!" bentak Alexa sengit menatap tajam kearah Axel yang juga menatapnya namun datar.

"Kamu ikut saya!" ucap Axel dan segera menarik paksa Alexa.

Saat Axel membawa pergi Alexa seketika kelas riuh.

"JAMKOSS GUYS!" teriak seluruh murid.

...........

Di Ruang BK

"Ada apa bu?" tanya Katty malas

"Ibu kenapa manggil kita? Emang ada urusan!" tanya Vranda.

"Kalian dimana Alexa?" tanya bu Ratna.

"Tidur dikelas!" ucap tiga gadis itu dengan serempak.

"Dikelas tidur? Kalian tidak membangunkannya?"

"Ngapain bu dibangunin! Toh ibu bukan orang penting!"

"Dan juga ibu bukan Angelina Jolie!"

"Juga Alexa kalau dibangunin udah kayak dewa medusa bu!"

Ucap mereka saling berurutan.

"Kalian kenapa kalian selalu saja membuat onar seperti ini!" bentak bu Ratna.

"Terserah kita dong bu! Yang buat onar juga kan kita kenapa ibu yang repot!"

"Lagian ni ya bu! Sekalipun kita mindahin menara Pisa kesini juga bukan urusan ibu!"

"Ibukan.."

"Stop!" bentak bu Ratna habis sudah kesabarannya menghadapi murid didepannya itu.

"Besok panggil orang tua kalian! Dan sekarang panggil Alexa kesini!"

"Nggak perlu! Gue udah disini! Ada apa?" ucap Alexa tiba tiba dengan gaya songongnya.

"Alexa kamu bisa sopan sedikit tidak!" tegur Axel.

"Ngapain gue sopan! Gue akan sopan sama orang yang bisa bersikap sopan!" ucap Alexa datar.

"Gue setuju!"

"Betul!"

"Gotcha!"

"Maaf bu Ratna saya akan mengurus Alexa sendiri ibu lanjutkan pekerjaan ibu!" ucap Axel meminta pamit dab mengajak Alexa juga.

"Ngapain lo ngajak gue!" bentak Alexa.

"Kamu ikut saya sekarang!" ucap Axel dingin dan segera menarik lengan Alexa secara paksa.

"Al hati hati guru itu agresif!" teriak Vranda

"Al hati hati biasanya yang diem es batu itu bahaya!" teriak Katty.

"Al selamat diajak sama kepsek ganteng!" teriak Vania dan langsung mendapat tatapan tajam dari kedua sahabatnya.

"Ada apa?"

"Dasar goblok!" teriak Vranda dan Katty.

"Vranda Katty sekarang juga bersihin toilet!" teriak bu Ratna.

"Ogah!" ucap Katty dan Vranda bersamaan dan dengan santai melenggang pergi.

"Saya nggak dihukum bu?" tanys Vania.

"Saya heran sama kamu Vania , kamu itu baik dan polos tapi kenapa kamu bisa ikut geng mereka!" tanya bu Ratna heran.

Anak sepolos Vania bisa ikut geng bad girl itu.

"Saya mah emang baik dan polos bu! Tapi saya jugakan bad girl tapi lebih alim sikit bu! Ya udah ya bu Bye!! Jumpa lagi!" cerocos Vania dan segera pergi menyusul kedua sahabatnya.

Dan seperti nya mereka tidak mempedulikan Alexa yang kini tengah terperangkap di kandang macam.

TBC


Chapter 10: Penguntit Comberan

"Lo ngapain lepasin nggak?" bentak Alexa meronta agar dilepaskan oleh manusia es batu terlaknat yang bernama Axelio itu.

"Kamu lebih baik diam! Aku tidak akan macam macam kepada muridku sendiri!" ucap Axel datar.

"Apa? Nggak macem macem! Lo pikir gue apa hah! Main lo bawa bawa lo kerek kesan kemari!" teriak Alexa.

Nggak peduli lah sama kelas yang hening karena sedang dalam proses ngajar mengajar.

Yang terpenting bagi Alexa sekarang adalah melepaskan dirinya dari genggamam manusia terlaknat disampingnya itu.

"Bisa bisa lo penjahat kelamin ya! Yang selalu ngajak siswi having seks! Jangan jangan lo mau ngajak gue kayak gitu!" tuduh Alexa tajam.

Axel menghentikan langkahnya dan secara otomatis pun Alexa harus berhenti juga ya karena tangannya masih diborgol dengan tangan Axel.

"Apa!" tantang Alexa dengan memelototkan matanya.

'Menarik'

Axel menyeringai tipis dan maju selangkah.

"Lo lo mau ngapain!" ucap Alexa yang mulai merasa takut jangan jangan laki laki laknat didepan itu memang penjahat kelamin kan Alexa cuma asal nyeplos doang!

Ternyata benar!

Axel maju selangkah dan Alexa mundur selangkah berulang ulang hingga akhirnya mentok ketembok.

'Mampus lo Al! Ini guru ngapain juga!'

Alexa ingin sekali mendorong Axel namun sepertinya Axel lebih kuat bahkan dorongan Alexapun tidak mempan.

"Heh es batu lo mau ngapain!" ucap Alexa mencoba mendorong Axel namun tetap saja tidak mempan.

'Gue harus ngapain!'

"Al putar otak lo cepet!'

Gotcha! Lampu menyala disamping kepala Alexa tertanda bahwa idenya sudah muncul.

Dukkk

"Arghh!!" rintih Axel memegangi masa depannya dengan kedua tangannya.

"Mampus lo!" ucap Alexa dan segera kabur dari keadaan ter laknat ini.

Namun..

Srettt duk

"Sakit bego!" umpat Alexa saat merasa keningnya kejedot.

"Mau kemana kamu hmm?" ucap Axel dan menatap Alexa yang sedang mengelus elus kening mahalnya itu.

"Sial sial!" umpat Alexa saat dirinya kembali terperangkap oleh manusia batu didepannya itu.

Ya! Alexa kembali terperangkap karena Axel tak mempedulikan rasa sakit dimasa depannya itu dan segera menarik tangan Alexa.

"Kita sudah sampai! Tanggung jika kamu tidak masuk!" ucap Axel dan segera menarik Alexa untuk memasuki ruangannya.

Alexa memasuki ruangan dengan bersungut sungut atau lebih tepatnya dipaksa masuk kedalam.

"Lo sebenarnya mau apa hah!" bentak Alexa geram.

Bagaimana tidak geram coba! Jika tidur nyenyaknya terganggu oleh manusia terlaknat didunia yang naasnya itu ganteng.

"Alexa Jessie Berlin putri terakhir dari pasangan Revanda Angelo Berlin dan Ariana Angeline Berlin putri yang dikenal bad girl dan selalu di Drop Out karena kenakalannya namun selalu dimanja oleh keluarganya." jelas Axel datar dan dengan santainya duduk di atas meja.

Mata Alexa membulat mendengarnya bagaimana laki laki laknat itu bisa mengetahui semua tentangnya.

"Lo gimana bisa lo tahu gue! Atau jangan jangan lo stalker gue kan iya kan! Lo udah membuntuti gue dari gue sebelum brojol kan! Sampai lo tahu semua tentang gue! Lo penguntit kan!" teriak Alexa sinis namun tetap dengan gayanya yang selalu percaya diri dimanapun dan kapanpun situasinya.

"Kamu terlalu percaya diri Alexa!" jawab Axel datar walau sebenarnya didalam hati ia terkikik geli mendengarnya.

"Gue tahu gue cantik! Tapi nggak usah stalker gue kali! Mending jujur sama gue nggak usah jadi penguntit cap comberan lo bisa ngomong sama gue secara langsung kalau lo itu ngefans sama gue pasti gue iya iyain tapi lo harus inget umur dong lo tu udah tua udah bau tanah juga masih aja ngefans sama cewek secantik dan seimut gue! Tapi hmpfftttt.."

Ucapan Alexa terhenti saat benda kenyal menutup rapat bibirnya.

Mata Alexa membulat sempurna melihatnya.

'Gue dicium! Bibir gue udah nggak perawan mommy tolongin anakmu yang cantik bin imut ini!'

Alexa meronta mencoba melepaskan ciuman mereka.

"Aku bukan stalker kamu Alexa , aku juga bukan tua Alexa! Aku hanyalah milikmu dan kamu milikku!" bisik Axel setelah melepaskan ciumannya lalu beranjak pergi meninggalkan Alexa yang sudah siap dengan luapan amarahnya.

"Manusia edan! Manusia es batu! Manusia Laknat! Stalker comberan! Apa yang lo lakuin dengan bibir perawan gue!" teriak Alexa mengeluarkan segala amarahnya.

"DASAR BESTARD!!!!" teriak Alexa kesal dan membanting apapun yang ada dijangkauannya dan melemparkannya kearah pintu yang tadi dilewati oleh Axel.

"DASAR STALKER COMBERAN!"

Prangggg

Vas itu sudah menjadi berkeping keping karena amukan sang Dewa medusa.

............

Sedangkan diluar Axel hanya bisa tersenyum diluar mendengar amukan dari sang dewa medusa itu.

"Sangat menarik." gumam Axel tersenyum kecil saat mengingat muka marah Alexa.

"Aku akan segera mendapatkan mu Alexa!" ucap Axel dan segera melangkah pergi meninggalkan Alexa didalam yang sedang mengamuk.

TBC


Load failed, please RETRY

Gifts

Gift -- Gift received

    Weekly Power Status

    Batch unlock chapters

    Table of Contents

    Display Options

    Background

    Font

    Size

    Chapter comments

    Write a review Reading Status: C9
    Fail to post. Please try again
    • Writing Quality
    • Stability of Updates
    • Story Development
    • Character Design
    • World Background

    The total score 0.0

    Review posted successfully! Read more reviews
    Vote with Power Stone
    Rank 200+ Power Ranking
    Stone 0 Power Stone
    Report inappropriate content
    error Tip

    Report abuse

    Paragraph comments

    Login

    tip Paragraph comment

    Paragraph comment feature is now on the Web! Move mouse over any paragraph and click the icon to add your comment.

    Also, you can always turn it off/on in Settings.

    GOT IT