Gedubrak
Dengan kasar Alexa menjatuhkan tubuhnya diatas meja kantin, tanpa peduli sakit atau nggak yang penting dirinya cuma ingin memejamkan matanya hanya itu.
Alexa punya motto yaitu "rebahan for life" dimanapun kapanpun.
"Rusuh amat sih Al!" protes Vranda ngeri melihat kelakuan sahabat semenjak SMP-nya itu. Tidak berubah sama sekali.
"Seterah gue! Diem aja lo! Gue mau tidur!" ucap Alexa lebih tepatnya membentak dan sukses membuat 3 sanak saudara itu terdiam dan akhirnya memilih memesan makanan mereka masing masing.
"Eh lo tahu nggak siapa guru songong tadi?" tanya Katty membuat Vania dan Vrend hanya cengo mendengarnya.
"Lo nggak tahu?"
"Kagak!" jawab Katty santai dan memilih asik memakan baksonya.
"Itu kepsek baru kita bego! Dia udah ngajar 2 minggu dan lo nggak tahu itu!" ucap Vania kagum melihat kecuekan Katty.
"Oh ya udah!" ucap Katty seadanya dengan santai melahap baksonya dengan santai.
Bodo amat! Orang cuma guru ngapain kenal! Nggak penting banget. Mending fokus ke makanannya.
"Hai Bitch!"
Baru juga duduk udah diajak berantem emang nggak ada waktu lain.
Katty santai melahap baksonya , Vranda sibuk chat dengan gebetan barunya dan Vania lagi lagi sibuk dengan kuteknya.
Alexa mah sibuk molor, cuma satu jangan buat Alexa terusik saat dia berkelana kealam mimpi.
"Hei kumpulan Bitch! Lo denger ucapan gue nggak sih!"
"Vrand?" ucap Vania.
"Apaan?"
"Kok kayak ada yang ngomong tapi wujudnya aja kagak ada." tanya Vania polos atau pura pura polos tepatnya.
"Oh gue malah kagak denger ada yang ngomong sih! Mungkin itu setan yang lagi nyantol dikantin mau makan" jelas Vranda datar.
Brak
"Kalian!" teriak seorang gadis menatap garang kearah 4 wanita itu.
Srett.
Dengan kasar gadis itu menarik rambut Vranda dan menjambak nya dengan hayati.
"Heh lo apa apaan hah!" teriak Katty dan segera melepaskan jambakan rambut Vranda padahal muka Vranda datar datar aja kagak ada ekspresi apapun.
"Hei Bitch! Lo berani sama gue?"
"Kenapa gue nggak berani sama lo Lexsi!" tantang Katty dan maju mencengkeram rahang Lexsi dengan kejam.
"Lo!"
"Lo diem! Yuna!" teriak Vania dan menunjuk Yuna dengan tajam mencengkram lengan Yuna dengan kasar.
"Lo apa apaan hah! Temen temen gue lo apain!" teriak gadis berbando pink dan maju untuk membalas kelakuan trio laknat itu.
Namun...
Gedubrak duk
Tubuh gadis berbando pink itu terlempar kedepan dan membentur meja yang ditiduri Alexa.
'Apaan lagi ini ya Tuhan!'
Brakkk
Alexa menggebrak meja menatap sinis kearah gadis berbando pink yang sedang mengelus kepalanya yang kejedot.
Ayolah! Alexa itu paling nggak suka diganggu tidurnya apalagi sama cewek asing yang kayak bitch didepannya itu.
"Lo mau apaan hah!" teriak Alexa kalap dan mencengkram dagu gadis berbando pink.
"Mampus dah si ratu macan bangun!" gumam Vranda memandang miris kearah gsdis berbando pink yang bernama Luna.
"Lo udah gangguin gue tidur! Dan lo enak enakan malah nyium meja yang gue tidurin emangnya meja itu milik lo hah!" ucap Alexa seperti biasa ngomongnya ngalantur kalau kata orang jawa sih ngalor ngidul ngetan ngulon begitu.
"Heh lo anak baru! Jangan songong lo!" jawab Luna menantang walau sebenarnya rasa takut itu masih ada.
Dan prinsip Alexa adalah menantang berarti melawan.
"Lo berani sama gue? Mentang-mentang gue anak baru lo seenaknya ngejudge gue gitu! Lo nggak tahu kenapa alasan gue pindah kesini! Atau lo mau gue kasih tahu!" jawab Alexa sinis.
"Ini bukan macan betina tapi titisan medusa Vran!" gumam Vania menatap kagum kearah Alexa yang sedang sibuk menjambak rambut Luna.
"Gue sekolah disini karna gue di DO cuma gara gara matahin tulang anak lain! Lo mau juga begitu?" tanya Alexa santai.
Luna memucat seketika saat mendengarnya! Ternyata dia salah masuk kandang.
Dirinya sekarang masuk kandang medusa.
Byurr srettt pluk brukk
Secara berurutan Alexa menumpahkan es jus jambu milik Vania dan ditambah dengan mie bakso yang tadi dimakan Katty setelah itu mendorong Luna dengan kasar
Dan tanpa rasa bersalah dia melenggang pergi begitu saja meninggalkan orang orang yang melongo tak percaya.
"Titisan Medusa ngeri ih!" ucap Vania dan melangkah pergi gitu aja.
"Suruh siapa ganggu titisan medusa mampus lo" sini Katty dan melangkah pergi.
"Bahkan temen gue bisa lebih dari itu kalau mau!" jawab Vranda datar.
"Awas kalian!" gumam Luna yang sepertinya memiliki dendam kesumat dengan Alexa.
TBC
Happy Reading.
Alexa kembali menelungkupkan wajahnya dan sibuk memejamkan matanya.
Bodo amatlah! Kalau ada guru masuk karena udah jam masuk lagian tapi juga yang namanya Alexa bodo amat sama siapa aja urat takutnya udah putus kali.
Genderuwo aja Alexa lawan apalagi guru ia depak kali.
"Kita lanjutkan pelajaran tadi!"
Alexa tetap tak mengindahkan dan lebih asik memimpikan pangeran berkuda putih yang ia tunggu tunggu kedatangannya namun tak kunjung jua.
"Vranda!"
"Vania!"
"Katty!"
Tegur guru ganteng yang tak lain si batu es yang ternyata pelajarannya belum selesai juga.
Hayati deh kalau ini!
"Ada apa pak?"
"Apaan pak?"
"What's wrong?"
Tiga orang menjawab dengan muka muka watadosnya nggak peduli guru itu menatapanya garang.
"Kalian tidak bisakah serius sedikit dalam pelajaran saya!"
"Enggak!"
"Ogah!"
"Nama bapak siapa?" ucap Vania yang tiba tiba lemotnya kambuh.
"Kamu tidak tahu nama saya?" ucap es batu tak percaya masa ganteng kayak gini nggak dikenalin. Padahal Axel ingat saat pertama kali menginjakkan kakinya disekolah ini banyak yang mengantri ingin kencan dengannya.
Astaga!
"Nggak!"
"Lagian bapak bukan presiden ngapain harus tahu nama bapak!" jawab Katty datar.
"Bapak juga nggak seganteng papa saya ngapain harus tahu nama bapak?" tutur Vranda dan kembali melanjutkan rutinitasnya yaitu membaca buku.
"Baik perkenalkan nama saya Axelio Adrinelo Jhonson!"
"Nggak nanya!"
"Bodo amat!"
"Nama bapak keren!" ucap Vania berdecak kagum.
Axel atau es batu itu hanya bisa menghela nafas mendengar penuturan murud murid sablengnya itu.
Perhatian untuk siswi bernama Kattylina Agleoeva , Vaniany Rayni , Vranda Diani dan Alexa Jessie sekarang keruang BK!
Semua menatap mereka horor sedangkan yang ditatap malah asyik berdiri disana melenggang pergi kecuali Alexa yang masih nyenyak tidur.
Vranda tak berani membangunkan Alexa bisa bisa ngamuk kayak medusa dianya kalau dibangunin.
"Alexa Jessie!" ucap Axel menatap Alexa yang masih saja setia dengan kengorokannya itu.
"Alexa!"
"Apaansih! Gue lagi tidur nggak usah ganggu kenapa!" bentak Alexa menatap Axel tajam.
"Kamu dipanggil ke ruang BK!" jawab Axel datar.
"Hei manusia batu! Kalau gue dipanggil apa urusannya sama lo! Nggak usah bangunin gue juga kali!" bentak Alexa.
"Alexa Jessie! Kamu tidak sopan sekali sama guru kamu!" bentak Axel.
"Heh! Mau gue sopan mau nggak bukan urusan lo juga kenapa lo yang ribet sih! Hidup hidup gue! Atau jangan jangan kalau gue nikah sama Manu lo juga ribet hah!" bentak Alexa sengit menatap tajam kearah Axel yang juga menatapnya namun datar.
"Kamu ikut saya!" ucap Axel dan segera menarik paksa Alexa.
Saat Axel membawa pergi Alexa seketika kelas riuh.
"JAMKOSS GUYS!" teriak seluruh murid.
...........
Di Ruang BK
"Ada apa bu?" tanya Katty malas
"Ibu kenapa manggil kita? Emang ada urusan!" tanya Vranda.
"Kalian dimana Alexa?" tanya bu Ratna.
"Tidur dikelas!" ucap tiga gadis itu dengan serempak.
"Dikelas tidur? Kalian tidak membangunkannya?"
"Ngapain bu dibangunin! Toh ibu bukan orang penting!"
"Dan juga ibu bukan Angelina Jolie!"
"Juga Alexa kalau dibangunin udah kayak dewa medusa bu!"
Ucap mereka saling berurutan.
"Kalian kenapa kalian selalu saja membuat onar seperti ini!" bentak bu Ratna.
"Terserah kita dong bu! Yang buat onar juga kan kita kenapa ibu yang repot!"
"Lagian ni ya bu! Sekalipun kita mindahin menara Pisa kesini juga bukan urusan ibu!"
"Ibukan.."
"Stop!" bentak bu Ratna habis sudah kesabarannya menghadapi murid didepannya itu.
"Besok panggil orang tua kalian! Dan sekarang panggil Alexa kesini!"
"Nggak perlu! Gue udah disini! Ada apa?" ucap Alexa tiba tiba dengan gaya songongnya.
"Alexa kamu bisa sopan sedikit tidak!" tegur Axel.
"Ngapain gue sopan! Gue akan sopan sama orang yang bisa bersikap sopan!" ucap Alexa datar.
"Gue setuju!"
"Betul!"
"Gotcha!"
"Maaf bu Ratna saya akan mengurus Alexa sendiri ibu lanjutkan pekerjaan ibu!" ucap Axel meminta pamit dab mengajak Alexa juga.
"Ngapain lo ngajak gue!" bentak Alexa.
"Kamu ikut saya sekarang!" ucap Axel dingin dan segera menarik lengan Alexa secara paksa.
"Al hati hati guru itu agresif!" teriak Vranda
"Al hati hati biasanya yang diem es batu itu bahaya!" teriak Katty.
"Al selamat diajak sama kepsek ganteng!" teriak Vania dan langsung mendapat tatapan tajam dari kedua sahabatnya.
"Ada apa?"
"Dasar goblok!" teriak Vranda dan Katty.
"Vranda Katty sekarang juga bersihin toilet!" teriak bu Ratna.
"Ogah!" ucap Katty dan Vranda bersamaan dan dengan santai melenggang pergi.
"Saya nggak dihukum bu?" tanys Vania.
"Saya heran sama kamu Vania , kamu itu baik dan polos tapi kenapa kamu bisa ikut geng mereka!" tanya bu Ratna heran.
Anak sepolos Vania bisa ikut geng bad girl itu.
"Saya mah emang baik dan polos bu! Tapi saya jugakan bad girl tapi lebih alim sikit bu! Ya udah ya bu Bye!! Jumpa lagi!" cerocos Vania dan segera pergi menyusul kedua sahabatnya.
Dan seperti nya mereka tidak mempedulikan Alexa yang kini tengah terperangkap di kandang macam.
TBC
Paragraph comment
Paragraph comment feature is now on the Web! Move mouse over any paragraph and click the icon to add your comment.
Also, you can always turn it off/on in Settings.
GOT IT