Download App
1.7% BAD GIRL AND OBSESSED TEACHER / Chapter 7: Si Lambe Nyinyir

Chapter 7: Si Lambe Nyinyir

"Selamat pagi anak anak!"

"Pagi Pak!"

"Sekarang saya ingin memper..."

"HELLO GUYS ALEXA YANG CANTIK DATANG!!" teriak Alexa tiba tiba masuk dengan muka songongnya ditambah dengan kehebohan yang ia bawa.

Ya, setelah tadi Alexa menyumpah serapahi guru yang tiba-tiba bertingkah tak seronoh itu Alexa secara diam-diam mengikuti guru tersebut yang tentunya guru itu tau kalau diikuti.

Tidak punya malu emng.

Seluruh siswa siswi hanya bisa cengo melihatnya, gimana tidak? Kalau aja tiba tiba seorang siswi datang dengan tampang songongnya.

"Alexa!" geram guru itu melihat kelakuan Alexa yang justru menatapnya dengan tampang songongnya.

"Apa? Mau marah? Bodo amat! Ora urus!" ucap Alexa songong dan lagi lagi seluruh siswa hanya bisa cengo kecuali tiga gadis yang sibuk dengan kesibukan masing masing.

"Alexa perkenalkan nama kamu sekarang!" perintah guru tersebut.

"Cukup panggil gue Alexa!" ucap Alexa dengan lantang dan melenggang dengan santai mencampakan laki laki yang sedang berdiri menatapnya datar.

Brakk

Dengan kasar Alexa membanting tasnya dan menenggelamkan wajahnya tanpa peduli dengan kondisi kelas yang tiba tiba tegang gara gara muka datar guru didepan.

"Alexa apa kamu disini hanya ingin tidur seperti itu?"

"Serah gue dong pak! Mau gue tidur atau nggak bapak juga nggak rugi! Yang tidur juga gue kenapa lo yang sewot sih! Noh mending ajarin murid murid yang masih ngehargain bapak daripada ngurusin saya!" cerocos Alexa kesal.

Guru itu terdiam dan akhirnya melanjutkan proses mengajarnya karena tidak ingin melanjutkan perdebatan mereka dan mengganggu proses belajr mengajar.

"Lexa!" teriak gadis berambut curly disamping Alexa.

"Apaansih nggak usah sksd deh lo!" ucap Alexa menatap gadis itu datar. Masih ingat bukan Alexa benci dengan orang yang sok kenal dan sok dekat.

"Alexa gue Vranda! Masa lo udah lupa sama gue sih!" ucap gadis itu mendramasir.

"Vranda Vranda" gumam Alexa mencoba mengingat siapa itu Vranda?

"Vranda temen SMP gue?" ucap Alexa heboh dan segera memeluk Vranda dengan erat.

"Gue kangen sumpah lo kemana aja sih!" ucap Vranda.

"Gue masih dibumi untungnya!" jawab Alexa dengan bangga karena masih hidup dibumi.

"Dasar oon! Emang lo mau tinggal dimana kalau bukan dibumi!" ucap Vranda menatap sengit teman kecilnya itu dengan kesal.

"Siapa tahu gue bakal tinggal sama planet Mars! Kan secara gue orang kaya!" ucap Alexa dengan songongnya.

"Songong lo!" ucap Vranda menoyor kepala Alexa.

"Hai lo ketemu gue lagi kan!"

Tiba tiba suara gaib datang menyapu mereka.

"Lo yang tadikan" jawab Alexa datar.

"Lo udah ketemu sama Katty?" tanya Vranda bingung.

"Iya tadi gue ketemu sama dia di koridor!" jawab Alexa datar.

"Jadi lo yang diceritain Katty yang udah ngelawan abis abisan silambe nyinyir itu!" ucap Vranda heboh dan Alexa hanya memutar bola matanya sebal.

Lambe Nyinyir aja terus yang dibahas! Bosen! Di Medsos juga di dunia nyata juga!

"Kalau iya emang kenapa?" jawab Alexa.

"Kagak papa sih gue cuma kagum aja! Jarang yang berani ngelawan si lambe nyinyir itu!" ucap Vranda.

"Ya udah sih biasa aja!" jawab Alexa dengan tampang songongnya tentu.

"Ehem"

Deheman seseorang menghentikan percakapan mereka.

"Siapa tuh!" tanya Vranda bodoh.

"Setan kali!" jawab Alexa cuek.

"Kalian sudah selesai reuniannya! Sekarang keluar dari kelas saya!"

"Etdah bapak siapa nyuruh kita keluar!" ucap Katty tak terima.

"Saya guru disini!"

"Guru? Bapak guru kok ganteng!" jawab Vania yang sedari tadi hanya diam karena sibuk dengan kuteknya.

"Saya memang ganteng!"

"Ganteng sih! Tapi muka tembok sama aja!" celetuk Alexa datar.

"Terserah saya dong!" jawab guru itu datar.

"Ya udah slow jangan nyinyir aja pak! Ntar kayak lambe nyinyir baru tahu rasa!" ucap Vrand datar.

Dan lagi lagi mereka membahas si Lambe Nyinyir.

"Kalian Keluar!" teriak guru ganteng itu.

Sudah habis kesabarannya menghadapi empat sekawan itu yang sama sama songong baru juga kenal tadi kecuali Vranda tentunya.

"Slow pak kita bakal keluar kali!" jawab Vranda santai dan mulai berdiri.

"Yok'i siapa juga yang mau ngikutin pelajaran bapak!" lanjut Katty dan juga mulai berdiri diikutin Vania dengan santai.

Sedangkan Alexa masih saja stay didalam karena jujur dirinya sedang ngantuk berat karena habis marathon film tadi malam.

"Alexa ayo!" ucap Vranda dan segera menarik paksa Alexa yang sedang otw dengan mimpinya itu.

Vranda sukses membuat Alexa mengumpat tiada henti ditengah perjalanan menuju kantin karena diganggu proses tidurnya.

"Mati ae sono lo!" umpat Alexa.

TBC


Chapter 8: Titisan Medusa

Gedubrak

Dengan kasar Alexa menjatuhkan tubuhnya diatas meja kantin, tanpa peduli sakit atau nggak yang penting dirinya cuma ingin memejamkan matanya hanya itu.

Alexa punya motto yaitu "rebahan for life" dimanapun kapanpun.

"Rusuh amat sih Al!" protes Vranda ngeri melihat kelakuan sahabat semenjak SMP-nya itu. Tidak berubah sama sekali.

"Seterah gue! Diem aja lo! Gue mau tidur!" ucap Alexa lebih tepatnya membentak dan sukses membuat 3 sanak saudara itu terdiam dan akhirnya memilih memesan makanan mereka masing masing.

"Eh lo tahu nggak siapa guru songong tadi?" tanya Katty membuat Vania dan Vrend hanya cengo mendengarnya.

"Lo nggak tahu?"

"Kagak!" jawab Katty santai dan memilih asik memakan baksonya.

"Itu kepsek baru kita bego! Dia udah ngajar 2 minggu dan lo nggak tahu itu!" ucap Vania kagum melihat kecuekan Katty.

"Oh ya udah!" ucap Katty seadanya dengan santai melahap baksonya dengan santai.

Bodo amat! Orang cuma guru ngapain kenal! Nggak penting banget. Mending fokus ke makanannya.

"Hai Bitch!"

Baru juga duduk udah diajak berantem emang nggak ada waktu lain.

Katty santai melahap baksonya , Vranda sibuk chat dengan gebetan barunya dan Vania lagi lagi sibuk dengan kuteknya.

Alexa mah sibuk molor, cuma satu jangan buat Alexa terusik saat dia berkelana kealam mimpi.

"Hei kumpulan Bitch! Lo denger ucapan gue nggak sih!"

"Vrand?" ucap Vania.

"Apaan?"

"Kok kayak ada yang ngomong tapi wujudnya aja kagak ada." tanya Vania polos atau pura pura polos tepatnya.

"Oh gue malah kagak denger ada yang ngomong sih! Mungkin itu setan yang lagi nyantol dikantin mau makan" jelas Vranda datar.

Brak

"Kalian!" teriak seorang gadis menatap garang kearah 4 wanita itu.

Srett.

Dengan kasar gadis itu menarik rambut Vranda dan menjambak nya dengan hayati.

"Heh lo apa apaan hah!" teriak Katty dan segera melepaskan jambakan rambut Vranda padahal muka Vranda datar datar aja kagak ada ekspresi apapun.

"Hei Bitch! Lo berani sama gue?"

"Kenapa gue nggak berani sama lo Lexsi!" tantang Katty dan maju mencengkeram rahang Lexsi dengan kejam.

"Lo!"

"Lo diem! Yuna!" teriak Vania dan menunjuk Yuna dengan tajam mencengkram lengan Yuna dengan kasar.

"Lo apa apaan hah! Temen temen gue lo apain!" teriak gadis berbando pink dan maju untuk membalas kelakuan trio laknat itu.

Namun...

Gedubrak duk

Tubuh gadis berbando pink itu terlempar kedepan dan membentur meja yang ditiduri Alexa.

'Apaan lagi ini ya Tuhan!'

Brakkk

Alexa menggebrak meja menatap sinis kearah gadis berbando pink yang sedang mengelus kepalanya yang kejedot.

Ayolah! Alexa itu paling nggak suka diganggu tidurnya apalagi sama cewek asing yang kayak bitch didepannya itu.

"Lo mau apaan hah!" teriak Alexa kalap dan mencengkram dagu gadis berbando pink.

"Mampus dah si ratu macan bangun!" gumam Vranda memandang miris kearah gsdis berbando pink yang bernama Luna.

"Lo udah gangguin gue tidur! Dan lo enak enakan malah nyium meja yang gue tidurin emangnya meja itu milik lo hah!" ucap Alexa seperti biasa ngomongnya ngalantur kalau kata orang jawa sih ngalor ngidul ngetan ngulon begitu.

"Heh lo anak baru! Jangan songong lo!" jawab Luna menantang walau sebenarnya rasa takut itu masih ada.

Dan prinsip Alexa adalah menantang berarti melawan.

"Lo berani sama gue? Mentang-mentang gue anak baru lo seenaknya ngejudge gue gitu! Lo nggak tahu kenapa alasan gue pindah kesini! Atau lo mau gue kasih tahu!" jawab Alexa sinis.

"Ini bukan macan betina tapi titisan medusa Vran!" gumam Vania menatap kagum kearah Alexa yang sedang sibuk menjambak rambut Luna.

"Gue sekolah disini karna gue di DO cuma gara gara matahin tulang anak lain! Lo mau juga begitu?" tanya Alexa santai.

Luna memucat seketika saat mendengarnya! Ternyata dia salah masuk kandang.

Dirinya sekarang masuk kandang medusa.

Byurr srettt pluk brukk

Secara berurutan Alexa menumpahkan es jus jambu milik Vania dan ditambah dengan mie bakso yang tadi dimakan Katty setelah itu mendorong Luna dengan kasar

Dan tanpa rasa bersalah dia melenggang pergi begitu saja meninggalkan orang orang yang melongo tak percaya.

"Titisan Medusa ngeri ih!" ucap Vania dan melangkah pergi gitu aja.

"Suruh siapa ganggu titisan medusa mampus lo" sini Katty dan melangkah pergi.

"Bahkan temen gue bisa lebih dari itu kalau mau!" jawab Vranda datar.

"Awas kalian!" gumam Luna yang sepertinya memiliki dendam kesumat dengan Alexa.

TBC


Load failed, please RETRY

Gifts

Gift -- Gift received

    Weekly Power Status

    Batch unlock chapters

    Table of Contents

    Display Options

    Background

    Font

    Size

    Chapter comments

    Write a review Reading Status: C7
    Fail to post. Please try again
    • Writing Quality
    • Stability of Updates
    • Story Development
    • Character Design
    • World Background

    The total score 0.0

    Review posted successfully! Read more reviews
    Vote with Power Stone
    Rank 200+ Power Ranking
    Stone 0 Power Stone
    Report inappropriate content
    error Tip

    Report abuse

    Paragraph comments

    Login

    tip Paragraph comment

    Paragraph comment feature is now on the Web! Move mouse over any paragraph and click the icon to add your comment.

    Also, you can always turn it off/on in Settings.

    GOT IT