PANGERAN DAN KESIALAN
(OLEH : NILLA ARFIANA)
Matahari mulai mengintip dibalik sela-sela tirai disebuah kamar yang dipenuhi dengan barang-barang serba biru milik seorang gadis yang tengah asyik diatas ranjang queen sizenya memejamkan matanya tanpa peduli bahwa matahari sudah memunculkan sinarnya untuk mengganggu tidur lelap gadis itu, namun sayang sepertinya mimpi gadis itu terlalu indah untuk diganggu oleh cahaya sang matahri.
Ceklek
Suara pintu terbuka tidak mengganggu gadis yang tengah terlelap itu dan masuklah seorang laki laki berperawakan tinggi berbadan tegap dan untungnya masih mudah itu menganga lebar saat melihat kamar seorang perawan seperti kamar ungsi yang sangat berantakan. Bahkan mungkin kamarnya tidak seberantakan ini.
Selimut sudah asyik bertengger disisi pintu kamar mandi , bungkus snack sudah berterbaran kemana kemana bahkan kulit kuaci yang sangat kecil saja masih bisa dilihat oleh laki laki muda itu karna saking banyaknya kulit kuaci yang berserakan itu.
'Adek gue gini amat ya kelakuannya' batin laki-laki itu menggelengkan kepalanya heran.
Laki laki bernama Kelvin itu berjalan memasuki kamar dengan hati-hati karena tidak ingin menginjak bekas makanan yang sudah melambai untuk diinjaknya. Kakinya tidak pantas untuk menginjak sampah-sampah yang sekarang ada dihadapannya. Kelvin ingin kakinya suci dari kuman.
"Dek bangun udah pagi! Kamu nggak sekolah apa?" tutur Kelvin menggoyang goyangkan bahu gadis yang masih saja memejamkan matanya bahkan bergerak-pun tidak seperti orang mati aja.
"Dek! Ayo bangun!! Ntar kamu telat sekolah"
Pluk
Sebuah kaos kaki mendarat dengan mulus dimuka Kelvin dengan bau yang sangat sangat busuk.
"Alexaa!!" teriak Kelvin sebal dan menyingkirkan kaos kaki itu karena bau yang tidak sedap. Kelvin heran adiknya ini sebenarnya terbuat dari apa, kaus kaki seperti bau sapi teng sama sekali tidak disingkirkan atau paling nggak ia terganggu dengan bau itu. Sayangnya Alexa sang putri tidur tidak sama sekali terganggu dengan hal itu.
"Sayang apaansih teriak teriak katanya minta cium sama aku" gumam Alexa membuat Kelvin memelotokan matanya mendengar penuturan gadis yang asyik mengigau. Adeknya ini mesum ternyata.
"Pangeran jangan pergi aku tidak akan marah cuma gara gara bau kaos kakimu itu pangeran jangan pergi!" gumam Alexa dengan mengangkat tangannya ke-udara meraih sesuatu yang bahkan tidak bisa ia gapai atau mungkin tidak ada yang digapai.
'Ini anak mimpi apaansih? Tadi minta cium sekarang ngigo pangeran pangeran gila ni anak!'
"Dek bangun kamu harus sekolah! Bangun adikku yang paling cantik!" bujuk Kelvin mencoba menarik tubuh Alexa agar bangun.
"Hmm iya pangeran aku tau aku cantik, makanya janganlah kau tinggalkan daku ini" gumam Alexa masih saja mengigau tentang pangeran berkuda putih yang ia impikan sejak dulu membuat Kelvin sebal saja, untung adek perempuan satu-satunya kalau bukan udah ia tending ke samudra atlantik ini perempuan.
"Alexaaa!!! Kebakaran!" teriak Kelvin sudah habis kesabarannya menghadapi gadis yang masih saja asyik berkelana dengan mimpinya.
"Aaa kebakaran pangeran ada kebakaran! Ayo pergi kita belum nikah! Nikah dulu baru kebakarannya muncul!" teriak Alexa loncat dari ranjangnya begitu saja.
Gedebukk
"Sakitt!" teriak Alexa saat tubuhnya tiba tiba mencium lantai kamarnya.
Kelvin hanya bisa melongo melihat kelakuan adiknya yang absurd itu.
"BANG BANTUIN KEK!! SAKIT TAU INI PINGGANGKU!!" teriak Alexa dengan ringisannya.
"Suruh siapa kamu loncat begitu! Makanya jangan pecicilan berdiri sendiri bisakan?" ucap Kelvin bersedikap menatap Alexa dengan menggelengkan kepalanya, lihatlah wajah adekmya sekarang rambut seperti singa dan tak lupa belek disudut mata juga iler kering yang membuat sungai diwajah gadis itu.
"HUWAAA MOMMY BANG KELVIN JAHAAT!!!!!" teriak Alexa tiba-tiba membuat Kelvin kaget dan segera membekap mulut cempreng Alexa bisa mati Kelvin kalau mommy tau dirinya jahatin adeknya.
"Kamu diem! Mommy ada dibawah! Diem ya" bujuk Kelvin dengan wajah memelas dan Alexa mengangguk setuju dan membuat Kelvin lega.
Kalau tidak bisa-bisa dirinya mendampat dampratan cantik dari mamanya. Cerocosan mommy adalah hal yang paling Kelvin benci.
"MOMMYYY!! BANG KELVIN JAHAAT!!" teriak Alexa berlari menghampiri mommynya kebawah.
"Dasar adek kampret!" umpat Kelvin frustasi berjalan dengan gontai kebawah dan langsung disuguhi dengan muka garang mommynya apalagi dengan sebuah pisau ditangannya membuat Kelvin mendadak ngeri.
Sejak kapan mommynya menjadi psikopat eh?!
"Apa yang kamu lakuin sama Alexa Kelvin!" ucap mommy sedangkan Alexa dengan asyik berdiri dibelakang mommy malah memeletkan lidahnya.
"Nggak ngapa ngapain mom sumpah suer mommykan tadi nyuruh Kelvin bangunin Lexa mom, ya Kelvin bangunin." ucap Kelvin mengangkat dua jarinya membentuk huruf V membuat mommy hanya menghela nafasnya mendengarkan penjelasan anaknya.
"Ya sudah , Alexa sekarang kamu keatas mandi kamu harus sekolah sayang." ucap mommy membuat muka Alexa bingung. Kok Kelvin cuma digituin? Kan gak seru gak ada acara marah-marahan dan juga sekolah? Perasaan dirinya baru saja di DO gimana bisa sekolah pikir Alexa.
"Sekolah mom? Alexakan baru juga di DO kemaren masa udah sekolah , sekolah dimana? Emang ada yang mau nerima Alexa?" ucap Alexa.
Ya memang Alexa baru saja di DO dari sekolahannya yang dulu karena matahin tangan murid lain ya walaupun Alexa nggak sengaja.
Suruh siapa anaknya songong. Alexa kan nggak suka sama orang songong apalagi munafik ya udah kerjain aja.
"Sayang kamu udah didaftarin disekolah yang baru sama daddy gih sana mandi!" ujar mommy.
"Mommy Ih! Sekolah mana yang mau nerima Alexa? Songong amat itu sekolahan." ujar Alexa sebal dirinya ingin rebahan di kamar saja ngapain juga harus sekolah, udah kaya ini.
"Yeeee kamu harusnya bersyukur ada yang mau nerima kamu." celetuk Kelvin sedikit ambigu.
"Nerima? Kayak nyari pasangan aja pake nerima-nerima segala." Jawab Alexa sinis, dia masih ingat rencana licik keluarganya tadi malam soal perjodohan dan makan malam itu.
"Ya itu juga." Jawab Kelvin santai.
Alexa melotot "MOMMY POKOKNYA LEXA GAK MAU DIJODOHIN SAMA SIAPAPUN!!! KALAU MAU JODOHIN LEXA JODOHIN AJA SAMA DADDY." Teriak Alexa.
PLETAK
"AWWW MOM SAKITT!!" pekik Alexa saat mendapat pukulan didahi-nya oleh sang mommy.
"Enak aja kamu, daddy punya mommy!!" melotot menatap Alexa yang justru nyengir melihatnya.
"Udah sana mandi!! Bau asem kamu, awas ngomong ngelantur lagi mom cincang kamu." Lanjut mommy membuat Alexa cemberut menahan kesal apalagi melihat Kelvin yang duduk dibar dapur tengah tertawa terbahak-bahak menertawakannya.
"POKOKNYA LEXA GAK MAU DIJODOHIN KALAU GAK SAMA DADDY!!!" teriak Alexa sebelum akhirnya meninggalkan ruang dapur dengan menghentak-hentakan kakinya sebal.
Satu hal fakta seorang Alexa, dia pengen punya suami kayak daddy-nya kalau gak ada yang kayak daddy yaudah daddynya aja yang jadi suami Alexa.
"Untung nyokap gue itu kalau nggak udah gue cincang cincang tubuhnya gue kasih ke dinosaurus sekalian!" umpat Alexa memasuki kamar dengan perasaan yang merasa gondok.
Gedebuk
Dan untuk kedua kalinya Alexa kepleset dikamarnya sendiri.
"Ahh sakit elah ini kenapa snacknya ada disini! Pergi sono snack gak usah deket-deket gue alergi sama sampah gue!" usir Alexa mengusir snack yang tak bersalah itu dan berdiri memegang pinggangnya yang encok seketika karena jatuh dua kali.
Mungkin ini yang dinamakan karma karena telah mengumpat ibunya sendiri.
---TO BE CONTINUE---
JOMBLO?
{Oleh Nilla Arfiana}
"HELLOO ALEXA YANG CANTIK IMUT INI NGALAHIN SELENA GOMEZ DATANG MEMBAWA RAKYAT INDONESIA KEDEPAN PINTU GERBANG KEMERDEKAAN INDO..."
"BERISIK!"
Alexa mengerucutkan bibirnya saat mendengar protesan dari kedua kakaknya. Memang sepertiinya kedua kakaknya itu sangat suka membuatnya kesal ataupun merasa dongkol.
"Baru pagi dek udah begini amat." protes Vero berdeak kesal.
"Kak Vero apaansih kan Alexa yang cantik ini cuma ingin menyambut pagi yang indah ini." protes Alexa.
"Serah lu dah dek ora urus!"
"Suara kagak ada bagus bagusnya aja teriak teriak gaje." Celetuk Kelvin.
"Bang Kelvin!" teriak Alexa mengejar Kelvin yang justru berlarian memutari meja makan dengan tawa renyahnya terkadang menggoda Alexa degan menjulurkan lidahnya.
"Bang Kelvin sini lo!" teriak Alexa kesal.
Sedangkan kedua orang tua trip berlin itu hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya melihat kelakuan anak anaknya yang absurd itu. Peristiwa seperti ini sudah sering terjadi sehingga mereka cukup diam toh memperingatkan mereka berdua tidak pernah didengar karena akan terulang lagi dan lagi setiap paginya.
Brukk
Tubuh Kelvin merosot saat tak sengaja tersandung kaki jenjang milik Vero yang sengaja ia julurkan untuk menghentikan Kelvin secara paksa karena sudah jengah melihat kejadian tersebut.
"Hahahahaha rasain itu!" tawa Alexa menggema begitu saja.
"Bang Vero apaan sih!" protes Kelvin tak terima menatap Vero garang bahkan kak Ros kalah garang dengan muka Kelvin sekarang
"Suruh siapa lari lari lo bukan anak kecil nggak usah alay deh!" ucap Vero datar dan menggigit roti selai miliknya.
Srett
Dengan cepat Alexa merebut roti selai milik Vero dan memakannya dengan rakus.
"Dek itu punya abang!" rengek Vero dan Alexa hanya memeletkan lidahnya.
"Bodo!"
"Noh yang sekarang kayak anak anak siapa?" ledek Kelvin.
Vero menggeram marah dan menjambak rambut cetar Kelvin dengan keras.
"Apaan lo!" protes Vero.
"Abang sakit bego!" umpat Kelvin mencoba melepaskan jambakan Vero.
"Kalian ini udah kayak anak perawan aja yang selalu berantem jambak jambakan alay gara gara ngerebutin cogan sekolah." ucap Alexa terkikik geli melihatnya
"Vero Kelvin sudah sekarang makan! Alexa kamu juga duduk dan makan!" perintah Mommy Rain.
"Yes Mom!" ucap trio Berlin serentak.
"Anak kamu tu!" ucap Rain
"Anak kamu juga kali sayang!" ucap Revan tak terima.
"Tapikan bibitnya juga bibit kamu!" protes Rain tak terima.
Yang nanem bibit siapa yang disalahin siapa.
"Kan kamu yang ngandung!" ucap Revan tak terima.
"Tap"
"Stop!" ucap trio Berlin serempak.
"Mommy Daddy kita ini anak mom and dad!" ucap Vero.
"Yes kita anak milik bersama yang buat juga barengan juga." ucap Kelvin
"Dan kita ini bukan anak bantal gulingnya mommy and daddy ingat itu!" lanjut Alexa tak terima saat kedua orang tuanya malah saling menuduh anaknya siapa jelas anaknya emak bapakanya lah.
Revan dan Rain hanya melongo melihat kelakuan anak anaknya itu.
Tapi apalah daya begitu juga sikap anaknya seperti sifat mereka dulu bahkan lebih parah sikap mereka.
"Dek rambut lo ganti lagi?" ucap Vero mencoba mengalihkan pembicaraan agar tidak terjadi tuduh menuduh anak siapa?
"Iyalah ganti cantik kan gue!" ucap Alexa songong mode on sudah mulai muncul.
"PD gila lo!" protes Kelvin dari yang lain memang Kelvinlah yang paling sengsian.
"Ya udah sih yang penting banyak yang naksir." ucap Alexa bodo amat penting cantik.
"Banyak yang naksir tapi kok masih jomblo." ledek Vero.
'Syakit bang syakit hayati banget gue'
"Daddy abang itu!" rengek Alexa mencoba mencari bantuan.
"Dasar!" gumam Vero.
"Udah udah Vero kamu jangan ngeledek adik kamu terus!" bela Daddy dan membuat Alexa tertawa bangga.
"Yes Dad!" ucap Vero yang sudah putus asa karena Alexa mencari pembelaan dari sang bapak tercintahh.
Paragraph comment
Paragraph comment feature is now on the Web! Move mouse over any paragraph and click the icon to add your comment.
Also, you can always turn it off/on in Settings.
GOT IT