Download App
16.66% Hujan Kemarin / Chapter 3: BAB 3 Suatu akan terjadi memang susah untuk menebaknya

Chapter 3: BAB 3 Suatu akan terjadi memang susah untuk menebaknya

Di siang hari arga berjalan kaki menuju ke warung untuk membeli bahan makanan yang ada di kertas belanjaan,arga yang sempat melihat sosok cewek yang di pinggir jalan tadik yang lagi menunggu dia sempat lagi mikir di jalan.

"Cewek tadik mirip dengan mily?" kata arga dalam hati.

sampai di warung.

di warung arga menemui pemilik warung nya untuk memperlihatkan catatan belanjaan dia tanpa dia sadari ternyata di belakang dia di tempat duduk pelanggan ada bunga lagi makan semangkuk bakso,ketika arga bersuara bunga seakan mengenal suara itu.

"ini nak belanjaan nya sesuai dengan daftar belanjaan kamu,"kata ibu warung.

"ok bu makasih,saya mau tanya rumah sih bunga dimana ya katanya dia tinggal di dekat areah ini," kata arga dan telinga bunga berfungsi ketika arga menanyakan alamat rumah dia.

"huk," dimana bunga keselek untung nya arga tidak mendengarya

"tunggu aku kenal suara cowok itu," kata bunga yang membalikkan badan dia melihat ke arah arga yang ingin pergi yang sudah menerima info alamat rumah ariska.

"oh my god arga,"kata ariska yang kaget.

"itu cowok ngapain coba cari alamat gua," kata ariska yang masih jengkel ke arga karena riska sudah beritahukan ke arga jangan dekatin dia lagi lewat wa.

di rumah.

"assalamu'alaikum arga pulang bun," kata arga yang melepaskan sepatu dia lalu pergi ke dapur dannn ketika arga menyamperin bunda yang lagi di dapur terdengarlah suara pukulan sapu.

PAAAG! PAAAG! PAAG!

"Huss hus hus kecoa,"kata bunda dia yang lagi berusaha membasmi kecoa karena sakin jijik nya.

"eeeh bun lagi ngapain?"tanya arga.

"ni nak ada 3 kecoa," kata bunda dia yang masih siaga untuk memukul nya kalo kecoa itu muncul lagi,arga mendekati bunda dia yang untuk membantu nya.

"mana kecoa nya bun?"tanya arga.

"kecoanya masuk di selah bawa kompor," jawab bunda dia.

tak lama kemudian kecoa nya keluar merayap dengan lincah di dekat kaki mereka berdua.

"tuh bun kecoanya," kata arga yang menunjuk ke arah kecoanya.

PAAAAG !

Bersambung~


Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C3
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login