Mika menatap jalanan nyalang. Rasanya ia ingin mengumpat pada semua pengendara motor yang saling salib menyalib. Sebenarnya ini sudah pukul sembilan malam, tapi entah mengapa daerah ini seakan tidak pernah tidak macet. Jangankan hari biasa, akhir pekan seperti ini pun tetap macet.
Terkadang Mika bertanya-tanya, apakah orang-orang tidur di kendaraan? Karena jika dipikir-pikir sejak matahari belum terbit sampai dia tenggelam pun tetap saja macet.
Apakah Inggrid sudah tidur?
Harusnya setelah bertemu dengan Ando tadi dia langsung pulang. Tetapi kaki dan tangan bodohnya justru menyetir mobil ke arah jalanan cawang. Lebih parahnya Mika menyempatkan diri untuk mampir ke toko kue langganan Inggrid.
From : Simenyebalkan
Apa kau lembur lagi di kantor? Kalau iya, aku akan mengunci pintunya sekarang!
Mika mendengkus saat membaca pesan singkat dari sang kakak. Terlalu malas mengetik pesan balasan, Mika membuka aplikasi chat dan mengirim Voice note.