Kesibukan Vian di kantor berlangsung selama beberapa hari kemudian. Malam ini adalah malam kesekian pria itu pulang terlambat. Proyek robot yang dibuat Adhyasta dan Samsung memang menyita banyak waktu dan tenaganya. Vian sudah menduganya karena ini adalah proyek yang sangat besar dan akan dipasarkan ke seluruh dunia.
Vian berjalan memasuki rumah megahnya, pria itu menyampirkan jas hitamnya di lengan lalu perlahan membuka dasi yang melilit lehernya. Ia berhenti di depan ruang Tv saat melihat Briena duduk di sana. Pria itu berdiam sesaat memandang punggung wanita itu, mengamati dan bersyukur bahwa sampai detik ini wanita itu masih berada di dalam jarak pandangnya. Vian melangkahkan kakinya mendekat ke arah Briena.
"Kenapa belum tidur? Jangan bilang kalau kau menungguku?" tanya Vian setelah berdiri di samping Briena. Pria itu tersenyum menggoda ke arah istrinya.