Lidah itu terasa hangat dan masih ada didalam mulutnya.
Li Beinian langsung dapat bernafas lega.
Didepannya ada seseorang yang terus menatapnya.
Wajah itu terlihat tabah dan tenang, juga membawa kekuatan pria yang tidak bisa dijelaskan, dan berdiri tegak di depannya.
Matanya sedalam laut dengan kepalanya ditutupi kain kasa.
Kepala Li Beinian merasa sedikit pusing dan pandangannya sedikit kabur.
Detak jantungnya terasa berat dan cepat.
Butuh beberapa saat untuk dia bereaksi lalu memanggil pria dihadapannya, "Mu….. Xichen?"
Li Beinian takut salah melihat sehingga dia sengaja membesarkan matanya dan melihat ke arah Mu Xichen lagi.
"Iya."
Nada suaranya lemah dan rendah.
Sosok yang berbadan tinggi tegap itu berjalan mendekat dan duduk di kasur Li Beinian.
Mu Xichen menatapnya dengan ekspresi yang samar, "Aku yang menolongmu."
Suaranya terdengar pelan, menggoda, dan menjengkelkan.