Suasana di dalam Ballroom Sunshine mendadak menjadi sunyi.
Semua mata memandang ke arah lelaki muda nan tampan itu.
Setelah dia mengedarkan pandangannya sejenak ke arah para wartawan yang semula berbuat ricuh untuk merusak suasana, lelaki tampan itu melengkungkan sebuah senyuman tipis, seolah mengejek mereka.
Lalu, dengan langkah kaki yang tegas, dia berjalan mendekati panggung, membuat banyak orang menatapnya dengan pandangan bertanya-tanya.
"Siapa itu? Dari kantor berita mana dia? Kenapa aku tak pernah melihatnya sebelumnya?" Tanya seorang wartawan pada rekan kerjanya.
"Aku juga tidak tahu! Aku belum pernah melihatnya!" Jawab temannya sambil mengangkat kedua bahunya.
"Aku tidak tahu ada teman wartawan yang setampan itu!"
"Aduh! Dia tidak cocok menjadi seorang wartawan! Kenapa dia tidak menjadi model saja ya?"
Bisik-bisik secara samar mulai kembali terdengar, ketika lelaki itu sudah meninggalkan meja dimana dia duduk sebelumnya.