"Gimana kerja jadi model?"
"Not bad," balas Mensa singkat sebelum melahap daging.
"Gimana tempat tinggal lo?"
"Not bad,"
"Gimana ruang lingkup kerja lo di LA?"
"Not bad."
"Gimana rasanya putus sama Sean?"
"So bad,"
Menyadari ia telah salah memberi jawaban, refleks Mensa langsung menutup mulutnya rapat-rapat dan menatap Lano yang kini tengah memandanginya dengan senyuman puas di wajahnya.
"Mau menyangkal Mensa, kalau lo baik-baik aja putus sama Sean?"
Mensa berdecak. Mengabaikan Lano, ia kembali menyumpit daging yang telah matang. "Lo nyogok gue pake daging buat ngomongin hal ginian?"
"Bukan gitu maksud gue."
"Terus, sekarang lo ada di tim gue atau tim kembaran lo?" ketara sekali jika Mensa sudah tidak ingin menyinggung dan menyebut nama Sean.
"Gue gak mau. Dua-duanya tim ambyar," sahut Lano mendapatkan plototan dari Mensa.