Download App
50% Please, stay here / Chapter 12: Part 12: Hancur!!

Chapter 12: Part 12: Hancur!!

"Kau bagaikan bayangan semu yang bersemayam diantara pekatnya kabut begitu sulit untukku temukan keberadaanmu, kucoba perlahan-lahan mengikuti jejak kakimu yang seakan-akan mulai hilang arah, entah kemana perginya jejak kaki itu.

Kedatanganmu ke dalam hidupku telah memberikan warna warni indah yang semakin hari semakin membuatku dimabuk cinta.

Rasa bahagia yang tak akan mampu kulepaskan dari genggaman ini karena kuingin kau selalu menjadi yang terindah hari ini esok dan seterusnya hingga selama-lamanya.

Akan tetapi harapan tetaplah harapan yang kini telah hancur berkeping-keping.

Perpisahan yang terjadi hanya karena tidak adanya restu dari keluargamu semakin membuatku hancur hancur dan semakin hancur, tidak selesai sampai perpisahan, kini kita dipertemukan kembali namun dalam keadaan dirimu yang telah berada dalam pelukan wanita lain.

Sungguh aku tak berdaya dan luka dihati kian membesar dan semakin menyiksaku secara perlahan."

Demikian isi penggalan dari novel yang Ellena tulis.

Selama tiga tahun Ellena dan Robert terpisah namun setelah dipertemukan kembali, kini Robert telah bersama dengan wanita lain, hal tersebut pun membuat Ellena semakin hancur dan benar-benar berantakan.

Di sebuah ruang tamu tepat di dalam rumah Sham, Ellena masih menangis terisak..

"Ell, sebenarnya aku tak tahu apa yang terjadi antara kamu dan pak Robert tapi melihat perlakuan tunangannya yang memaki kamu, aku benar-benar tak suka, karena sudah lama kenal kamu.."

Iya kak Sham, maaf karena aku selama sangat menutupi hubunganku dengan pak Robert, karena aku merasa belum siap, ditambah lagi posisiku hanya pegawai kantornya, aku tak mau kalau hal itu akan menjadi gosip.. ucap Ell sambil sesenggukan.

"Iyaa Ell, tak apa-apa, aku akan mengerti. Karena itu gak akan mudah bagi kamu, tapi coba kamu tenang dulu. Ini pipimu memar, biar aku kompres dengan air hangat ya."

Kakak Sham, aku jadi merepotkan kakak lagi.

"Jangan sungkan Ell kamu sudah seperti saudara bagiku.."

Sham pun mencoba menenangkan Ell dan memegang bahu Ell dan pergi untuk mengambil handuk kecil dengan air hangat untuk mengompres pipi Ell.

Biar aku saja kak, aku bisa sendiri kok…

Ell mengambil kompres itu sambil menempelkannya pada pipinya dan  saat itu Ell pun mulai merasa tenang dimana Sham begitu sangat memperhatikannya dan memperlakukannya dengan lembut.

"Ell, setelah ini aku antar kamu pulang yah, ini sudah cukup larut malam."

Iya kak Sham, thank you banget karena kakak sangat peduli sama aku, mungkin lain kali aku akan cerita semuanya.

Lalu Sham pergi mengantarkan Ell ke apartemen Ell.

Hari yang sangat melelahkan, hahhhh kenapa aku sial banget hari ini, ternyata tamparan perempuan itu sakit banget,.

Hahhh Ellena Shin kenapa kamu masih belum bisa move on dari bang Robert, sudah jelas-jelas bang Robert akan segera menikah, apa sih yang aku harapkan lagi.

Ell kembali meneteskan air mata namun mencoba menarik napas panjang dan berusaha lebih mengusai emosinya.

Oke Ell, sadar-sadar.. Ellmenepuk kedua pipinya.

Bangun deh dari mimpi panjang ini, aku harus memulai karirku dengan baik dan besok juga bakalan ada jumpa pers lagi dengan penulis-penulis novel aku harus semangat.

Ellena merupakan wanita yang cukup cerdas, dihela kesibukkannya namun masih menyempatkan diri untuk menulis novel, dan novel-novelnya pun cukup laris di pasaranan.

Drrtttt.... suara getaran ponselnya.

Iya hallo, ahh Sean, Nike astaga kalian apa kabar sih aku kangen banget, kapan bertemu… hahhh malam ini?? oke oke daah…

Ell begitu bahagianya menerima telpon dari kedua sahabatnya  sejak masih kuliah, lalu mereka pun bertemu di sebuah café****

Aaaa, Ellena makin cantik aaja nih, makin sukses lu sekarang ya!!

Hahahah Nikee tak berubah ya ternyata!!

Yaialah aku gak berubah Ell...

Aaaa, Sean, emm kangennya…

Mereka saling berpelukan dan saling berbagi cerita tanpa terasa sudah larut malam, seperti kebiasaan lama, mereka selalu berbincang-bincang hingga lupa waktu.

E,, ini sudah larut malam banget lohh udah mau subuh lagi, kita pulang aja yah.

Iyaa ayoo kita pulang.

Ell sampai jumpa lagi yah...

Emmm iaa Sean Nike, sering-sering telpon aku yah... bye bye

Okay deh, daaahhhh…

Mereka berpisah satu sama lain, wajah bahagia Ell yang sempat tertawa dan tersenyum lebar disaat bersama kedua sahabatnya pun kini hilang lenyap, bak sedang melepaskan topeng wajahnya.

Hmmm, kenapa sih aku? okey, besok aku harus bekerja dengan giat lagi. Gumam Ell sambil mengembalikkan lagi semangatnya.

Ellena bekerja di sebah bank asing****

___*

Ma, pa! aku mau secepatnya menikah dengan Robert, aku gak mau kalau sampai mantannya yang gak tahu diri itu akan mengganggu pernikahan kami ma...

Emmm Merry calon menantu mama, tenang saja mama akan mencoba bicarakan semuanya baik-baik dengan Robert, kan kamu tahu sendiri Robert itu sangat sibuk mengurus bisnis dan perusahaan keluarga yang sering kali harus pulang pergi luar dan dalam negeri kan!!

Iya mama, tapi aku takut Robert akan meninggalkan aku!! Ucap Merry dengan manjanya kepada ibu Robert

Iya sayang, ohh itu  Robert datang.

Lohh, Robert kamu kenapa lagi nak??

"maaf bu, pak Robert sedang mabuk berat tadi rekan kerjanya yang menelpon saya untuk menjemput beliau ke club malam*** katanya sih beliau sudah minum banyak."

Ohh God, Robert!!

Ayooo bawa dia ke kamar.

Sayangku, kamu kok mabuk-mabuk begini? tak biasanya begini, biar aku ikut antar Robert ya ma! Ucap Merry manja dan sebenarnya merasa sangat marah karena dia tahu sebanarnya apa penyebab dari mabuknya Robert.

Sementara itu kedua orang tua Robert mencoba untuk tetap tenang melihat situasi yang semakin rumit.

Ma, pa! boleh gak kalau Merry menginap di sini, soalnya aku khawatir kalau Robert ada masalah.

Merry sayang, kamu pulang saja, nanti supir yang akan mengantarmu pulang ya sayang. Ucap ibu Robert lembut berharap Merry mau mendengarkan nasihatnya.

Hmm yasudahlah, karena mama yang minta, aku pulang deh ma, ma pa aku pulang.

Ia sayang hati-hati yah..

Demikian lembutnya keluarga Robert memperlakukan Merry, dikarenakan status sosial mereka yang cukup sama.

Merry yang merupakan anak tunggal dan sangat dimanja oleh kedua orang tuanya,, sehingga saat dia menginginkan Robert untuk menjadi suaminya, dia begitu memohon kepada ayahnya agar melaksanakan perjodohan secepat mungkin.

Pada saat itu perusahaan dan bisnis-bisnis keluarga Robert sedang dilanda masalah, namu berkat pertolongan keluarga dari pihak Merry mereka pun tidak mendapat banyak masalah, dan hal tersebutlah yang menjadi senjata ampuh bagi Merry.

Merry begitu tergila-gila kepada Robert sejak pertama bertemu dalam pesta keluarga dimana saat itu Robert pertama kali membawa Ell untuk bertemu dengan orang tuanya, sebenarnya Merry juga sudah mengetahui hubungan mereka namun Mery tetap bersikeras mengejar Robert dengan cara yang sangat licik. 

Ibu Robert yang juga cukup matrealistis pun merasa itu adalah kesempatan baik untuk lebih mengangkat derajat keluarganya.

Mentari pun mulai terang, Robert terbangun dari tidurnya dan bergegas ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya, dan kebetulan sekali dua hari ke depan adalah hari cuti baginya

"hari ini aku cuti, hemm kesempatan bagus untuk mencari Ell diam-diam.." ujar Robert yang berniat ingin menemui Ell.

Seolah-olah tidak peduli lagi dengan pernikahannya, Robert diam-diam menyusun rencananya untuk pergi menemui Ell.

Selamat pagi anak mama, baru pagi-pagi kamu mau kemana sayang? bukannya kamu dua hari ini akan cuti.. ucap ibu Robert yang sedang duduk di sebuah ruang tamu.

"Iyaa ma, Robert ada urusan keluar. Mungkinakan pulang besok."

Ohh yaa, kamu kok tidak bisa bersantai-santai sedikit sayang, yaudah sini cium peluk mama dulu.

"iya ma, Robert pergi yah."

Okke nak, hati-hati yang sayang..

Robert pun bergegas pergi untuk menemui Ell, namun mendadak menerima telpon untuk menemani Merry shopping ke Mall.

"hahhh kenapa gak bisa jalan sendiri? yasudah aku temani dulu dia…"

Lalu Robert menelpon Ell terlebih dahulu untuk membuat janji.

"Hallo Ell, iyaa abang mohon untuk kali ini beri abang waktu bicara sama kamu!! tolong sangat, soore yah.. oke… daahhh…"

Yesss. Akhirnya Ellena, sebentar lagi yah…"

Sementara itu…

Sayang, kok lama sih, aku sudah menunggu... ucap Merry dengan begitu manjanya dan merangkul Robert mesra.

Mereka pun bergegas pergi, akan tetapi Merry begitu banyak maunya, sehingga Robert dengan terpaksa menuruti semua keinginan Merry demi bertemu dengan Ell setelahnya.

Shopping, menonton bersama di bioskop, makan-makan pun sudah Robert turuti.

"Merry aku aka nada urusan pertemuan penting, jadi aku antar kamu pulang, ini sudah snagat sore, kamu jangan manja begini.

Iiihh sayang aku kangen kamu, kamu kenapa kok gitu, jalan sebentar... pinta Merry dengan manja.

"yausudah, tapi nanti kita langsung pulang ya"

Yeaiiii uummm.. Merry mencium pipi Robert.

"kamu ini seperti anak kecil saja."

Biarin kan calon istrimu...

Hmm kamu itu gak ada apa-apanya dnganku pelacurr kotor Ellena Shin!! dasar perempuan bangsat!! tak akan aku biarkan kamu rebut Robert dari aku! Ucap Merry dalam hatinya sambil tersenyum licik.

Mereka pun selesai, Robert kemudian mengantarkan Merry pulang..

**

Sementara itu Ell sudah menunggu lebih dari waktu yang dijanjikan Robert, yaitu hampir dua jam Ell masih dengan setia dan tenang menanti.

Tiba-tiba berhentilah sebuah mobil mewah berwarna biru matte tepat di depan Ell, turunlah seorang pria tinggi menggunakan kemeja merah namun berpenampilan casual.

"Ell, maaf aku tadi pergi ada urusan," ucap Robert yang sedang berbohong kepada Ell karena takut Ell tidak terima jika dia harus jujur. Mereka pun bergegas pergi ke sebuah Villa***

Lohh kok ke Villa... ujar Ell heran.

"Iya aku mau ngobrol dengan kamu lebih lama, tenang aja aku pesan dua kamar kok jadi jangan takut.

Ohh dua kamar, kenapa harus nginap bang..?

"Iyaa dong kan ini sudah malam, gak akan cukup kalau hanya beberapa menit bicara.

Mereka pun bergegas masuk ke Villa, dan saling bercerita tentang hubungan mereka yang sempat terputus lama sembari menyeduh the hangat dan cemilan sederhana.

"Ell maafkan abang, abang benar-benar gak tahu kalau mereka melakukan itu semua, abang sungguh menyesal, tapi abang gak bisa membuat mama sakit Ell.

Sekarang kamu sudah tahu semuakan apa penyebabnya abang dijodohkan dengan Merry, tolonglah kamu mengerti..."

Bang Robert, coba abang di posisi aku, aku sangat tertekan banget.

Saudara abang mengirimkan aku ke Inggris, dan di sana aku harus berjuang untuk hidup, karena untyk kembali pun aku gak punya uang bang!!! ucap Ell sambil menangis tersedu-sedu.

"iyaa sayang, abang mohon maaf sama kamu!!!"

Robert pun bersujud di kaki Ell, keduanya sama-sama menangis, sembari sesenggukan Ell mencoba tenang.

"Ell' tolong beri aku waktu untuk menyelesaikan masalah ini, setelah ini kita berangkat ke luarg negeri yah…"

Abang jangan gila kamu bang!!! bentak Ell.

"iyaa aku gila, gila tanpa kamu!!!"

Robert berdiri dan berjalan mendekat dan terus mendekat hingga membuka pintu kamarnya dan mendorong Ell hingga terlempar ke sebuah kasur empuk milik Villa tersebut dan tak lupa untuk mengunci rapat pintu.

Bang, apa-apaan ini???

Robert memeluk Ellena lembut dan berkata,

"maafkan aku Ellena, jika aku tidak membahagiakanmu, aku akan mencoba segala upaya!!"

Ellena hanya tertunduk kaku.

"maaf kalau abang menakutimu, tapi abang akan selalu berusaha menjagamu, mari kita istrhat!!!"

 

***

 


Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C12
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login