Aku sempat berpikir bahwa aku sangat mempercayai semua hal yang kau katakan dan lakukan adalah hal yang baik-baik saja, hingga akhirnya aku kurang menyadari bahwa posisiku tak lebih hanya sebatas wanita yang mungkin kau anggap sebagai kekasih bayanganmu.
Ini jelas-jelas perempuan yang pernah berpacaran dengan bang Robert, apakah mereka..
Ahh tidak-tidak aku tidak boleh salah paham hanya karena sebuah foto.
Ellena melanjutkan pekerjaannya walau dengan sedih hati.
Robert yang merupakan pria yang sangat sibuk kini kurang memperhatikan Ell, namun Ell berusaha tuk memahami Robert.
"Ellena, tolong ke ruangan saya sebentar ada hal yang harus saya bicarakan..."
Baik pak..
"Ellena, akhir bulan ini saya akan ada perjalanan ke luar kota urusan dengan klien kantor, saya ingin kamu tuk sementara mendampingi saya selama kurang lebih satu minggu yah."
Oke, baik pak...
"Iya, sekarang kamu harus mulai siapkan semua kebutuhan berkas-berkas yang akan saya bawakan nanti yah." Ujar sang atasannya.
Ellena pun dipenuhi dengan jadwalnya hal itu membuatnya lupa akan kesedihan hatinya yang sebenarnya saat ini cukup menguras energi pikirannya.
_________*_________
Ahh, akhirnya aku bisa menikmati kasur tercintaku untuk sementara, pekerjaan benar-benar mencekik leherku, oh iyaa aku lupa memberi kabar kepada bang Robert.
Ell mencoba tuk menelpon Robert.
Hallo bang abang sibuk? oh syukur dehh...
Bang aku ingin bicara dengan abang!
"Iya silakan dek, bicaralah..."
Lalu Ell mencoba mengutarakan isi hatinya.
"Oh foto itu, kebetulan kemaren karna kamu tunda pertemuan kita yasudah abang pergi ke acara reuni dan—"
Iya bang, tapi bukannya perempuan itu ade tingkat abang dulu.
Reuniannya sama beda tingkatan, lagi pula saat foto kenalan terlalu dekat banget dan aku kurang suka sih bang---
Lalu tiba-tiba nada bicara Robert berubah.
"Ehh maksud kamu apa bicara seperti itu kamu cemburu yah...??"
Iya aku bukannya cemburu buta, tapi aku kurang suka, kenapa abang sekarang baru memberitahuku hal ini? beberapa hari yang lalu aku diam bukan karena aku tidak peduli tapi sebenarnya sedang menunggu penjelasan dari abang!!!
"Yah inilah penjelasan abang lalu apa lagi tak semua hal harus kamu pantau walau kamu pacar abang ya!!"
Ohh begitu yah bang yasudah aku minta maaf aku udah lancang.
Ellmematikan ponselnya sambil menangis tersedu-sedu.
Ya Tuhan... apakah dia tak tahj seberapa lama aku menunggu dia datang.
Kenapa dengan santainya bicara seperti itu, tidak pernah memikirkan perasaanku!
Apakah aku yang terlalu cinta dan berharap padanya.
Semalaman Ell larut dalam kegalauan hatinya hingga ke esokkan harinya kembali bekerja dan mencoba melihat isi ponselnya yang ternyata tak ada klarifikasi dari Robert.
Yasudahlah, aku sudah lelah begini terserah kamu amsaja bang.
Ell tak kuasa menahan air matanya sembari menyelesaikan pekerjaannya.
"Haii nona Ellena... Ada denganmu dari tadi hanya sibuk depan computer??"
Eh kak Sham sorry aku terlalu fokus dengan pekerjaanku.
"hahah, iyaa good job tidak apa-apa justru itu malah good." Sham tersenyum
Ahhh begitulah kak maklum pak bos akan ada urusan dengan klien di luar kota
"ohh kamu juga ikut yah kalau begitu kita satu tim yah hehe..."
Ohh ya? baiklah kak..
"Iya selamat bekerja nona Ell"
Iya kak... thank you
Sham adalah senior di kantor Ell' yang masih merupakan sepupu dari pak managernya.
"Okehh semuanya selamat bekerja keras yah..."
Bye bye semuanya... sampai jumpa besok ya!
"Ell kamu apa kamu ingin pulang?
Yaudah sama-sama denganku kebetulan juga searah denganmu."
Wah, takut merepotkan kakak nanti..
"Yah tidak mungkin Ell, ayo naik.
Okedeh kak...
"Nahh sampai deh heheh
Iya kak thank you yah ats keramahannya
"Yahh tidak perlu seformal itu. bye bye...ĺ
Bye bye kak Sham...
Sham pun pergi dengab diiringi lambaian tangannya Ell dan tiba-tiba Robert datang dengan wajah yag tidak bersahabat.
"Baru pulang kamu??" tanya Robert
Ahh ia bang Robert...
"Memangnya ini sudah jam berapa bukannya biasa pulang sore tapi ini lebih sore arah ke malam dan tidak ada kabar kamu??"
Aku pikir abang terlalu sibuk dan aku tak ingin mengganggu...
"begitu yah!!... sekarang kamu mandi siap-siap kita pergi jalan dulu dinginkan kepala yah."
Robert menyentuh pundak Ell' tentunya Ell' langsung bergegas.
Bang... Ell berdiri di depan pintu untuk bersiap-siap berangkat.
"Yasudah ayo kita berangkat."
Sepanjang jalan keduanya hanya berdiam diri lalu Robert menarik tangan Ell menggunakan tangan kirinya sambil memegang erat namun Ell tetap berdiam diri.
"Okehh kita sudah sampai ini... abang pergi pesan makanan dulu"
Baik bang.
"Ellena..."
Hmm ia bang! Ell menaikan kepalanya yang awalnya lebih banyak tunduk.
"Tolong jangan berikan wajah sedihmu itu dihadapan abang yah!!!"
Ohh sorry kalau wajahku mengganggu abang.
"Sekarang kita makan dulu baru kita selesaikan semua masalah ini yah..."