Antara mimpi dan tidak, Richman seperti melihat Murni dan anak-anaknya berkumpul di tepi ranjang. Richman tidak mempercayai penglihatannya. Dia memejamkan matanya. Mimpinya terlihat seperti nyata. "Murni!" Richman bersuara lirih. Murni tersenyum tanpa suara, dua sangat cantik dan anggun Raihana merangasak turun ke ranjang dari gendongan Murni
"How are you feeling..dad?" Raihana duduk di sisi Richman, tangannya yang mungil meraba dahi ayahnya."Do you hear me?" Richman tak ingin membuka matanya. Mimpi ini terlalu indah, suara Raihana begitu merdu dan renyah terdengar. Raihana yang imut dan menggemaskan, andai dia benaran ada di sisinya. "Daddy...are you oke...mom... daddy doesn't listen to me...!" Raihana terisak. "Sabar ayah masih tidur!" bujuk Murni."Panggil Daddy ayah!"
"Ayah ini Raihana!"
"Bagus...panggil lagi!" kata Murni membimbing Raihana.
'Ayah...Wake up..!"
"Bangun!" Kata Murni