Download App
28.57% Arinda / Chapter 2: Berawal dari sebuah ejekan

Chapter 2: Berawal dari sebuah ejekan

Namanya Nur Arinda, umurnya sekarang 17 tahun, banyak yang mengartikan 17 tahun adalah masa yang indah berbeda dengan Arin dia lebih suka membaca buku sendirian diperpus, Arin dan Nayla bersahabat sedari TK selalu bersama bahkan sampai SMA ya walau beda kelas.

Frans cowok yang disukai Arin sedari awal masuk SMA, cowok yang memiliki tinggi badan sekitar 178 cm itu merupakan kapten tim basket sekolah, enggak heran dia memiliki banyak fans, selama 2 tahun ini Arin selalu menyimpan rasanya, Arin juga belum begitu paham apa itu sebenarnya Cinta atau bagaimana rasa menyanyangi seseorang yang bukan anggota keluarga kita. Penasaran, Kagum dan suka hal yang memang enggak ada bedanya.

"Dek...."

teriak Nayla dikoridor kelas.

"Ya ka Nay..."

sahut Rin yang berjalan menuju kelas nya.

"Emm, ikut aku ke kantin yuk..."

pinta Nayla membuat Arin bingung.

"Emang ka Nay belum sarapan"

tanya Arin yang menguncir rambut panjangnya.

"Banyak tanya deh, yuk ah ikut ni"

Nayla yang menarik tangan Arin dan bergegas ke kantin.

Sepagi ini kekantin ngapain?? batin Arin yang merasa curiga. Sesampainya Arin dikantin dia melihat beberapa anak basket bahkan Frans ada disana, ada apaan sih nih?? gumam batinnya Arin

"Dom....kenalin ini dia adek ku Arinda"

kata Nayla memperkenalkan Arin kepada anak-anak basket,

karena menghormati Nayla yang merupakan pacar Bima, Frans pun mau berkenalan dengan Frans.

"Dom..."

Frans yang memperkenalkan dirinya kepada Arin,

"Arinda.."

kata Arin yang membalas jabat tangan Frans

"Nih gue bawain somay buat kalian, duduk dulu lah "

sahut Bima yang membawakan 2mangkuk somay.

"Duduk sini de..."

pinta Nayla.

"Aku sudah sarapan tadi"

kata Arin tolak ajakan Nayla.

"Jadi maksudnya apa ini???"

Tanya Frans pada Bima.

"Gini...kan lu jomblo gak ada salahnya kan gue kenalin ke sahabatnya cewek gue"

jelas Bima.

Omg bisa-bisanya mereka menjodohkan aku dengan Frans, walau aku suka sama Frans bukan begini yang aku mau.

"Aku ke kelas dulu ka..."

kata Arin yang hendak beranjak pergi ke kelasnya 11-C.

"Jangan geer ya, gue gak suka cewek batangan"

sahut Frans yang membuat Arin menghentikan langkah kakinya.

"Aku catat kata-kata mu"

sahut Arin dengan sedikit rasa kesal, mereka berlalu menuju kelas masing-masing.

"Katanya Arin suka Dom, kok begini sih yank"

kata Bima heran.

Batangan?? heran aku kenapa bisa suka cowok gaje begitu.

Bermula dari ejekan cewek batangan semua teman-teman Frans memanggil Arin dengan sebutan CB = cewek batangan, bahkan temen sekelas Arin yang masuk tim basket juga memanggil nya dengan sebutan CB.

"Kok anak-anak basket ngomongin kamu CB, artinya apaan??"

tanya ka Joe yang merupakan ketua Osis d angkatan Arin.

"Cewek batangan!!!"

seru Arin yang sedang mengetik artikel buletin sekolah.

"Lah ko bisa sih dek??"

tanya Joe yang penasaran.

"Enggak negrti juga ka, emang cowok aneh"

timpal Arin yang sedikit kesal.

"Suka kamu kali dek?"

kata ka Joe yang blasteran Belanda-Sunda.

Tapi Arin tidak menjawab pertanyaan ka Joe,

suka??? masa iya suka begitu sikapnya membully??

gumam Arin yang sejenak berhenti mengetik.

"Ya dek...bahkan nih sampe ke anak karate aja tau kalo kamu itu CB"

kata Nayla yang telponan dengan Arin.

"Motif dia apa sih, sampe satu sekolah omongin aku CB"

tanya Arin heran.

"Mungkin nih ya, dia jaim de!!!"

sahut Nayla.

"Jaim gimana ka?"

"Ya sebenarnya dia suka, cuman gak mau bilang duluan, secara selama ini kan yang nembak dia cewek duluan"

jelas Nayla yang membuka pikiran Arin.

"Terus kakak mau aku nembak dia duluan?"

Lanjut Arin.

"Coba aja siapa tau bener dia suka kamu dek"

saran Nayla.

Gimana nembaknya?? mana pernah aku nembak cowok sebelumnya, aku kan juga belum tau apa aku benar-benar dengan perasaan ku.

"Arin..."

panggil ka Joe didepan kelas Arin.

"CB dipanggil tuh"

kata seorang murid cowok yang berteman dengan Frans.

"Apaan sih vin, nama ku Arin bukan CB"

sahut Arin rada sinis

"Ini bahan buat minggu depan"

kata ka Joe yang menyerahkan beberapa bulu buat buletin sekolah.

"Makasih ya ka.."

"Kamu udah makan?"

tanya ka Joe.

"Ini mau kekantin..."

"Ya udah bareng aja"

ajak ka Joe.

"Ayuk"

kata Arin yan meletakan bahan buletin di dalam tasnya.

"Emang ka Joe gak bareng ka Rey?"

tanya Arin saat berjalan di koridor.

"Sibuk sama Bila dia, bosen jadi obat nyamuk"

jawab ka Joe yang membuat gelak tawa.

"Bisa aja sih ka Joe, lalu Ross?"

tanya Arin menimpali.

"Enggak usah dibahas dek, kamu pesan aja aku yang traktir"

sahut ka Joe.

"Bener ya aku di traktir"

Dan Joe hanya mengangguk mengiyakan,

saat dikantin tidak sengaja Arin dan Frans bertemu.

"Udah ada pengganti Rosa ya?"

tanya Frans pada Joe.

Rosa merupakan teman Frans yang jadian sama Joe mereka baru-baru ini putus entah apa sebabnya.

"Bukan urusan kamu kan?"

sahut Joe sambil duduk.

Arin bingung harus berbuat apa, dia bahkan enggak tau kalau ka Joe dan Rossa putus, Arin merasa tidak enak hati karena baru mengetahuinya.

"Urusan gue lah, lu jalan sama CB gue "

sahut Frans yang memang dikenal murid yang arogan.

Eiits maksudnya apa ni? CB gue?? makin gak ngerti aku sama jalan pikirannya.

"Kamu bisa jadiin siapapun buat mainan mu, tapi gak dengan Arin"

sahut ka Joe.

"Apa masalah lu??"

tanya Frans yang mulai menunjuk bahu Joe.

"Kita balik aja ka "

ajak Arin yang mulai ketakutan.

Frans memang arogan berandal kenapa dia dengan mudahnya menunjukan sikap tidak sukanya dengan gampang, jujur aku sedikit takut sama Frans.

Ujar Arin dalam hatinya.

"Gue mau ngomong sama lu"

kata Frans menarik tangan Arin.

Dengan perasaan sedikit khawatir Arin hanya bisa diam tidak berani menatap ke arah Frans.

"Kamu gak bisa ya gak kasar sama cewek..."

sahut ka Joe.

"Ka Joe..."

sentak Arin yang membuat Joe dan Frans terdiam.

"Enggak apa-apa ka, 10 menit, waktu mu cuman 10 menit kita bicara disini"

jelas Arin.

Alih-alih mendengarkan kata-kata Arin, Frans malah membawanya kebelakang kantin,

"Lu sok kecantikan banget, Joe itu pacar teman gue"

kata Frans dengan nada tinggi.

Tunggu maksudnya apa si? dia marah aku jalan kekantin dengan ka Joe karena Joe pacaran dengan temannya? atau karena aku yang jalan sama ka Joe.

Celetuk batin Arin.

"Terus menurut kamu, aku akan rebut ka Joe begitu??"

sahut Arin yang mulai kesal dengan Frans.

"CB gue, maksudnya apa coba??"

tanya Arin lagi.

"Kita Pacaran...."

jawab Frans yang membuat Arin terdiam.

Kita pacaran??? ini dia lagi nembak aku buat jadi ceweknya dia ya?.

Arin yang bicara dalam hatinya.

Tanpa banyak bicara lagi Frans pun pergi meninggalkan Arin yang masih kaget dengan pernyataan Frans. Berawal dari sebuah ejekan yang membuat Frans menembak Arin.

.

.

.

(Bersambung)


Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C2
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login