Download App
44.44% NCT - THE NIGHT UNFOLDS / Chapter 20: Kehangatan

Chapter 20: Kehangatan

Beberapa saat kemudian Yunsoul sadar. Ia segera menjauhkan tubuh Taeyong. Dengan agak canggung Yunsoul mengucapkan terima kasih karena sudah menolongnya. Kemudian Yunsoul melihat keadaan luar yang semakin gelap. Ia juga melihat kilatan petir di jarak yang cukup jauh. Namun, masih bisa terlihat. Setelah itu tiba-tiba terdengar suara petir yang sangat besar.

DUAAR DUAAR

Suara petir keras berturut-turut terdengar sangat jelas. Membuat orang-orang yang mendengarnya terkaget. Youngjoo juga sangat kaget dan takut. Ia menutup kedua telinga dengan tangannya. Terdengar lagi suara petir kali ini sangat keras.

DUAAAR

Mendengarnya, sontak Youngjoo langsung terduduk di lantai sambil kedua tangannya tetap menutup kedua telinganya. Youngjoo benci petir. Ia takut. Doyoung mendekati Youngjoo dan duduk bertumpu satu lutut di hadapannya.

"Kau tidak apa-apa?"

Youngjoo tidak menjawab pertanyaan. Ia hanya menatap Doyoung. Wajah Youngjoo terlihat sangat ketakutan.

Tidak hanya sampai di sana, beberapa kali susulan petir lain terdengar. Tangan Youngjoo refleks memegangi lengan seragam pemuda yang ada di dekatnya. Youngjoo memejamkan matanya setiap kali bunyi petir terdengar. Sementara Doyoung tidak menolak saat Youngjoo memegangi dirinya.

DUUAAAR

Terdengar lagi dan kali ini sangat jelas. Kali ini Youngjoo tidak bisa menahan ketakutannya lagi, ia memeluk tubuh Doyoung dan menyembunyikannya wajahnya pada dada pemuda itu. "Aku takut..."

Doyoung cukup terkejut dengan tindakan Youngjoo yang tiba-tiba memeluknya. Ia paham situasinya. Youngjoo ketakutan. Kalau bukan karena itu, ia tidak akan mengizinkan Youngjoo berlama-lama memeluknya.

Hanya memperhatikan rambut Youngjoo dari dekat dan dekapan yang dibuat oleh gadis itu, lama-lama menimbulkan hal aneh dalam hati Doyoung. Sebuah perasaan yang sebelumnya tidak pernah dirasakannya. Doyoung ragu menyebut ini apa.

Setelah suara-suara petir yang keras, suara derasnya hujan mulai terdengar. Yunsoul dan lainnya yang ada di lantai atas melihat deras air hujan di kaca jendela ruangan itu. Sepertinya hujan akan terus mengguyur kota sepanjang malam.

***

Hampir dua jam berlalu, akhirnya mereka semua selesai menyelesaikan hukuman. Tepat sesudah itu, Guru Hwang datang mengecek setiap ruangan. Beliau bilang kalau mereka boleh pulang. Namun, karena hujan masih belum reda, Guru Hwang menyarankan mereka untuk tinggal dulu di sekolah. Setidaknya sampai hujan sedikit reda.

Di teras sekolah, berdiri Yunsoul dan Youngjoo. Di sebelah mereka ada Jaehyun dan ketiga temannya. Winwin memperhatikan Yunsoul yang terdiam melihat air hujan yang turun sangat deras. Udara malam ini semakin dingin karena hujan. Yunsoul harus mengeratkan blazer seragamnya.

Tidak lama kemudian Jaehyun mengajak Yuta, Winwin, dan Kun untuk pergi. Mereka pun berjalan ke luar dan menerjang derasnya hujan. Seketika pakaian mereka jadi basah. Yunsoul dan Youngjoo yang melihat itu langsung terheran.

"Hei! Hujannya sangat deras!" Yunsoul mengeraskan suaranya.

"Kalian bisa sakit kalau hujan-hujanan seperti itu," tambah Youngjoo.

Kempat laki-laki itu terus berjalan tanpa menggubris ucapan Youngjoo dan Yunsoul yang memperingatkannya. Winwin sekilas menoleh ke belakang. Dia melihat Yunsoul sedang melihatnya. Winwin tersenyum dan kemudian melanjutkan langkahnya. Jaehyun dan ketiga temannya tidak akan sakit hanya karena hujan-hujanan.

"Mereka itu benar-benar nekat," komentar Youngjoo.

"Apa kita juga perlu begitu?" usul Yunsoul.

"Yunsoul! Aku tidak mau jadi sakit. Itu merepotkan."

Kedua perempuan itu pun memilih untuk diam dulu. Dari dalam gedung sekolah, Taeyong dan ketiga temannya muncul. Keempatnya menoleh pada Yunsoul dan Youngjoo. Lalu mereka langsung begitu saja berjalan menembus hujan deras sama seperti Jaehyun dan teman-temannya. Yunsoul dan Youngjoo lagi-lagi terheran melihat itu. Ia tidak mengerti padahal hujan sangat deras dan udara sangat dingin. Kalau terkena hujan, pasti badan akan menjadi sangat dingin. Dan sebagai manusia normal pasti tidak akan kuat menahan hawa dingin tersebut.

"Mereka benar-benar nekat," komentar Yunsoul lagi.

"Kita jangan mengikuti mereka. Kita menginap saja di sekolah." Yunsoul berusul lain.

Youngjoo mengangguk. "Aku setuju. Ayo."

Keduanya pun masuk kembali ke dalam gedung. Mereka menuju ruang uks yang terletak di lantai dua. Dari ponsel pintarnya, Youngjoo melihat berita dan membaca kalau hujan sekarang ini akan berlangsung sepanjang malam. Apalagi hujannya sangat deras. Oleh karena itu, mereka lebih memilih menginap di sekolah. Sampai di depan pintu ruang UKS, Yunsoul memegang kenop pintu dan membuka pintu tersebut. Ruangan UKS tidak dikunci sehingga memudahkan mereka untuk tidur di sana.

"Jangan lupa beritahu Mark kalau kita tidak pulang, Yunsoul."

"Oke." Yunsoul segera mengambil ponselnya.

"Ah, aku sangat mengantuk." Youngjoo merebahkan diri di ranjang UKS yang menempel di sisi tembok. Sedangkan Yunsoul duduk di pinggiran tempat tidur yang berada di sebelah ranjang Youngjoo. Ia mengirim pesan lebih dulu pada Mark.

Yunsoul melihat ke arah jendela. Hujan masih deras dan lama untuk reda. Youngjoo sudah tertidur. Sepertinya menyelesaikan hukuman itu membuatnya sangat lelah dan mengantuk. Yunsoul pun mengikuti Youngjoo. Ia membaringkan tubuhnya. Merasakan tempat tidur yang cukup nyaman. Yunsoul sangat mengantuk. Ia pun mulai tidur, namun udara malam ini sangat dingin. Membuatnya kurang nyenyak selama tidur.

Pada tengah malam, antara sadar dan tidak. Yunsoul terbangun. Ia membuka matanya dan mendapati seseorang yang ia kenal duduk di pinggir ranjangnya. Seseorang itu tersenyum pada Yunsoul.

"Taeyong?"

Pemuda bernama Lee Taeyong itu masih tersenyum."Tidurlah," ucapnya lembut sembari membenarkan letak selimut Yunsoul.

Yunsoul mengangguk pelan lalu kembali memejamkan matanya.

"Dingin," gumamnya kemudian, masih terpejam.

Taeyong mendengarnya. Ia meraih tangan Yunsoul lalu mengenggamnya. Taeyong menyalurkan suhu hangatnya pada Yunsoul. Karena kehangatan yang Yunsoul rasakan, ia pun bisa terlelap tidur.

Sementara Taeyong masih terjaga. Ia menikmati pemandangan saat ini, melihat gadis yang disukainya tertidur. Wajahnya begitu tenang seperti malaikat menurut Taeyong.

Saat Taeyong terkagum melihat Yunsoul, di luar pintu ruangan UKS berdiri Taeil. Ia melihat Taeyong dari kaca di tengah-tengah pintu itu. "Aku keduluan lagi," kesal Taeil. Dia tidak suka melihat itu, jadinya Taeil memilih untuk pergi dari luar ruangan tersebut.

Kembali ke Taeyong. Tangan kirinya mengelus lembut rambut dan pipi Yunsoul. Cukup lama dia melakukannya. Lalu Taeyong mendekatkan dirinya pada Yunsoul. Mempersempit jarak antara wajahnya dengan wajah Yunsoul. kemudian...

Chu~

Taeyong memberikan kecupan lembut dan singkat pada bibir Yunsoul. Ia menarik kembali badannya. Taeyong masih berada di ruangan itu. Terus menggengam tangan Yunsoul. Ia bahkan tidak tidur. Taeyong terus menjaga Yunsoul sampai waktu pagi datang kemudian Taeyong pergi sebelum Yunsoul bangun.

***


Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C20
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login