Download App
55.47% Lihatlah Aku Yang Mencintaimu / Chapter 76: Curahan hati Dirles dan Khristal..

Chapter 76: Curahan hati Dirles dan Khristal..

Ga seperti biasanya james nawarkan hal seperti itu, heran sih tapi ga ada rasa curiga apapun sama dia. Tapi gapapalah, lagian dia udah anggap gue adeknya. Jadi gue ga terlalu masalahkan nyender ke bidang dadanya.

Aduh, rebahan kayak gini enak banget loh apalagi nyendernya ga dikayu jadi pegalnya berkurang. Serius loh gue nyaman posisi kayak gini.

Tadi james mengatakan kalau gue ngantuk bobo aja. Dan baru aja 10 menit gue menutup mata udah terganggu dengan gerakan james. Namun gue kembali lagi menutup mata karena elusan tangannya james, sayangnya gue ga jadi ngantuk lagi. Tutup mata cuma hanya menikmati sejuknya udara ini.

"hmm...., bang nyaman banget nih nyandar di dada abang.." ucap gue.

"oh iya bang, gue pengen sedikit cerita nih mengenai kehidupan kita selama dibandung." lanjut gue sambil mengelus perut dan mata masih tertutup.

"bang, selama kita disana itu sebenarnya kita itu kesepian loh. Gue melakukan apa-apa cuma sendirian loh. Masak aja gue dilarang keras sama tante kebun karena kemarin gue kebanyakan melamun sampai minyak aja tumpah dilantai gue ga sadar."

"dari situ gue dilarang masak, tapi hal lainnya gue lakukan sendiri, sedih banget gue kan bang? Hehehe.."

"oh iya bang, ini rahasia kita berdua aja ya, abang jangan kasih tahu siapapun. Sebulan setelah kita pergi dari rumah dirles, papanya baby datang loh kebandung. Dia kayak orang gilak bang hehehe...,tapi gue sembunyi, ga mau ketemu mereka. Gue takut dengan kedatangan mereka untuk apa ya? secara kan gue pikir mereka udah menikah.

"di malam itu, gue ngidam lo bang, si baby juga lagi pengen bobo peluk sama papanya, si baby kangen sama papanya. Iya kan nak..?" sesekali ajak baby gue bicara.

"setelah mereka pulang dari bandung, dan dimulai saat itu, gue berkomitmen harus tetap kuat menjalani hidup ini demi si baby, tapi percayalah bang, di tiap hari gue tuh kangen sama dirles, gue pengen tahu gimana keadaan dia sekarang, tapi gue udah ga punya hak lagi."

"dan sampai sekarang juga, gue kadang masih kangen sama papanya si baby tapi lebih parah lagi nih bang kangennya sibaby.  Sibaby ya ampunnn..., udah mulai nakal diperut mamanya, pengennya selalu ingin disentuh sama tangannya papanya. Kasihan sih dia kan bang, ga pernah mendapat kasih sayang papanya.hihihi.." dan saat gue mengucapkan itu, tangan james melingkar diperut buncit gue bahkan mengelus perut gue.

"eh, hehehe... abang langsung megang baby nya ya. Nak, ga apa ya pakai tangan om james. Anggap aja om james saat ini papa kamu ya nak, makasih ya om james udah nyapa baby..hihihi.."

"abang..."

"abang.., ih...kok diam mulu sih." dan ntah kenapa gue ingin memegang tangan james yang bertender diperut gue.

"ehh, sayang om james semakin lama nih elus kamu nak, kamu kangen kan nak sama papa? maafkn papa karena belum bisa sapa kamu ya sayang."

Semakin lama gue semakin heran, kenapa dari tadi gue bicara, jamesnya malah diam mulu. Gue masih bertahan buat ga curiga, dan di saat itu juga dia menyenderkan dagunya dibahu gue.

Sumpah gue semakin nyaman dengan posisi kayak gini. Bener kata james akan ada lebih buat gue nyaman. Jadi nih toh maksudnya, mengelus, memeluk, bersandar. Saking merasa nyaman dan suka banget posisi kayak gini, namun baru beberapa menit gue baru menyadari sesuatu dan semakin merasa ada yang aneh. Gue seperti mengenal tangan ini saat gue menyentuh tangannya.

Genggaman ini seperti pernah gue rasakan, biasa dia selalu memilin dan mengelus lembut jari jempol gue. Tapi kan ga mungkin dia.., itu ga mungkin. Dan helaan nafasnya di sekitar leher gue saat dagunya menyender dibahu gue, gue merasa dejavu dengan helaan nafas dan tangannya.

Gue semakin curiga, dan ntah kenapa kok tiba-tiba jantung gue deg-deg an ya.., ini lagi kok ga seperti biasanya, dan hanya saat bersama dia gue merasakan deg-deg an seperti ini. Lalu dengan pelan-pelan gue menoleh kebelakang. Mata gue melotot udah kek mata kuntilanak 👻👻. OH MY GOD!!! Jadi....? Dia.?

"hai istri.....?" sapa nya dan gue kaget bukan main.

Dengan cepat gue membalikkan wajah dengan posisi kedepan, mata gue berkedip terus, jantung pun kencang banget berdetak. Dirles? itu Dirles kah? Jadi dari tadi yang meluk, elus, senderan tadi DIRLES?? bukan james..!! Lagi-lagi gue menoleh kebelakang.. Astaga..!! beneran dia, lagi-lagi gue kembali balikkan wajah kedepan dengan mulut menganga "nak, jangan kaget kayak mama ya.." bisik gue sama baby dalam hati.

"hai kalian.." sapa nya lagi tepat ditelinga gue. Gue pelan-pelan mengintip dia dari lirikan mata gue👀, namun kembali ke posisi awal saat gue tertangkap basah ngintip dia 👀.

"Gue kangen sama kalian.." gue merasa jadi wanita bodoh lagi. Ketahuan semua bahwa gue selalu merindukannya. Mata gue udah memanas, gue ga mau terbius lagi. Cukup dia udah menyakiti gue, gue ga mau lagi terlena ucapannya. Dan gue pun langsung bergerak hendak bangkit dari berdiri. Namun ditahan sama dirles.

"lepasin gue.." ucap gue pelan namun tegas.

"jangan pergi..." balasnya.

"gue bilang lepasin dirles.." sentak gue.

"biarkan dulu seperti ini, biarkan dulu posisi seperti ini khris.., biarkan anak kita merasakan tangan papanya, bukankah anak kita merindukan papanya kan?" lanjutnya yang berhasil buat nafas gue sesak. Dan gue pun berhenti berontak.

"apa kabar kalian hem? kabar gue hancur khris setelah kalian pergi dari hidup gue." gagal lagi buat bertahan dan air mata gue jatuh namun tidak menangis histeris kayak dulu.

"maaf khris..." isaknya kecil.

"lepasin gue." yang masih belum berani menatap dia lagi.

"jadi bener, lo ga pergi liburan ya? jadi saat gue datang ke bandung, lo berada dirumah ya? lo sembunyi ya? se-benci itukah lo sama gue sekarang khris?" sekali hentakan gue berhasil lepas dari dia.

"Aaauwww..." ringis gue saat mendadak berdiri.

"astaga khris...mana yang sakit. Lo gapapa kan? anak kita gapapa kan?" dirles juga panik sambil memegang perut gue.

"ini anak gue, bukan anak lo.." tegas gue, dengan mata berair.

"khris, maaf...maafin kesalahan gue, maafin sikap gue selama ini.."

"ngapain lo minta maaf hem? lagian kita ga punya hubungan apa-apa lagi kok. Dan lo...lo...kenapa lo membatalkan pernikahan lo sama sera hah?" bentak gue diakhir kata. Gue tahu dia kaget sama ucapan gue.

"kita sepakat membatalkan ini." jawabnya singkat.

"dasar bangsat lo ya.., mana janji lo yang ga akan menyakiti wanita lagi. Mana janji lo ga akan kecewakan sera? Mana hah??"

"khris..."

"lo memang gilak ya, semudah itu mengambil dan melepaskan. Kenapa lo ga mempertahankan menikah dengan sera seperti lo mempertahankan bertunangan dengan dia. Hah!"

"semudah itu lo mempermainkan semua wanita. Bangsat lo..!!" bentak gue. Dan dia tersungkur lalu memeluk kaki gue.

"maaf khris...maafin gue...gue tahu kesalahan gue udah fatal telah menyakiti hati dua wanita yang baik." isaknya.

"gue selalu terlambat menyadari, gue selalu terlambat peka, maafin gue yang udah 8 tahun menyakiti hati lo khris.." lanjutnya.

"kenapa lo baru sadar hah? semudah itu lo sadar? ga mungkin? kemana selama ini kesadaran dan kepekaan yang lo punya." ucap gue yang udah mulai menangis dengan suara.

"khris..., jangan menangis, lo lagi hamil. Anak kita nanti sedih.., plisss jangan nangis."

"jawab gue..!! kenapa lo baru menyadari sekarang?"

"karena..karena.." ucapnya ragu.

"oh, gue tahu sekarang..!! apa karena anak ini, apa karena anak gue ini lo membatalkan pernikahan kalian iya?? atau lo kasihan lihat kita iya??"

"khris..., jangan berteriak plis...., ingat anak kita.." jawab dirles terlihat sangat khawatir.

"jawab gue dirles...!!" bentak gue lagi.

"KARENA GUE MENCINTAI LO..!!" ucapan tegasnya berhasil buat gue syok.

"apa lo bilang.." ucap gue pelan untuk memastikan.

"GUE MENCINTAI LO, dan GUE MENGINGINKAN HIDUP BERSAMA DENGAN LO DAN ANAK kita.." airmata gue semakin deras mengalir, dia mencintai gue? benerkah dia mencintai gue? benerkah dia tulus mencintai dan menginginkan kita kembali?

"lo bohong dir....hiks...hiks...lo bohobg dir, lo ga mencintai gue, lo ga pernah mencintai gue, lo ga mencintai gue dir.." isak gue.

"khris..., gue ga akan pernah bosan meminta maaf sama lo dan anak kita.." ucap dirles lembut sambil membawa gue kembali duduk karena dia tahu gue mulai capek berdiri.

"maafin gue khris..maafin ketololan gue selama belasan tahun kita bersama. Gue akui dari awal gue ga mencintai lo, tapi sebenarnya saat kita melakukan malam indah yang menghadirkan anak kita disini.." ucapnya sambil megang perut gue.

"di malam indah itu, ada yang mulai berubah dari hati gue khris, ada perasaan aneh saat bersama lo lagi. Namun gue masih membantah hati gue, hingga dimalam pertunangan tolol itu, semua sikap lo aneh khris...mulai dari lo masang dasi gue, gandeng gue kebawah, berdansa hingga ciuman malam itu, gue udah merasa aneh diantar hati kita.

"dan gue tahu hati kita berperang disitu, lo yang ingin pergi ninggalin gue tapi gue ingin mempertahankan lo untuk tetap disisi gue, namun gue kalah cepat dari lo."

"malam itu malam penuh kehancuran buat gue, semua menyalahkan gue, semua membenci gue, bahkan gue mndapatkan pukulan bertubi dari james dan josh bahkan papa."

"bukan hanya itu, gue juga harus berterima kasih sama sera, berkat tamparan dan nasehat dari dia, gue kembali tersadar dan mencoba mengulang masa belasan tahun kita."

"dan lo tahu khris.., ternyata benar kata sera, tiga hari kemudian gue baru menyadari bahwa gue ga bisa tanpa lo, ga terbiasa tanpa lo, gue kehilangan lo. Hingga gue mencari lo kemana-mana. Selama pencarian dan kehilangan lo seiring berjalan waktu, gue..gue....gue kalah dalam persahabatan kita khris, gue ..gue jatuh cinta sama lo.."

"hiks...hiks..., lo bohong dir.." balas gue sambil mukul dadanya.

"CINTA ini ga bohong khris, gue jatuh cinta sama lo.., gue ingin ngemis CINTA sama lo.." ucapnya tulus.

"hiks...hiks...lo jahat dir...lo jahat...lo jahat sama hati gue selama 8 tahun itu."

Drap.....!!

"maafin gue khristal....maafin gue sayang...maafin gue istri...maafin papa nak.." mohon dirles tulus sambil meluk gue erat, namun gue belum balas pelukannya.

"maafin gue ya sayang...maafin gue...gue ga mau lagi kehilangan kalian.."

"hiks...hiks..." ntah kenapa gue nangis mulu.

Bugh....bugh....bugh...👊

"dirles..." teriak gue saat lihat josh tiba-tiba mukul dirles.

"udah gue bilang jangan ketemu sama mereka, lo lihat sekarang, akibat lo khristal menangis bangsat.!!

Bugh...bugh...bugh. 👊

"khristal ga boleh hidup bersama lo lagi, dia ga bahagia sama lo bangsat.!!"

bentak josh, gue langsung meluk dirles.

"hiks...hiks...josh udah, jangan mukul dirles lagi, jangan pukul suami gue lagi..jangan pukul papanya baby lagi om.." tangis gue sambil meluk dirles.

Dan josh akhirnya menghentikan pukulannya. Dia juga seperti syok lihat gue bela dirles lagi.

"josh...hiks...hiks...jangan pukul lagi. Jangan buat  dia terluka lagi.." mohon gue sama josh kemudian kembali menatap dirles yang udah menangis lihat gue.

"lo berdarah dir, hiks...hiks...bibir lo berdarah dir.." isak gue.

"terima kasih selalu bela gue khris, terima kasih masih melindungi gue lagi sayang.." balasnya dengan tersenyum haru sambil menatap manik mata gue.

"ini sakit ya?" tanya gue sedih.

"hati gue yang sakit sekarang sayang.., dan cuma istri dan anak kita yang bisa mengobati sakit ini sayang.." jawab dirles sambil meletakkan tangan gue di dadanya tapi gue mengabaikan ucapannya.

"khem..., ga usah kelamaan drama kalian dua, si bangsat ini malah harus banyak dapat pukulan.." kesal josh.

~•~•~•

(Cie....cie....dirles dan khristal.😜😉😅

Udah dimaafin belom khris, suami bangsatnya??😂😂😅😒😌)


Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C76
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login