Park Chunghee memikirkan perkataan Lee Donghae yang manis dalam beberapa saat, dengan mata berkaca-kaca menunjukkan kegembiraan dan juga kesedihan. Itu terdengar sangat indah dan disusun dengan sangat rapi sedemikian rupa, lalu berputar-putar di kepalanya berulang kali sebelum akhirnya terpecah dari keterkejutannya.
Sesaat, hati Park Chunghee dipenuhi oleh berbagai macam emosi yang ia sendiri tidak bisa membedakannya. Secara tidak sadar, ia merendahkan pandangannya dan seketika setitik air mata jatuh di wajahnya dan membeku menjadi bunga es yang dingin menembus hatinya. Ia tidak mengerti mengenai "mencintai" itu, dan ia juga tidak memahami apakah "mencintai" berarti melewati hari demi harinya bersama sampai mati. Ia merasa bingung dengan arti kata "mencintai" sebelum akhirnya tersenyum ketika merasakan perasaannya yang mulai berkecamuk.