Download App

Chapter 97: Aura Permusuhan

Menyelesaikan perkataanku, tiba-tiba cengkeraman tangannya di lenganku semakin kuat dan wajahnya berubah serius dalam sekejap. Ia berbicara dengan lembut, namun ada tekanan pada kalimatnya yang membuatnya terdengar tegas, "Aku sudah tidak memiliki rasa malu. Bahkan jika untuk mempermalukan keluargaku sendiri, aku sudah melakukannya sejak lama. Aku sudah membuang semua itu jauh-jauh dan aku tidak akan pernah mengambil kembali sesuatu yang sudah jatuh di atas tanah."

Aku menatapnya dalam ketidakpercayaan. Ia sangat keras kepala untuk selalu memegang perkataannya sendiri. Selama bersamanya, ia belum pernah menjilat air liurnya sendiri tanpa sebuah keterpaksaan. Saat ia mengatakan sebuah janji, maka ia akan menepatinya walau sekalipun itu tidak menguntungkannya sama sekali. Di situ adalah letak harga dirinya dan rasa malu itu ada pada perkataannya — tindakannya hanyalah sebuah keegoisan.


Load failed, please RETRY

Gifts

Gift -- Gift received

    Weekly Power Status

    Rank -- Power Ranking
    Stone -- Power stone

    Batch unlock chapters

    Table of Contents

    Display Options

    Background

    Font

    Size

    Chapter comments

    Write a review Reading Status: C97
    Fail to post. Please try again
    • Writing Quality
    • Stability of Updates
    • Story Development
    • Character Design
    • World Background

    The total score 0.0

    Review posted successfully! Read more reviews
    Vote with Power Stone
    Rank NO.-- Power Ranking
    Stone -- Power Stone
    Report inappropriate content
    error Tip

    Report abuse

    Paragraph comments

    Login