Salma duduk berhadapan dengan Azzam. Dia menatap putranya. Anak laki-laki yang dia besarkan dengan penuh cinta. Perasaan bersalah pun muncul saat menyadari bahwa sebagian dari kesalahan yang dilakukan putranya hari ini adalah minim pengawasannya, dan sikapnya yang selalu memanjakan dan terlalu percaya pada Azzam. Terlalu membela putranya dan hanya menganggap putranyalah yang benar. Dan tidak mendengar orang lain.
"Apa yang mau Mama tanyakan?" tanya Azzam menunggu Salma bicara.
"Kehadiran Papanya Sellia malam itu, apa benar Sellia telah kamu hamili? Mama tahu terlambat untuk Mama menanyakan hal ini. Harusnya empat tahun lalu Mama menanyakan ini. Tapi waktu itu Mama tahunya tidak akan mungkin anak laki-laki Mama melakukan hal serendah itu."
"Tapi memang itu tidak benar, Ma. Papanya Sellia bohong tuh."
— The End — Write a review