"Yah, akhirnya penampil dari Alanis High School siap juga! Mari kita saksikan!" Kata Zen.
"HUEEEE SUDAH PUKUL 11.00?!" Kejut Kurosa.
Alanis Junior High School menampilkan sesuatu sulap yang amat menakjubkan.
"Keren..." kata Kurosa.
.
.
Sementara itu,
"Eh? Siapa yang disebelahku ini? Orang lain kah? Perasaan tadi tidak ada siapapun..." kata Denzel panik.
"Oooh.... itu adalah... siapa ya?" Tanya Rheinalth.
"Hm.. cantik sekali dia.." kata Ardolph.
Yukina mendengar itu,
"Eh? Siapa? Siapa yang disebut cantik oleh Ardolph? Siapa siapa?" Pikir Yukina.
Lalu Yukina menyadari bahwa ia telah berpikir yang aneh-aneh.
"Aduh.. apa yang telah kupikirkan ini?" Tanya Yukina.
Perempuan yang duduk di samping Denzel adalah perempuan berambut merah muda.
"Rasanya pernah tahu dia ini siapa..." kata Rheinalth.
Yukina berpikir,
"Auranya seperti..."
"DENZEEEEEELLL! MENGAPA AKU TIDAK MENYADARINYA DARI TADI?!"
"H-HUE JUNKO?!" Kejut Denzel.
"Waaaah! Senangnyaaa!" Kata Junko sambil memeluk Denzel erat-erat.
"A-aduh.." kata Denzel.
"Ooh Junko ya, memangnya kamu mau menampilkan apa?" Tanya Rheinalth.
"Benar juga, kamu berdandan, tetapi pakaianmu seperti biasanya." Kata Ardolph.
"Ah.. kalau itu... aku akan menampilkan penampilan yang kuharap bisa membuat Denzelku bahagia!" Kata Junko.
"Heeeh?!" Kejut Denzel.
"Hahaha.. sudah pasti dia bahagia kalau ada kamu!" Kata Rheinalth.
"H-Hoi?! R-Rheinalth!" Kata Denzel dengan mukanya yang sedikit memerah.
"Sssttt..... kalian ini..." kata Ermin.
.
.
.
"Yak! Begitulah penampilan ajaib dari Alanis Junior High School!" Kata Zen.
Semua orang memberi tepuk tangan.
"Karena jam sudah pukul 11.30, mari kita lanjutkan ke penampilan ekstra!" Kata Zen.
"HUEEEE? SUDAH PUKUL 11.30?!" Kejut Kurosa.
"Penampilan ekstra dari ekstrakulikuler seni bela diri!" Kata Zen.
"Waaah mereka cantik semua!" Kata Kurosa.
.
.
.
Murid-murid itu menampilkan seni bela dirinya dengan sangat anggun.
"Hebat sekali ekstrakurikuler seni bela diri! Tidak hanya sihir yang harus diasah, tetapi seni bela diri juga! Keren!" Kata Zen. Semua orang memberi tepuk tangan.
"Karena sudah pukul 12.00, mari kita break dulu!" Kata Zen.
"Makanaaaan!" Teriak Kurosa.