Di mata Xiao Han ada kebencian dan kemarahan, juga ada semacam emosi yang tidak dapat diungkapkan dengan kata-kata.
Di mata Wen Hai ada kasih sayang seorang ayah, ada ketidakberdayaan, juga ada semacam kegelisahan. Dia bertanya dengan hati-hati, "Apa kamu sudah makan malam?"
"Sudah, ayo kita bicara." Sikap Xiao Han dingin dan asing seperti sedang membicarakan bisnis.
"Baik." Wen Hai mengangguk-anggukkan kepalanya.
Mereka berdua ke ruang baca. Wen Hai menyuruh keluar semua anak buahnya. Pembantu juga pergi setelah membawakan teh dan makanan ringan.