Walaupun Zuo Weiyi sudah berlari sekencang mungkin, tapi terlambat. Sebelum dia sampai pintu, terdengar suara ledakan yang memekakan telinga dari arah belakang.
Karena mendengar suara ledakan, Zuo Weiyi spontan membungkukkan tubuhnya dan tiarap ke lantai.
Setelah keadaan di sekelilingnya menjadi tenang, Zuo Weiyi pun mendongak. Dia begitu panik saat merasakan suhu ruangan yang terasa semakin panas.
Dia mengedarkan pandangan di sekelilingnya, ruangannya yang gelap menjadi terang karena kobaran api, dan seluruh ruangan dipenuhi oleh asap.
Melihat kobaran api, Zuo Weiyi membelalakkan matanya dan segera bangkit dari lantai.
Dia mencoba untuk keluar dari ruangan, namun saat dia hendak maju, atap yang terbakar tiba-tiba jatuh di hadapannya dan menghalangi jalannya.
Asapnya semakin tebal, dia menutupi mulut dan hidungnya menggunakan lengan bajunya, dia mencoba mencari jalan keluar.