Mereka berdua menjadi semakin tertarik dengan game tersebut. Di dalam dunia nyata, tak akan ada manusia yang bisa hidup kembali setelah mati, namun di dalam game ini, mereka bisa hidup kembali meskipun telah diserang oleh zombie.
Tetapi, bukankah game ini terlalu sulit?
"Bagaimana kamu bisa mengajak kami bertaruh untuk mengalahkan monster yang tidak bisa dibunuh? Bukankah itu sangat keterlaluan?" Tanya Li Xi yang merasa telah diperlakukan dengan tidak adil.
Lin Shao lalu menatapnya dengan tatapan tajam, kemudian berkata dengan nada tinggi. "Bagaimana mungkin tidak bisa dibunuh? Kami sudah membunuh beberapa monster sebelumnya!"
"Memangnya berapa monster yang sudah kamu bunuh?" Tanya Li Xi dengan nada mencibir. "Aku sudah menggunakan pedang dan menghancurkan dadanya, tapi monster itu tetap tidak mati! Lin Shao, mengapa kau tidak mengajariku cara untuk membunuh monster itu?"
"Bukan hanya Lin Shao. " Ujar Xu Luo sambil terkekeh. "Aku juga sudah membunuh beberapa zombie, begitu pula dengan Qingfeng."
Ia lalu menunjuk ke arah Song Qingfeng. "Qingfeng sudah membunuh belasan zombie!"
"Bagaimana mungkin?!" Dua orang tersebut merasa sangat terkejut setelah mendengar ucapan barusan. Bagaimana bisa mereka membunuh begitu banyak monster yang sangat sulit untuk dilawan?
Lin Shao dan Xu Luo kemudian tersenyum bangga lalu berkata, "Kenapa tidak? Menurutmu bagaimana bisa peringkat ujian kami lebih tinggi daripada kalian?"
"Bagaimana kalian bisa membunuh begitu banyak zombie?" Li Xi bertanya pada mereka. "Apa kamu memiliki cara khusus?!"
Lin Shao dan Xu Luo tersenyum bangga saat melihat Li Xi begitu penasaran."Tentu saja kami memiliki cara khusus. Apakah kamu ingin tahu?"
Ekspresi Li Xi langsung berubah menjadi dipenuhi dengan rasa ingin tahu.
"Tentu saja. Besok datanglah ke sini lagi."
"Tentu saja, akan ku traktir kalian!" Balas Li Xi dengan cepat.
Setelah itu, Lin Shao tampak menganggukkan kepalanya. Ia merasa puas dan bangga setelah mendapatkan apa yang ia inginkan. Ia kemudian tersenyum lebar dan berkata, "Hancurkan kepalanya!"
"Apa yang kamu maksud dengan hancurkan kepalanya?" Tanya Li Xin yang merasa tak paham dengan ucapan Lin Shao barusan. "Apakah kelemahan monster itu ada di kepalanya?!"
Setelah mengetahui kelemahan dari monster tersebut, Li Xu pun segera masuk ke dalam game dan mencoba untuk mengalahkan zombie tersebut. Tak disangka, zombie itu benar-benar mati setelah kepalanya dihancurkan.
"Bagaimana kamu bisa mengetahui hal ini?" Tanya Li Xi. "Aku bahkan tak pernah memikirkan cara ini sebelumnya!" Imbuhnya.
Sementara itu, Lin Shao dan yang lainnya tertawa mendengar ucapan Li Xi barusan.
Setelah mengetahui cara untuk membunuh monster tersebut, mereka pun kembali bermain game dan nyaris tak bisa berhenti menjelajahi dunia yang ada di dalam game tersebut.
Mereka berdua adalah pemain pemula yang lebih hebat daripada Song Qingfeng dan lainnya.
Di sisi lain, Lin Shao dan Xu Luo tampak bosan menyaksikan permainan kedua teman mereka. Dua orang tersebut lalu mengalihkan pandangan mereka dari layar komputer dan menatap sekelilingnya.
Lin Shao lalu berseru kaget saat melihat Xu Zixin. "Ada perempuan yang memainkan game ini juga!"
Lin Shao kemudian melihat ke arah layar komputer perempuan tersebut, dan menyadari bahwa perempuan tersebut sedang mengendalikan karakter baru. Lin Shao lalu berkata, "Songqing! Cepat lihat ini! Ternyata ia mengendalikan Jill!"
Dan yang lebih mengejutkannya lagi adalah, karakter Jill yang dikendalikan oleh perempuan tersebut secara tidak sengaja telah mengaktifkan jebakan yang ada di dalam ruangan saat ia mengeluarkan senjatanya. Sebelum sesuatu terjadi padanya, rekan timnya, Barry, dengan cepat menendang pintu hingga terbuka dan menyelamatkannya dari kematian!
"Astaga! Bagaimana bisa kamu mendapatkan pertolongan dari rekan tim mu?" Tanya mereka yang merasa terkejut. Mereka sudah bermain sangat lama, tetapi tak pernah ada satupun dari mereka yang memiliki rekan tim yang bersedia membantu.
Bagaimana bisa ia memiliki teman satu tim?
Mereka harus mengakui bahwa Resident Evil 1 memiliki perlakuan khusus pada pemain wanita. Jill tak hanya diberi senjata sejak awal permainan, tetapi juga memiliki alat yang bisa mengunci dan membuka kunci untuk mendapatkan banyak peluru yang tersebar di dalam mansion. Ditambah lagi, rekan setimnya yang bernama Barry sesekali akan datang untuk membantu. Bermain game menggunakan karakter Jill menjadi lebih mudah daripada bermain sebagai Chris.
Satu-satunya hal buruk tentang Jill adalah, ia memiliki HP yang lebih sedikit daripada Chris. Oleh karena itulah, Jill harus lebih berhati-hati agar tidak mudah mati.
Sementara itu, dua orang yang menyaksikan permainan Jill pun tampak membeku. Hal tersebut terlalu luar biasa bagi mereka.
Lin Shao kemudian bertanya pada Xu Zixin. "Nona, bisakah anda memberitahu kami bagaimana cara anda memilih karakter ini?"
Sementara itu, Xu Zixin begitu larut dalam game yang sedang ia mainkan. Meskipun monster yang ada di dalam game ini agak menakutkan, tetapi ia memiliki rekan tim yang bisa membantunya. Berkat Barry, ia dapat belajar cara membunuh zombie, dan kemampuannya bermain menjadi berkembang dengan cepat, bahkan kemampuannya bermain melebihi kemampuan Song Qingfeng dan teman-temannya.
Xu Zixin yang sedang asik bermain game pun segera melepas alat game VR nya setelah mendengar ada seseorang yang memanggilnya. Ketika ia menoleh, ia melihat tiga pemuda sedang berdiri dan mengawasinya dari belakangnya.
Apakah mereka sudah memperhatikannya bermain game sejak tadi?
Mereka juga menanyakan tentang bagaimana dirinya bisa memainkan karakter Jill.
Apakah ada karakter lain yang bisa dipilih?
Xu Zixin hanya menatap mereka dengan tatapan bingung. Ia tidak tahu bagaimana cara menjawab pertanyaan mereka. "Sejak awal permainan, aku pilih opsi karakter nomor satu."
"Bukankah opsi pertama adalah Chris?" Tanya mereka yang langsung tercengang.
"Bukan." Jawab Xu Zixin.
Jawaban Xu Zixin barusan membuat Xu Luo menjadi kebingungan. Xu Luo juga memilih opsi pertama, tetapi ia memainkan karakter Chris dan bukan Jill. Lalu bagaimana bisa Xu Zixin memainkan karakter Jill?
"Apakah itu karena kita adalah laki-laki?" Ujar Song Qingfeng, lalu tiga pemuda yang lainnya pun saling bertukar pandangan.
"....."
"....."
"Bisa jadi."
Pemain laki-laki hanya bisa memilih karakter laki-laki, sedangkan pemain wanita hanya bisa memilih karakter wanita, itu adalah hal normal. Akan tetapi, masalahnya adalah, kenapa wanita diperlakukan lebih baik?!
"Kalau itu aku tidak tahu. Aku main dulu."
Mereka kemudian menyaksikan Xu Zixin yang kembali bermain game, karena ini adalah kali pertama mereka melihat seseorang yang memainkan karakter Jill di dalam game.
"Nona, ada amunisi di bawah meja!"
"Di sana ada kunci!"
Berkat petunjuk yang diberikan oleh tiga pemuda yang sedang menyaksikannya bermain, Xu Zixin berhasil menemukan begitu banyak harta karun. Hal tersebut membuat tiga pemuda tersebut memiliki kesan yang baik di mata Xu Zixin. Perempuan itu lalu memandang mereka bertiga sembari berkata, "Aku tak menyangka kalau kalian ternyata mengetahui banyak hal."
"Tentu saja!"
"Qingfeng sudah melewati banyak level!"
"Wah, itu hebat sekali." Ujar Xu Zixin seraya mengangguk. Ia kemudian tersadar bahwa dirinya menjadi semakin menyukai game ini, karena game ini tak hanya menyenangkan, tetapi juga bisa membantunya berlatih! Xu Zixin merasa bahwa dirinya harus terus bermain game ini agar dapat segera mencapai tujuannya.
Sementara itu, Song Qingfeng dan yang lainnya merasa seperti seorang prajurit senior yang ada di dalam novel. Mereka merasa senang karena bisa membantu pemain baru.
Lalu, tiba-tiba terdengar suara. "Qingfeng! Lihat apa yang sedang dilawan pemilik toko! Bukankah itu berbeda dengan monster yang telah kita lawan?"
"Pemilik toko?" Setelah itu, mereka baru sadar bahwa meskipun pemilik toko telah bermain seharian, tetapi mereka belum pernah melihat bagaimana permainan pemilik toko dengan mata kepala mereka sendiri.
Seberapa baik pemilik toko ini dalam bermain game?
Sekarang semua orang sedang memusatkan perhatian mereka ke layar komputer Fang Qi.
Sepertinya, lebih baik kalau mereka tidak melihatnya, karena yang mereka lihat ternyata lebih mengerikan dari yang mereka bayangkan.
Song Qingfeng melihat monster setengah manusia yang berdiri di depan Fang Qi. Monster itu bermutasi dengan sisik di sekujur tubuhnya, dan memiliki cakar yang panjang nan tajam.
Monster apa itu?!
Awalnya, ia pikir kalau zombie saja sudah cukup menakutkan, tetapi siapa sangka kalau ada monster lain yang lebih menakutkan.
Monster bersisik tersebut jauh lebih menyeramkan daripada zombie!
"Bukankah Qingfeng mengatakan kalau monster terkuat yang ada di dalam game ini adalah anjing zombie? Lalu monster apa itu?" Tanya pemuda tersebut seraya menunjuk ke layar Fang Qi.
"Jangan berisik!" Ucap Song Qingfeng yang ekspresi wajahnya mendadak berubah drastis.
'Apakah ada game lain lagi?' Pikirnya.
Wajah Song Qingfeng tampak berubah menjadi suram saat menyadari bahwa monster tersebut ternyata tidak mudah dikalahkan.
Kemudian mereka baru menyadari bahwa Fang Qi sedang berusaha mengambil belati!
Hal tersebut membuat Song Qingfeng dan lainnya pun membeku.
!!!
???
Kenapa Fang Qi hanya menggunakan belati?
Karakter yang sedang dimainkan Fang Qi lalu membungkuk dan memusatkan semua perhatiannya pada monster yang ada di depannya!
Saat bertarung menggunakan belati, hal yang harus diperhatikan adalah, posisi untuk menghindar dan menyerang lawan.
Meskipun belati mampu melukai hunter, tetapi mengalahkan hunter hanya dengan menggunakan belati sangatlah sulit.
Fang Qi telah terbiasa melawan banyak hunter, karena itulah ia memahami teknik pertempuran untuk melawan para hunter, dan itu membuatnya memiliki peluang tinggi untuk membunuh hunter tersebut.
"Qingfeng!" Teriak Lin Shao. "Jangan bilang kalau nanti kita juga harus bertarung dengan monster seperti itu!" Imbuhnya.
"Mungkin saja. Mari kita lihat bagaimana pemilik toko ini akan melawannya!" Ujar Song Qingfeng yang wajahnya tampak semakin suram karena ketakutan.
Monster tersebut tampak seperti seekor dinosaurus yang berdiri tanpa ekor, dan memancarkan aura yang mencekam.
Monster tersebut tampak seperti pemangsa yang brutal dan sedang menatap dingin pada target yang ada di depannya.
Sebelumnya, zombie biasa dan anjing zombie adalah monster yang paling kuat dan mengerikan bagi mereka.
Mereka semua mengira bahwa monster paling menakutkan yang ada di mansion adalah zombie atau anjing zombie, tetapi ternyata ada monster yang lebih menakutkan!
Menurut Song Qingfeng, monster tersebut tak bisa dikalahkan hanya dengan menggunakan belati!
Tetapi senjata yang digunakan oleh Fang Qi hanyalah sebuah belati.
Sekarang, Song Qingfeng ingin tahu bagaimana cara Fang Qi membunuh monster tersebut.
Lalu, monster tersebut tiba-tiba melompat ke udara, dan dalam sekejap mata sudah berada di depan Fang Qi!
"Cepat sekali!"
Teriak orang-orang yang berada di belakang Fang Qi karena terkejut.
Monster tersebut bergerak dengan sangat cepat, hal tersebut membuktikan betapa kuatnya monster tersebut.
Apalagi monster tersebut memiliki cakar yang tajam. Bagaimana jadinya jika monster tersebut menyerang Fang Qi dengan menggunakan cakar tersebut? Apa yang akan terjadi pada Fang Qi?
Semua orang menahan nafas saat menyaksikan pertarungan Fang Qi dengan monster tersebut.
Lalu, Fang Qi tiba-tiba bergerak.
Orang-orang menyaksikan bagaimana Fang Qi menusuk monster tersebut menggunakan belatinya dengan sekuat tenaga.
Monster tersebut lalu terjatuh, karena belati Fang Qi tersebut berhasil melukai monster hunter tersebut!
Akhirnya Fang Qi berhasil melukai mereka!
Akan tetapi monster hunter tersebut belum mati!
Tanpa pikir panjang, Fang Qi lalu berguling ke samping.
Fang Qi kemudian berdiri dan terdiam sejenak untuk berpikir. Ketika ia melawan monster tersebut, ia berdiri di dekat pintu aula yang ada di sampingnya.
Koridor yang ada di mansion itu sangat sempit, sedangkan tubuh monster tersebut sangatlah besar. Monster tersebut pasti akan sangat kesulitan jika bertarung di sana.
Karena itulah, Fang Qi memutuskan untuk berjungkir balik menuju ke aula yang ada di sampingnya.
Sementara itu, luka yang ada di tubuh monster tersebut mulai mengeluarkan darah. Akan tetapi, monster tersebut justru semakin ingin menghabisi Fang Qi. Setelah melihat Fang Qi masuk ke dalam aula yang ada di samping, monster tersebut pun mengikutinya dari belakang!
Mencakar, menerkam, mengoyak dan menggigit adalah naluri alami hunter!
Di sisi lain, semua orang asyik menyaksikan pertarungan Fang Qi melawan para hunter, dan tidak ada yang berani membuat suara sedikitpun.
(Ketika para pemain yang sedang bermain game ingin mengobrol dengan orang yang ada di dunia luar, maka mereka harus terlebih dulu membuka opsi komunikasi. Setelah selesai bermain game, mereka akan keluar dari mode VR. Hal ini tidak akan dijelaskan di setiap bab)