Download App
14.28% "Bunga Diatas Darah" / Chapter 2: -Rumah Kami-

Chapter 2: -Rumah Kami-

"hm, Yan kau tau kenapa aku ada disini?'

-yan terdiam seketika mendengar itu. Pikiranku semakin diperkuat, ada sesuatu dibalik kalian semua"

Yan kembali tersenyum dan memeluk ku. Pelukan itu memaksaku tidak mengatakan apa apa...," ah kak Yuu ini sudah jelas karena kita keluarga kan"

Mataku menengadah dan tanpa di suruh . Mulutku tersenyum dan mengelus kepala yan dengan lembut.

"iya, kau memang adik yang manis.."

aku menatap sekeliling rumahku. Sudah lama sejak aku disini. Tetapi tempat ini tidak memiliki jam dan kalender bahkan hp untuk aktifitas luar.

Seolah tempat kami terasingkan dan tersembunyi. Ayah selalu duduk meminum kopi di sofa sambil membaca koran. Tetapi aku selalu dilarang untuk melihat koran itu.

Dan ibu, dia selalu ada di dapur dan membereskan rumah. Walaupun sudah bersih, ibu tetap membersihkan rumah sampai makan malam.

Kakek dan bayi itu?

Entah mereka seperti di kucilkan dan dianggap tidak ada. Tetapi mereka tetap diberi makanan dan tempat tidur khususnya tempat bayi di pojok ruang tamu.

Aneh, benar sudah sekitar ini aku merasa ingatan ku mulai menghilang..."

Aku bahkan tidak ingat pernah terlahir disini ataupun masa kecilku. Yang ada aku sudah remaja dan selalu berada di umur yang sama setiap harinya.

Kadang aku ingin melihat diriku di cermin dan melihat diriku disana. Tetapi tidak ada ,tidak ada cermin dan mereka tidak pernah membahas diriku ini.

Yan selalu ada disisiku sebagai adik dan mata mata mengawasi ku. Aneh , selalu aku seperti hewan yang di atur dan dipelihara oleh mereka.

Namun, Yan selalu menghilang pada saat siang dengan alasan belajar.

Bahkan aku tidak pernah melihatnya sekolah dan berada di luar rumah kami ini.

Rumah, ya kami selalu berada di rumah dan taman ini. Sisanya adalah hutan , you are really..??

Benar, semua rumah kami di kelilingi oleh rimbunan pohon yang sangat lebat. Bahkan dirasa tidak ada jalan di sana.

Rumah kami hanya terdiri atas rumah kecil dan taman yang sangat besar. Setiap detil taman selalu berwarna putih yang sangat sangat putih. Hampir tidak terlihat.."

"Moh kak Yuu kenapa kau mendekati pagar itu lagi!!"-seru Yan dari jauh.

Benar saja aku bahkan belum lagi mendekatinya tetapi ia sudah tau apa yang kupikirkan....!!"

aku menatap pagar putih itu, sejak dulu sampai saat ini. Aku tidak pernah boleh menyentuh ataupun melewati pagar itu.

Seolah aku dipenjara disini....."


Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C2
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login