pagi hari sesudah mengunjungi raja,maria dalam perjalanan kembali ke gereja tua bersama dua pengawal,verto telah masuk kerja hari ini atas desakan maria.
saat melewati gedung geduang perbelanjaan.
"singgah sebentar,ada yang ingin aku beli" ucap maria pada pengawal yang memegang kemudi.
"baik tuan putri"ucap pengawal lalu mengarahkan kemudi memasuki area parkir gedung perbelanjaan.
maria keluar dari mobil diikuti dua pengawal dibelakangnya menuju sebuah toko textile,maria terlihat sibuk memilih kain kain semi latex berwarna gelap,usai memilih langkahnya menuju area mesin dan peralatan jahit,tidak berlangsung lama keluar dengan dua tas besar di tangan kedua pengawal.
"lapar?" tanya maria pada kedua pengawal.kedua pengawal menggeleng namun maria menangkap rasa haus yang dirasakan pengawalnya.maria berjalan menyusuri lorong pusat perbelanjaan lalu langkahnya terhenti di depan sebuah cafe.lalu maria berjalan kesudut ruang cafe dan duduk,matanya menatap kedua pengawal meminta mereka untuk duduk dihadapannya.dengan ragu ragu namun patuh kedua pengawal duduk dihadapan maria.
"pesanlah apa yang kamu suka" ucap maria pada kedua pengawal.
"tuan putri...kami akan duduk di meja seberang" ucap satu pengawal hati hati.
"tidak perlu" ucap maria tegas dan pendek sembari menatap dahtar menu.
satu pelayan datang menanyakan pesanan mencatat lalu berlalu pergi meninggalkan meja maria.
maria terlihat sibuk memeriksa ponselnya,kedua pengawal duduk dengan hati berdebar debar karena untuk pertama kalinya mereka duduk dalam satu meja dengan calon ratu mereka.
*
disisi lain di di atas puncak sebuah gedung dihadapan gedung tempat maria menikmati kopi dan makanan kecil.seorang lelaki berbaju hitam dengan senapan panjang terlihat mengarahkan senapannya pada maria,peredam suara telah terpasang,pandangnnya menatap tajam titik ditengah tengah tele.lalu terdengar suara mendesing keluar dari senapan.beberapa detik kemudian terdengar teriakan teriakan dari area gedung tempat maria duduk.
lelaki berbaju hitam menarik senapannya lalu bersembunyi di balik pagar beton..melepas senapan dalam beberapa bagian lalu menyusunnya pada sebuah kotak yang terlihat seperti kotak petugas perbaikan listrik.lalu beranjak masuk kedalam gedung menuruni tangga darurat dan keluar dari area gedung.
"pion satu minus" bisiknya pada sebuah alat komunikasi berbentuk kancing dkerah kemejanya.
**
maria bersama kedua pengawal terlihat menikmati makanan kecil dan kopi di atas meja,usai menjawab pesan verto,pandangan maria menatap tulisan besar dipuncak gedung,tiba tiba matanya menangkap pantulan cahaya kecil dari atas gedung.firasatnya begitu buruk menangkap pantulan cahya yang kecil.
dalam hitungan detik dengan cepat maria membungkukkan tubuhnya menempel di atas meja,bersamaan dengan mari membungkuk terdengar pecahan kaca membentuk lubang disisi maria.terdengar jeritan jeritan saat seorang pemuda terkapar berdarah tidak jauh jatuh dimeja sebelah kiri meja maria.
suasan cafe menjadi riuh dengan jeritan histeris para pengunjung.kedua pengawal langsung mengamankan maria,namun maria berkeras berjalan menuju lelaki yang jatuh terkapar.
salah satu pengawal langsung menghubungi verto dikarenkn rsa cemasnya dengan sikap maria yang berkeras menolong korban penembakan.
"hubungi petugas medis" ucapnya tegas pada pengawal yang terlihat berbicara diponsel.
satu pengawal lainnya memahami temannya sedang menghubungi pangeran lalu dengan cepat menarik ponsel dari sakunya menghubungi petugas medis.
maria memeriksa tubuh pemuda yang terkapar,sebutir peluru menembus bahu pemuda itu,maria memeriksa korban lalu memberikan pertolongan pertama.tidak lama petugas medis datang dengan peralatan medis yang dibutuhkan.
"cepat bawa kerumah sakit,kemungkinan besar peluru bersarang dibawah bahu" ucap maria pada petugs medis.
tiba tiba sepasang tangan besar meraih tubuh maria lalu memeluknya dengan erat.
semua orang yang berada dalam cafe terkejut terpana dengan kehadiran verto memeluk maria dengan cepat,wajah verto terlihat bengis dengan kemarahan yang memuncak.
beberapa orang terdengar mengarahkan ponselnya membidikkan camera pada verto yang sedang memeluk maria.
maria menepuk nepuk lembut punggung verto berusaha menenangkan amarah verto.kesadaran verto berlahan kembali saat merasakan tepukan lembut maria.
kedua pengawal terlihat pucat,rasa takut tergambar jelas pada wajah mereka.
beberapa pengawal membentuk pagar mengelilingi verto dan maria.
"kamu tinggal berikan laporan pada petugas kepolisian"titah verto tegas pada satu pengawal maria.
"siap" ucap tegas pengawal.
"selidiki hingga tuntas dan berikan laporan secepatnya padaku" ucap verto dingin dan datar pada kepala polisi.
"siap" ucap tegas kepala polisi dengan sikap hormat.
verto dan maria dengan dikelilingi pengawal terlihat keluar dari area gedung perbelanjaan lalu memasuki mobil ,iring iringan mobil oangeran bergerak berlahan keluar dari area gedung perbelanjaan.
"naikkan sekat" titah verto pada pengawal yang mengemudi.
"baik pangeran" ucap pengawal cepat lalu terlihat sekat naik menutup dibelakang jok pengemudi.
saat sekat telah tertutup,verto meraih pinggang kecil maria,satu tangannya memegang kepala maria lalu bibir dinginnya melumat bibir maria.maria memahami kecemasan verto membalas kecupan verto,mengalirkan rasa hangat pada bibir verto yang dingin,beberapa saat terlihat verto melepaskan rasa cemasnya dengan melumat bibir maria,terdengar dua nafas memburu.perlahan wajah verto kembali lembut menatap wajah cantik dihadapan wajahnya.
"kamu benar benar tidak memiliki rasa takut" bisik verto serak.
maria tersenyum lembut lalu mengecup bibir verto dengan lembut.
"bila kamu selalu cemas lalu bagimana aku akan menghadapi pertarungan yang lebih berat" ucap maria lembut.
wajah verto kembali menegang,namun berlahan kembali lembut saat jari jari lembut maria mengusap pipi verto.
verto mengangkat tubuh maria dalam pangkuannya dan memeluknya erat.
"aku akan mengakhiri hidupku bila aku sampai kehilanganmu" bisik verto.
"berjanjilah untuk tetap hidup untukku,untuk levarc dan juga defard" bisik verto lagi.maria melepas pelukan verto,menatapnya tersenyum lalu mengerjapkan matanya tanda berjanji pada verto.
maria meletakkan kepalanya pada bahu verto kedua tangannya memeluk tangan lengan besar verto.maria mendengar detak jantung verto yang masih keras berdetak.
"tariklah nafas panjang panjang,turunkan amarahmu,aku tidak ingin suamiku jatuh sakit karena tidak mampu menahan amarahnya" ucap maria lembut.
verto hanya terdiam.jantungnya masih berdetak kencang.
maria tertidur dalam pelukan verto,menyadari istrinya tertidur verto meraih ponselnya lalu mengirim pesan pada fian.
✉️ perintahkan elang untuk menyelidiki insiden hari ini.
elang adalah organisasi inteligen rahasia kepercayaan verto bagai bayangan verto,melindungi verto dan keluarga kerajaan levarc.
keberadaannya tidak diketahui raja maupun para pejabat kerajaan levarc.
anggota elang adalah orang orang terpilih ahli dalam pertempuran dan inteligen terbaik dari berbagai negara.