Download App
52.38% BLACK MARKET / Chapter 11: Hamil

Chapter 11: Hamil

sulit sekali di percaya semua luput dari perkiraan, bagaimana bisa kehamilan ini terjadi terlebih usianya yang sudah empat minggu semetara Lalin dan Rey baru melakukan hubungan itu minggu lalu yang berarti ayah dari anak yang di kandungnya adalah Gilang, lelaki yang hilang dan muncul hanya untuk menitipkan benih kepada Lalin bagaimana dia akan berbicara pada ibunya, Rey dan keluarganya.

"Lin katakan padaku anak siapa ini?" Sekali lagi Alisya menanyakan hal yang sedari tadi membuatnya penasaran, khwatir terhadapat temannya itu

"Kamu bisa percaya sama Aku Lin, harus ada yang bertanggung jawab terhadapmu!"

"Kamu ingat Aku pernah bercerita tentang cinta pertamaku di SMA?" Lalin balik bertanya menyerah, Alisya takan berhenti bertanya sampai menemukan jawabannya terlebih alisya adalah orang yang paling bisa di percaya

"Maksudmu, Galih...?" mencoba mengingat

"Gilang!" Lalin membenarkan

pelan-pelan Lalin menceritakan semua yang terjadi selama Lalin hilang tempo hari di indonesia.

"Apa sekarang yang akan Kamu lakukan? Kamu tidak bisa menghubungi lelaki itu, atau mungkin saja Rey mau menerima anak itu. yang jelas aku tidak akan mendukung Jika aborsi!" Alisya ikut berpikir bingung berceloteh tak karuan.

berita tentang jatuhnya Lalin ketika latihan menyebar dengan cepat, Rey yang mendapat kabar tersebut tanpa berpikir panjang langsung pergi ke bagian medis.

"kamu gak papakan? Ko bisa sampe kaya gini!" Rey panik menghampiri Alisya dan Lalin.

Lalin dan Alisya saling pandang diam membisu menghentikan semua percakapan Mereka.

"Gak papa Rey cuma kecapean aja, kondisi tubuhnya belum terlalu bagus buat aktivitas berat jadi jangan biarkan Dia kecapean dulu ya" Alisya menenangkan

sementara Lalin hanya tersenyum lembut mengiyakan.

Dua garis merah yang muncul di tespeck menjadi salah satu fakta lagi yang menggugurkan ketidak percayaan akan ucapan Alisya yatanya benar bahwa kini ada satu kehidupan yang tumbuh di dalam perutnya sekali lagi Lalin menangis, Dia sendiri tak mengerti perasaannya sendiri. andai saja hidupnya mudah dan tak terbebani dengan balas budi pada keluarga Rey. fakta ini tentu akan membuatnya bahagia, Walau Gilang pergi secepat angin dengan watak yang jauh berbeda tapi perasaan cinta tetaplah cinta. bodoh sekali....

Lalin memilih berendam sambil menenangkan diri melihat dirinya sendiri


Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C11
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login