Download App
47.61% BLACK MARKET / Chapter 10: Dua Garis Biru

Chapter 10: Dua Garis Biru

seperti biasa jika tidak mengerjakan misi Lalin menjadi turor untuk agen-agen baru, Ia cukup terkenal dikantornya selain karena cantik juga prestasi dan kemampuannya yang luar biasa dalam beladiri, teknologi ataupun ilmu pengetahuan lainnya. bagi para junior mendapatkan tutor seperti Lalin adalah anugrah yang di tunggu-tunggu tiap saat mereka bisa sekalian menikmati keindahan yang menentramkan netra.

sudah hampir tiga jam Lalin melatih, keringat bercucuran membasahi kaosnya ini sesi terakhir yaitu latihan tanding.

"Kalian boleh menyerang Saya secara bersamaan ini pertarungan bebas" saat ucapan itu selesai Lalin resmi dikroyok

Lalin bergerak gesit, menghindar dan menyerang balik. Bukan hal yang sulit menjatuhkan Mereka tapi tiba pada saat sebuah bukulan mengenai perut Lalin, lalin terpukul mundur beberapa langkah larut terjatuh memegang perutnya rasa sakit yang tiba-tiba bersarang.

Dolli salah satu agen baru itu langsung mengambil inisiatif mengendong Lalin membawanya kebagian medis yang ada kantor.

Alisya dokter yang sedang bertugas jaga buru-buru berlari menghampiri sahabatnya yang digendong tak berdaya menahan sakit

"Apa yang terjadi?" Tannyanya sambil mengecek kondisi Lalin

"Tadi Miss, terkenal pukulan dan tiba-tiba terjatuh kesakitan" Dolli menjelaskan

"Baik, tinggalkan Dia disini. Silakan Kamu lanjutkan kegiatan kamu"

Dolli menurut buru-buru keluar

"Perut Aku sakit banget Sya" Lalin mengeluh

Alisya mengecek perut lalin menekan ini dan itu bertanya sakit atau tidak, meraba-raba.

Mata alysa ikut shok melihat rembesan dari celana Lalin darah.

Alisya buru-buru memasang infus dan menyuntikkan sesuatu ketubuh Lalin,

lima belas menit berlalu, nyeri di perut Lalin mereda.

"Kapan terakhir kali Kamu dateng bulan?" Sebuah pertanyaan keras dan tegasmeluncur dari mulut alisya

"bulan lalu, memang Aku kenapa?"

"Hampir saja Kamu membunuhnya!"

"Maksud Kamu... Aku...."

"Kamu hamil, empat mingguan. Aku gak nyangka selama ini Rey selalu bilang kamu itu gak pernah mau disentuh tapi sepertinya Rey berhasil meluluhkan kamu. Selamat ya aku senang sekali" Alisya terus berkata tanpa menapsirkan ekspresi sahabatnya yang kepalang tak percaya melamun tak bereaksi.

"Hamil! Empat minggu?" Lalin bertanya member jelas

"Iya, selamat ya. Aku akan menghubungi Rey dan memberitahu kabar baik ini" Alisya bersemangat mencari kontak Rey di handphonenya

"Jangan beritahu siapapun Sya!"

"Kamu mau kasih Rey kejutan?" Tebak Alisya

Alisya beru sadar saat memperhatikan wajah Lalin ada yang salah dengan reaksi Lalin.

"Apa bukan Rey?"Tebak Alisya

Lalin tetap tak menjawab hanya air matanya yang melesat jatuh tak tertahankan.


Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C10
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login