Mirella menjalankan serangkaian pemeriksaan, Daniel juga setia menemani sang istri, Harapan keduanya tentu saja Mirella sudah benar - benar sembuh.
"kamu lihat kan,,aku memang sudah sembuh" kata Mirella sambil memberikan hasil pemeriksaan ya pada Daniel.
Daniel tersenyum menerima hasil pemeriksaan istrinya tersebut. Bukan hal mudah bagi mereka selama hampir setahun ini, kerap kali Mirella yang putus asa karena pengobatannya tidak membuahkan hasil sama sekali.Namun sekarang mereka bisa tersenyum, Mirella sudah dinyatakan sembuh. "tapi....kamu juga harus ingat, jangan terlalu memaksakan diri, juga ingat jangan berlari - lari dulu" kata Daneil mengingatkan, Dan dijawab angukan oleh Mirella.
"jadi...apa rencana Kita selanjutnya?" Tanya Mirella antusias. "kamu akan tahu, ayuk Kita jalan - jalan dulu" ajak Daneil dan disambut semangat oleh Mirella.
"woah.....senangnya bisa berjalan diatas Kali sendiri" seru Mirella heboh, pasalnya walaupun dirinya sudah bisa berjalan, namun Daneil selalu menyuruhnya tetap dikurai roda saat mereka jalan - jalan, dengan alasan takut Mirella kelelahan, takut otot kakinya belum siap sepenuhnya, dan berbagai alasan Daneil lainnya.
"tidak perlu lebay seperti itu,,.." kata Daneil sambil mencubit hidung Mirella. "ish...sejak kapan sih kamu selalu mencubit hidungku,,sakit tau...."kesal Mirella sambil mengelus hidungnya yang memerah karena ulah Daniel. "harusnya kamu terima kasih sama aku,,lihat kan....sekarang udah sedikit mancungkan....hahahaha...."kata Daniel sambil berlari menghindari Mirella.
Mereka melanjutkan jalan - jalan mereka, berbelanja untuk mereka juga oleh - oleh, dan sekarang mereka menikmati makanan yang mereka pesan direstoran yang mewah. "rasanya baru sekarang, aku menikmati keindahan Kota ini, setelah hampir satu tahun Kita disini" kata Mirella memulai pembicaraan. "karena Kita disini kan bukan untuk berlibur, tapi untuk berobat" jawab Daniel. "Tapi...bukankah dulu kamu memberi ku tiket liburan, bukan berobat" sindir Mirella.
"tapi akan lebih baik untuk berobat kan,,sekarang kamu bisa berjalan lagi,,ya kan" kata Daneil sambil menyuapkan makannya pada Mirella. "wah....ini Enak sekali..." kata Mirella. "aku baru menyadari, kalau istriku ini gampang sekali puas ya...." goda Daniel pada Mirella. "apaan sih...ini memang Enak kok" kata Mirella tidak terima. Dan disambut gelak tawa Daniel.
Saat mereka tengah asik makan, tiba - tiba ada yang memeluk Mirella erat. Mirella juga Daniel tentu saja terkejut luar biasa. "sayang....." kata orang itu pada Mirella. "mama....ngapain mama disini" kata Daniel saat sadar dari keterkejutannya melihat sang mama memeluk erat Mirella.
"Dasar kamu itu,,mama kesini Kan kangen sama menantu mama,,sayang kamu apa kabar?" Tanya sang mama pada Mirella dan mengacuhkan Daniel. "baik,,,mama sama siapa ma?" Tanya balik Mirella setelah jantungnya normal kembali. "tentu saja sama papa" kata papa yang duduk didekat Daneil.
"gimana pa,,kabar papa?" Tanya Mirella pada papa mertuanya. "papa baik - baik saja, tapi papa akan lebih baik lagi kalau ada cucu papa yang main dipangkuan papa" kata sang papa yang membuat Mirella bersemu merah. "papa tenang saja, dan jangan mengeluh nanti kalau cucu papa merengek pada papa" jawab Daniel.
jawaban Daneil membuat Mata mama juga papa berbinar. "Ya Tuhan...sayang...udah berapa bulan, kamu ngidam apa?" Tanya mama pada Mirella.
Mendengar berondongan pertanyaan dari mertuanya membuat Mirella bingung mau jawab apa. "Mira belum hamil ma" jawab Daneil santai. "mama kira...."jawab sang mama sedikit kecewa. "Daneil sengaja, Daneil tunggu Mira benar - benar sembuh juga, bagaimanapun akan tidak baik jika Mira hamil ketika Mira masih dalam perawatan" jawab Daneil kembali.
Jawaban Daniel membuat mama juga papa menghela nafas Lega. "apa sekarang Mira tidak perlu perawatan lagi,,Mira sudah sembuh Kan sayang" kata mama pada Mirella sambil mengengam tangan Mirella kuat. Mirella menganguk sebagai jawaban. "tentu saja miraasih dan selalu butuh perawatan ma, tapi sekarang cukup perawatan dari Daniel,, biar bisa segera kasih mama cucu" kata Daniel yang mendapat injakan kaki Mirella.
"kalau begitu,, kalian mau bulan madu dimana,,biar papa yang bayarkan" kata papa Daniel lagi. "papa tenang saja, Daneil punya uang sendiri kok, nanti papa sama mama harus lihat usaha Daniel disini" kata Daniel pada orang tuanya. "Tenang saja, kami sudah melihatnya,,,mama ngak sangka, kamu bisa sukses juga disini, dalam waktu kurang dari setahun" puji sang mama.
"oiya....kalian terkejut tidak dengan kedatangan kami?" Tanya mama sambil menarik turunkan alisnya. "iya ma....jantung Mira hampir berhenti berdetak karena kaget banget" kata Mirella. "ah...sayang kamu bisa saja" kata mama sambil memeluk Mirella. " ini kejutan yang menyenangkan, makasih ya ma, pa" kata Daniel sambil memeluk sang papa.
"sejak kapan kalian pindah kesini?" Tanya papa ketika sampai dikediaman Daniel dan Mirella, pasalnya dahulu terakhir dirinya menjenguk anak dan menantunya, tempat tinggal mereka tidak disini. " beberapa bulan lalu pa,, disini lebih dekat kerumah sakit" jawab Daniel sambil membawa masuk barang bawaan orang tuanya. "hati - hati sayang, duduk dulu" kata Daneil ketika melihat Mirella masuk bersama mama. " Dan,,Mira benar - benar udah sembuh Kan?" Tanya papa kembali, pasalnya melihat bagaimana Daniel memperlakukan Mirella dirinya justru ragu kesembuhan Mirella. "iya pa, Mira udah baik - baik saja....Daneil aja yang .....", perkataan Mirella terhenti saat melihat tatapan Daneil padanya. "posesif banget sih kamu"kata mama pada Daniel. "sayang,,aku hanya tidak mau kalau kamu sampai kenapa - Napa lagi,, jadi....jangan membantah dulu ya," kata Daniel sambil membelai rambut Mirella lembut. "rasanya Kita salah beri kejutan ma" kata papa.