Mereka semua terdiam,,Kalimat terakhir Rio membuat semuanya bungkam.
"ah...yo...mungkin seperti ini,,,awalnya aku berteman denganmu, karena kau pintar, jadi tiap aku belum kerjakan PR aku bisa menyontek PR mu,,tapi lama- lama,,,aku beneran sayang sama kamu,,Tau dong....rasa itu muncul karena terbiasa bersama,,,mungkin itu yang dirasakan mertua si Ela" kata Miska memecahkan kediaman mereka.
"itu lebih masuk akal, karena penculikan itu terjadi kan ketika Dani sudah lama tinggal bersama mereka, sumpah...gimana rasanya Daniel,,,terbiasa dirinya jadi pusat semua perhatian, kasih sayang,,tiba - tiba, harus terasingkan" kata Bian yang membuat hati Mirella sendu.
"tapi....kenapa mertuamu tidak punya anak lagi?" Tanya Miska pada Mirella. "..iya ya...kenapa,,kok aku tak berfikir sampai kesitu sih".kata mirella
"mungkin memang hanya mau satu anak aja kali" kata Rio.
"terus...kamu masih mau tetap bercerai kah? tidak kamu pikirkan dulu" kata Rio lagi."oh...iya aku sampai lupa....bukankah Kita sedang membahas hubunganmu dengan Daniel, bukan Dani ..dan bagaimana bisa cewek itu mengaku kalau dia kekasih Daniel?" Tanya Miska tidak terima.
"percayalah padaku....hubungan kami baik - baik saja, kalau kalian mau bukti,, sebentar aku telpon Daniel dulu" kata Mirella sambil mengeluarkan hp nya dan mulai menghubungi Daniel.
tidak berapa lama pangilan tersambung dan disana Daniel mulai bicara. "iya....Ada apa Mir?" suara Daniel terdengar menyapa telingga mereka." Dan...ehm aku makan sama Miska,,jadi hari ini kamu tidak perlu pulang temani aku makan" kata Mirella. " baiklah....tapi ingat dengan kesehatanmu, jangan makan sembarangan" kata Daniel diseberang sana.."tunggu Mir,,suruh Miska bicara, aku ingin mendengar suaranya sebagai jaminan kamu memeng bersama dirinya" kata Daniel lagi. Semua terkejut dengan perkataan Daniel. Bian ingin mengatakan sesuatu namun mulutnya keburu dibekap Rio.
"Tenang saja Bos,akan aku pastikan istrimu makan yang banyak juga Enak" kata Miska. "baiklah, aku mohon jaga Mira ya, makasih ya Mis" kata Daniel mengakhiri pembicaraan mereka.
"ya ampun....Gila dia posesif benar" kata Bian setelah melepas tanggan Rio. "jangan - jangan cewek tadi hanya mengaku - ngaku aja jadi selingkuhan Daniel" kata Bian lagi. "kalau gitu kamu jangan sampai cerai dengan Daniel La...kalau memang mau cerai, ajukan syarat Daniel tidak boleh menikahi cewek sombong itu" kata Miska menambahkan.
Mirella hanya tersenyum mendengar berbagai Saran dari sahabat - sahabatnya itu.
lama mereka menghabiskan waktu bersama, makan siang, nostalgia ke SD mereka dulu, lalu mengunjungi taman biasa mereka main dulu, juga mereka membeli berbagai jajanan waktu mereka sd dulu.
hingga akhirnya pangilan dari kantor mengharuskan Rio kembali, lalu disusul Bian yang harus pergi kerumah sakit karena penyakit yang diderinyanya.
Mirella kembali kerumah dengan diantar Miska, Setelah mereka menghabiskan waktu berdua tanpa si bawel Bian juga Rio.
"La...kamu tadi blom cerita, kenapa cewek tadi bisa menjadi kekasih Daniel?" Tanya Miska memulai lagi pembicaraan. awalnya berat bagi Mirella untuk bercerita namun, akhirnya dirinya bercerita pada sahabatnya itu. "Daniel dan Mika memang sepasang kekasih, mereka saling menyayangi, namun musibah menghampiri kami, aku, Daniel juga Mika. Mobil yang dikendarai Daniel entah mengapa menabrakku,,sebenarnya bukan maksud menabrakku, namun karena aku mendorong Malvin jadi yang tertabrak adalah diriku" jeda Mirella sambil minum jus jeruk buatan bi Sarti.
"jadi...Daniel yang membuat kamu seperti sekarang?" Tanya Miska, berusaha untuk biasa saja, padahal dirinya sangat ingin melemparkan gelas ditangannya itu.
"iya,,masalahnya jadi parah, karena Daniel langsung kabur dari tempat kejadian, tanpa menolongku yang sekarat.namun...kamu tahu kan bagaimana pintarnya si Malvin, dirinya berhasih memfoto plat Mobil tersebut, dan ternyata Mobil Daniel. kejutan tidak sampai disitu saja,, dokter mengatakan aku lumpuh,,meskipun aku masih Ada harapan sembuh, itu juga melalui berbagai tahap dan waktu yang lama. Dan yah..lagi - lagi orang tuaku,,entah bagaimana mungkin dalam kondiaiku demikian mereka malah mengajukan pernikahan untukku dan Daniel, mereka takut tidak Ada yang mau menikah denganku lagi" kenang Mirella sambil mengingat - ingat cerita Malvin padanya
"apa orang tuamu tidak takut kamu tidak bahagia, kenapa mereka asal menikahkan kamu" marah Miska Kali ini. " Tenang lah mis,,aku tak apa- apa"kata Mirella sambil merekas tangan Miska. "sebenarnya kamu anak kandung mereka atau tidak sih, kenapa dari Kita kecil mereka selalu saja seenaknya padamu, sekarang mereka main nikahkan kamu aja, gimana kalau Daniel bukan orang yang baik, apa mereka tidak mikir" kata Miska lagi. " tapi ternyata Daniel memang orang yang baik kan?" goda Mirella pada Miska.
"lalu....bagaimana dengan kisah Mirella dengan Daniel?" Tanya Miska kembali.
Deg....
pertanyaan Miska melemparkannya pada ingatan kebersamaan dirinya dengan Daniel Selama ini. mereka banyak menghabiskan waktu bersama, berlibur bersama, bahkan Daniel sengaja membeli rumah yang dekat rumah sakit untuk dirinya juga
You may also Like
Paragraph comment
Paragraph comment feature is now on the Web! Move mouse over any paragraph and click the icon to add your comment.
Also, you can always turn it off/on in Settings.
GOT IT