Download App
84.37% Cool Husband / Chapter 27: ngobrol bareng mantan doi

Chapter 27: ngobrol bareng mantan doi

Di sini (lagi) ruang musik

Gua ceritain semua yang terjadi antara gavin dan ravi ke si mimin,ica.

"Gitu min, ca. Jadi gua mau memperbaiki hubungan ravi sama gavin gitu lho."

"Oke, gua ngerti. Gua punya cara-"

Belum sempata ica menyelesaikan bicara nya. Ravi tiba-tiba dateng tanpa mengetuk pintu.

"Ga sopan lo" kesal gua.

"Eughh.. maaf." Ucap ravi.

"Lin to the point aja mumpung ada disini." Ucap mimin bisik bisik tapi agak gede.

"Ada yang mau di omongin lea?." Tanya ravi yang ngedenger ucapan mimin kayanya.

Ravi manggil gua emang alea, panggilan sayang dulu wkwk. Padahal baru gebetan tapi udah ngasih nama sayang aja ya haha.

Basa basi nya gimana dulu ya anjir. Bentar deh gua ajak duduk dulu kali ya disini.

"Vi, mending lu duduk disini dulu." Tawar gua.

Ica yang liat cuma bisa geleng-geleng kepala, mungkin ica tau cara lebih bagusnya. Tapi oon nya mimin malah jadi begini.

"Ca.." lirih gua ke ica.

Ica ngeliatin gua dan langsung berbisik.

"Gua sama mimin keluar bentar ya." Ucap ica seraya menarik tangan mimin keluar.

Sedangkan di dalam ruang musik gua sama ravi awkward banget.

"eh vi apa kabar, shombong banget sekarang mah. Mentang-mentang udah punya pacar." Basa basi gua.

"Baik, hahaha biasa aja padahal. Lo gimana?"

"Baik ko baik."

"Btw apa ni yang mau di omongin. Penasaran hahaha."

"Vi, lo tau kan gavin anak kelas gua yang baru pindahan dari jerman?" Tanya gua

Muka ravi bingung plus kaget si.

"Hah? Eughh.. engga. Ga kenal kenapa ko nanya gitu?" Tanya ravi sekaligus kaget.

"Jangan boong lo. gua temenan sama dia. Ya lo kan tau sendiri gua orang nya kepoan kan."

"Nah waktu itu gua ga sengaja liat foto lo sama gavin dan 1 cewek di dompet gavin. Lo tau ga itu siapa?" Tanya gua

"Salma udah gaada lea."

"Eh aduh inalilahi. Bisa anterin ke makam dia ga?."

"Bisa, lusa juga gua mau kesana. Kebetulan dia ulangtahun. Nanti gua shareloc kalo udah nyampe."

"Okey, makasih ya vi."

"Eh yaudah lea, gua ke kelas ya. Tadi kesini cuma iseng iseng doang."

"Oh iya vi makasih."

"Iya lea" ravi seraya keluar dari ruang musik.

___________

07:15 {telah berada di kelas}

"Lin, aman?." Tanya ica.

Setelah tadi berbicara sama ravi, gua langsung pergi ke kantin. Dan gua lupa kalo mimin sama ica nungguin gua.

"Aman." Ucap gua seraya membentukan jari telunjuk dan jempol menjadi berbentuk bulat.

Mamat yang gatau apa-apa kebingungan ngeliat gua dan ica komunikasi. Dan mamat merasa kesal ayalnya ia pasti tau apa yang terjadi dan mereka tidak pernah menutup-nutupi persoalan apapun.

Sekolah bubar pukul 16:30. Gua memutuskan buat jalan-jalan sebelum pulang.

Akhirnya gua berhenti di sebuah tempat makan yang ga ramai banget untuk tempat makan pada umumnya di bandung ini.

Lupa tadi langsung kesini ga ngajak gavin. Kan kalo ada gavin kan pasti gua di traktir ehehe.

Gua berduduk di salah satu bangku yang ada disana. Lalu mengangkat kaki.eh tangan maksudnya. Supaya pelayan nya dateng dan memesan makanan. Minumnya jangan lupa.

Tring tring tring

Ada telepon masuk dari leo. Ni kripik leo nelpon mulu heran gua. Kebanyakan pulsa gini ni.

"Paan yo."

"Eughh.. eh nanti aja deh di sekolah. Eh lo dimana?."

"Yeee gimana si lu ah kripik. Lagi makan dong yo."

"Makan dimana?."

"Gatau gua asal masuk aja."

"Eh bentar gua liat lo."

Sambungan telepon tiba-tiba dimatiikan.

"Oi alin." Ucap leo menepuk pundak gua dari belakang.

"Anjir lo. Kaget gua." Umpat gua ke leo seraya memukul lengan leo yang hendak duduk di depan gua.

"Sendiri aja kaya jomblo."

"Gapapa atuh jomblo ge haha, btw makan juga lo disini?."

"Engga, ini restoran tante sama temennya tante gua. Gua sering kesini karena emang gabut aja di rumah haha."

"Ohh gitu, bagus juga resto nya. Aesteutic gitu. Cuma sayang agak sepi."

"Iya, kalo jam segini biasanya sepi."

"Ohgitu"

Makanan pun datang.

"Yo, makan bareng sini." Tawar gua.

"Iya lin makasih, gua ke ruang tante gua dulu ada yang mau di omongin."

"Ohyaudah oke."

"Eh iya lo beda banget kalo di luar sekolah. Lebih kalem haha. Kalo di kelas kan kaya anak autis hahah." Ucap leo seraya berlari.

"Anjir lo yo."

Setelah selesai makan, si leo ga muncul-muncul juga balik kalii ya si leo.

Yaudah lah gua juga pulang. Udah mulai gelap juga.

Pas mau bayar ke kasir.

"Mba alin ya?." Tanya nya

"Iya, ko mba kenal?." Heran gua.

"Makanan mba alin sudah di bayar sama mas leo." Jelasnya.

"Eh? Serius?. Bilang maksih ke dia ya mba." Ucap gua

"Baik mba."

Gua meninggalkan resto dan melajukan motor gua.

Jadi gua itu kalo sekolah naik motor pake celana seragam kaya anak laki-laki.

Makanya kadang miss maroon manggil gua terus ke ruangnya.

Ga betah pake rok anaknya emang.

Hai

Selamat bergulir ke part selanjutnya. Tungguin ya!


Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C27
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login