Chap ini meneceritakan mimin (jasmine kaliyana putri) dan bang ob (arvin).
"Bang arvin, maafin mama sama abang mimin ya."
"Gapapa min."
Tadi itu mimin sama bang arvin lagi makan ke kafe yang ada di mall. Setelah ngerjain pacar mamat tapi gagal gara2 mamat. Nah terus tiba-tiba mama sama abangnya mimin itu dateng maki-maki bang arvin. Terus mimin gaenak sama bang arvin padahal mimin udah di paksa ikut pulang sama mamanya.
"Bang maaf ya."
"Gapapa min, emang bener ko. Bang arvin cuma ob gapunya masa depan."
"Ga gitu tau bang Emang ob di larang bercita-cita apa?."
"Ya emang gitu kok min."
"Ah yaudah gausah di bahas. Eh mimin mau ke rumah bang arvin dong."
Just inpo ni ya, selama mimin sama bang arvin pacaran. Mimin ga pernah diajak ke rumah bang arvin buat ketemu orang tuanya.
Biasanya kan cewe itu suka banget kan main ke rumah cowonya. Apalagi sama mamanya.
"Umm.. gimana ya. Bener nih mimin mau ke rumah bang arvin? Rumah bang arvin jelek tau."
"Gapapa lah. Emang kenapa."
"Bener nih? Yaudah ayo.
"Berangkat."
Dan akhirnya mereka berdua pergi ke rumah bang arvin dengan menggunakan motor klasik nya bang arvin.
Motor mereka berhenti di rumah di kawasan perumahan elit yang megah.
"Rumah abang dimana?."
"Ya ini rumah bang arvin."
"Jangan ngaku-ngaku bang, dosa."
"Lah emang iya ini rumah bang arvin."
Bang arvin mengklaksonkan motornya sebagai kode untuk dibukakan gerbangnya. Dan akhirnya di bukakan oleh satpam yang ada di sana.
"Eh mas arvin udah pulang, lah ini siapa mas?." Tanya satpam tersebut seraya menunnjuk ku
"Oh ini pacar saya pak, cantik ga?."
"Wah cantik mas."
"Bang apaan si ah malu gua." Mimin menutupi mukanya yang telah berubah menjadi merah merona.
"Yaudah pak, arvin masuk dulu."
"Siap mas."
Mimin dan bang arvin turun dari motor dan memasuki rumah mewah tersebut. Mimin agak takut, takut apa yang terjadi sama bang arvin terjadi juga sama mimin.
Mimin takut di caci maki layaknya mama sama abang mencaci maki bang arvin tadi.
Di luar perkiraan mimin mama nya bang arvin baik banget cuy! Tau ga pas tadi mimin baru dateng dia langsung di sambut gembira sama mama nya bang arvin.
"Aiih nona cantik pecinta binatang ya?." Tanya mama bang arvin
"Eh iya tan, dirumah juga banyak binatang."
"Ooh gitu, eh arvin mana ya."
"Tadi katanya mau beli makanan ikan tan."
"Ah yaudah masuk aja yuk, biarin aja tuh si uti di situ aja."
Uti itu nama kucingnya bang arvin, lucu banget warna nya putih,gemuk,matanya bitu shapire. Pengen bawa pulang, sama yang punya nya juga ehe.
"Nona cantik sini tante foto dulu. Biar nanti tante pamerin ke temen temen tante."
"Ah iya tan."

"Tante ke belakang dulu ya hehe makan lagi aja makanannya."
Kriiing kriiing
"Tan ini ada telepon." Teriak mimin setelah mendengar suara telepon rumah yang berdering
Mama nya om arvin langsung angkat teleponnya, setelah itu mata mama nya om arvin mengeluarkan air mata dan hidungnya mengeluarkan darah.
"Tan, tante kenapa?." Tanya mimin memastikan
"Arvin ketabrak sekarang di rumah sakit kasih." Ucap mama om arvin lalu pingsan
Aduh mimin panik banget, terus mimin langsung teriak minta tolong ke satpam, kebetulan papa nya ok arvin masih kerja, pembantunya juga lagi ga ada.
"Aduh pak gimana ini? Bawa ke rumah sakit aja ya, kebetulan tadi katanya bang arvin juga abis ketabrak." Ucap gue ke pak satpam
"Yaudah neng, naik mobil bang arvin aja, biasanya kuncinya ada di gucci dalam lemari yang itu neng." Ucap pak satpam seraya menunjukan tempat tersebut.
Mimin buru-buru langsung ambil kuncinya.
"Neng bisa bawa mobil kan."
"Bisa pak ayo angkat cepetan tante nya."
Selama perjalanan mimin sama pak satpam berbincang tentang mama om arvin.
"Ini tante kenapa ya pak."
"Nyonya emang suka seperti ini, dia punya penyakit. Tapi nyonya ga pernah kasih tau penyakitnya apa."
"Aduh ya allah."
"Tante sabar ya ya allah."
Selamat bergulir ke part selanjutnya. Tungguin ya!