Download App
12.5% Cool Husband / Chapter 4: first dating

Chapter 4: first dating

"Disuruh mamih jalan-jalan sama lo."

"Hah? Gimana? Gimana?." Tanya gue dengan riang gembira layaknya anak TK.

"Ikut aja." Jawab dia singkat.

"Tapi janji beliin gue makan. Yayaya." Gue mengeluarkan jurus alin eyes kali aja ya kan dia luluh hehe. "Gue laper banget."

"Hm."

Gue dan cowok gagu menaiki mobil dia. Sepanjang perjalanan ga berhenti nya gue ngoceh. Gatau ngomongin apa. Ya kaya daripada freak di mobil kan.

Kadang ngomongin papan rekalame. Ngomongin cat merk apa yang di pake buat bikin zebracross. Bumi tuh bulat atau datar. Pokoknya pertanyaan-pertanyaan absurd.

Dan yang pasti cowok gagu cuma diem. Dan kadang cuma ber-hm doang.

"Mau kemana sih?." Pertanyaan yang daritadi gue lontarkan ke cowok gagu.

"Bawel. Bentar lagi sampe." Jawab dia

Dia memberhentikan mobil nya di sebuah tempat.

Hanjir dia cuma ngajak gue ke mall? Yaelah diluar ekspetasi gue banget. Gue kira ke puncak, ke kebun. Ya kemana kek gitu yang berbau alam.

For your information gua ini suka banget sama pemandangan alam.

"Jadi dari tadi muter-muter cuma buat ke mall?. 20km dari rumah gue juga ada malih."

"Lo ga bilang." Jawab dia singkat lantas membuka sitbelt.

"Lu ga nannya kampret." Ucap gue kesal.

"Udah buruan masuk." Ajak dia yang sudah kekuar mobil.

Gue dengan berat hati mengekor dibelakang dia.

Pas baru masuk mata gue langsung menangkap permen kapas gede banget.

"Gavinn! Makan!." Pinta gue.

Kalo ada mau nya aja manggil nya nama ehehe.

"Ribet." Jawab gavin singkat.

"Eittt, lo udah janji." Ucap gua sambil meanikan satu sudut bibir.

"Yaudah ayo." Ucap dia.

"Makasih." Jawab gue dengan gembira.

"Makan aja. Gue mau ke situ." Dia menunjuk tempat figure gitu.

"Yang bayar lo ya oke." Ucap gue dengan nada agak memelas

"Hm."

Akhirnya gue makan apa aja yang gue pengen. Kalo ada mamih pasti gue di marahin 'nanti gendut' gitu.

💨

Pukul 19:56

"Mau kemana lagi?." Tanya dia

"Taman kota aja. Kalo malem bagus." Jawab gue.

Cowok gagu melajukan mobil nya. Sepanjang perjalan gue makan coklat yang tadi cowok gagu beliin.

Sedangkan cowok gagu seperti biasa. Diam dan hanya ber-hm saat gue nanya ini itu.

Sesampainya gue dan gavin ke taman kota. Gue langsung lari menuju tempat duduk.

"Ayo duduk." Ajak gue

Cowok gagu duduk di samping gue Menikmati Bandung malam yang sejuk.

Rasanya tenang banget. Walau banyak yang bucin.

Apa karena ada gavin?

Ga, ga. Ga mungkin.

______

"Pulang." Suruh gavin

"Nanti aja masih pengen disini gue Kalo lo mau balik. Duluan aja." Jawab gue santai

"Sekarang." Suara dia agak meninggi

Dasar anak mamih.

"Iye iye ah." Jawab gue seraya berdiri dari tempat duduk dan mengekor gavin ke tempat mobil nya berada

Gavin melajukan mobil nya dengan sedikit ngebut.

Kan kan keliatan banget ketakutan kalo pulang malem.

"Biasa aja kali mukanya. Tegang bener. Takut di marahin mama lo ya?." Tanya gue

"Hm." Seperti biasa dia hanya ber-hm ria

"Santai boy santai lo kan perginya sama gue. Lagian kan lo disuruh mama lo kan." Suara gua aga nyantai

Setelah gue bilang gitu muka dia auto datar kembali yang tadinya cemas.

💨💨💨

Pukul 21:05

Mobil gavin berhenti depan rumah gue.

"Gak usah masuk lo ya. Buruan balik entar di cariin sama mamih tercinta lu." Ledek gue

Dia cuma ngeliatin dengan tatapan pengen ngekill orang dan langsung melajukan mobil nya.

"Assalamualaikum. Spadaaaa." Ucap gue.

"Waalaikumsalam." Jawab abang

"Mamih kemana bang?." Tanya gue

"Mamih ada kerjaan di Bali."

"Ko ga ajak alin. Alin kan pengen ikut. Pengen liat bule bule. Kali aja ya kan bisa liat roti sobek nya hehe." Cerocos gua

Abang langsung mengusap wajah gue kasar sekasar batu terapi. Hehe

"Abis darimana?" Tanya abang

"Diajaknya aku ke rumah diaa makan daging abang dengan sayur kooool." Nyanyi gue dengan suara super bagus azig

"Bacot alin. Darimana hah?" Tanya abang lagi.

"Diajak jalan jalan sama gavin. Udah ah alin pengen tidur. Bhay abang gila." Ucap gue sambil melambaikan tangan menuju tangga.

Plaak

Sebuah sendal swallew mendarat di punggung gue.

"Pas. Hahaha." Ucap abang terbahak bahak.

"Acieee yang dikit lagi nikah haha. Lumayan tenang dikit nih rumah wkwk." Teriak abang ke gue.

Gue mengkrucutkan bibir dan berlari menuju kamar.

"Huh."

"Kata mamih gue bakal nikah sama si cowok gagu itu 2 minggu lagi."

"Dia baik si sebenernya. Ganteng juga." Gumam gue sendiri. Yang sudah merebahlan tubuh diatas kasur.

"Apaansi ah ko mikirin cowok gagu."

"Ah kesambet deh gue rasa ni gue."

"Udah ah bersih bersih terus solat terus tidur."

Gue berjalan menuju kamar mandi. Mengabil handuk bermotif kartun cars.

Just info alin suka banget sama serial kartun cars. Kamar nya aja ga segan segan dia rubah menjadi warna merah dan bergambar cars semua.

Dan setelah mandi gue solat dulu. Abis itu tiduran di kasur sambil stalkerin mantan sama monyet barunya. Eh pacar baru nya maksudnya. Hati-hati jangan sampe ke like pas di post-an pertamanya wkwk.

Tringg

Lah ada notip dari gavin. Apaan ya.

"Heh?. Ni orang kenapa dah."

Selamat bergulir ke part selanjutnya. Tungguin ya!


Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C4
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login