"tak usah kecewa, aku tetap mengambil sepatu yang jenisnya sama, cuman tingginya saja yang perlu dikurangi," mendengar monolog syakila Gibran menghentikan langkahnya, membalik tubuh dan sesaat terlihat dia mengangguk ringan, kemudian menuju kasir.
"ada lagi yang kamu inginkan?"
"tidak ada," tapi tangan gadis itu menarik Gibran, "Aku boleh ikut ke kantor kakak?" sang pria tersenyum untuk pertama kalinya kepada gadis kurus.
"terima kasih!" syakila tahu itu artinya iya.
.
.
"Kenapa kamu membungkus makan siang 3 porsi?" tanya Gibran setelah perempuan itu mengantre cukup lama di sebuah restoran cepat saji.
"yang dua untuk kita, yang satunya untuk Gesang, aku penasaran Seperti apa dia di tempat kerja," mata gadis itu berbinar menamati bungkusan di tangan.
***
[Hallo? Sayang?]
[Iya..]
[Tidak istirahat?]
[Kayaknya enggak, aku ketinggalan, Harus bekerja ekstra]
[Baiklah..]