Pria ini tak lagi membutuhkan bantuan untuk pergi ke lantai D. Dia sudah memiliki segala hal terkait akses menuju lantai tersebut.
Hanya saja dia sedikit kecewa karena sekretarisnya yang juga sahabatnya belum diperkenankan mengetahui keberadaan lantai D.
Hendra menuruni lift itu sendirian, menempelkan kartu akses dan memencet 2 tombol secara bersamaan angka 5 dan 8. Ketika sampai di lantai bawah tanah tersebut. Sidik jari dan kornea matanya sudah cukup dikenal oleh alat deteksi yang berada pada pintu utama.
Seperti biasa ,ketika dia mulai memasuki lorong yang diapit oleh 3 devisi yang berada pada lantai D. Para penghuninya terlihat bergantian menundukkan kepala untuk Hendra. Dia adalah pimpinan saat ini.
Seorang ajudan yang dia kenal bernama Hery berjalan mengiringinya seperti seorang tour guide.
"Apakah aku terlambat?". Tanya Hendra.
"Tidak Anda sangat tepat waktu". Hery membalas seketika.
"Dimana rapat dilangsungkan?".
Apa yang kalian pikirkan tentang Aruna?