Download App
30.76% Sang Pahlawan By Imam Sutrisna / Chapter 12: Chapter 12

Chapter 12: Chapter 12

Nabilah, Dendi dan Madun pergi ke mushola untuk melaksanakan shalat dzuhur berjamaah

Madun :"Yu, ahh kita solat."

Dendi :"Kamu yang jadi imamnya yaa?"

Madun :"Ok deh.. (y) "

Mereka bertiga melaksanakan shalat Dzuhur dengan khusyuk dengan Madun menjadi Imamnya, setelah itu...

Madun :"Ehh Bil kita jalan-jalan sebentar yuk,"

Nabilah :"Kemana?"

Madun :"Yaa...disekitar rumah sakit ini aja sambil nunggu Ashar."

Nabilah :"Ok deh.."

Madun :"Ehh Den kamu ikut kan?"

Dendi :"Gak ahh, aku mau nemenin kakakku aja, kasihan dia sendirian."

Madun :"Ok deh,, yuk Bil!"

Nabilah :"Yuk."

Madun : *Dalam hati "Asseekk ahh."

Madun dan Nabilah pun pergi jalan-jalan berdua ke tempat yang gak jauh dari rumah sakit, di tengah-tengah perjalanan mereka disaat itu pula Madun mulai tertarik dengan Nabilah

Madun :"A...a...Nabilah a...ku bo...leh ber...tanya?"

Nabilah :"Boleh! emang mau nanya apa?"

Madun : *Gugup "A...nu a...nu i...tu."

Nabilah :"Anu anu apa?"

Madun : *Sambil memejamkan mata "Itulohh kamu udah punya pacar belum?"

Nabilah :"Ohh itu, sampai saat ini aku belum punya pacar."

Madun : *Kaget "HAH?"

Nabilah :"Iya emangnya kenapa?"

Madun masih belum membuka matanya, dia berjalan terus dengan mata tertutup, tiba-tiba"Buugg" Madun menabrak tiang listrik

Madun :"Aduuuhh, sakit euy!!"

Nabilah : *Ketawa kecil "Makanya kalo jalan tuh jangan merem... sakit yaa?"

Madun :"Iyalah sakit" *Menahan rasa sakit

Nabilah :"Yaudah sini-sini kita duduk dulu,"

Madun :"Ehh bentar ini kok jadi muter semua nih?"

Nabilah :"Udah sini ahh." *Menarik Madun

Mereka berdua pun duduk di suatu bangku di taman

Nabilah :"Yang mana yang sakit?"

Madun :"Ini nih?" *Menunjuk ke jidatnya

Nabilah :"Mana coba ku lihat?"

Madun :"Ehh jangan disentuh keras-keras kan sakit."

Nabilah :"Ahh lebay kau."

Ditengah keromantisan mereka Madun tidak sengaja melihat seorang wanita yang mirip sekali dengan Achan

Madun :*Nada pelan "Achan?"

Nabilah :"Apa?"

Madun :*Teriak "Achaaannnn!!" *Sambil berlari mengejar orang yang dimaksud

Nabilah :"Madun kenapa ya?" *Menyusul Madun

Madun : *Teriak seperti orang gila "Achaaannn!! dimanaa kaaaamuuu?"

Nabilah berhasil menyusul Madun

Nabilah :"Kamu ini kenapa sih Dun?" *Bingung

Madun :"Tadi aku liat perempuan yang mirip sekali dengan Achan."

Nabilah :"Achan?? siapa dia?"

Madun :"Dia adalah wanita pertama yang aku suka."

Nabilah :*Kaget "Apa?? jadi maksudnya Achan itu pacarmu?"

Madun :"Yeee bukan,, maksudnya dia itu adalah wanita pertama yang membuat aku dapat merasakan bagaimana itu rasa suka dan kasih sayang"

Nabilah :"Ohh gitu, tapi tunggu dulu…Achan?? emang namanya Achan?"

Madun :"Nggak namanya itu Ayana Shahab, biasa dipanggilnya itu Achan?"

Nabilah : *Kaget "Apa?"

Madun :" Emangnya kenapa?"

Nabilah :"Maksudmu Achan membernya JKT48?"

Madun :"I...iya kamu kok tau?"

Nabilah :"Ya ampun itukan idol grup yang saat ini sangat terkenal."

Madun :"Ohh gitu yaa, sukur deh kalo kamu emang udah tau dia itu kayak gimana,, jadi aku gak usah panjang lebar menceritakannya sama kamu."

Nabilah :"Tapi kenapa kamu bisa kenal sama dia?"

Madun :"Belum tau ya?"

Nabilah :"Iya aku belum tau!!"

Madun :"Jadi gini aku itu pernah satu sekolah sama dia bahkan satu kelas!"

Nabilah :"Satu sekolah? disekolah aku yang baru, maksudku di sekolah kita?"

Madun :"Iyaa. Itu sebelum dia jadi member JKT48, namun setelah itu dia pindah ke Jakarta untuk mengikuti audisi masuk JKT48, dan akhirnya dia keterima di JKT48 sebagai member, dan di saat itu pula komunikasiku dengan dia sudah agak jarang, atau bisa dibilang Gak pernah sama sekali, dan aku berfikir dia sudah bahagia disana dan tidak memerlukan aku lagi."

Madun pun berfikir bahwa Achan sudah tidak peduli lagi dengannya, sudah lupa dengan semua kenangan bersamanya, Lalu Mereka berdua pun pergi ke Masjid terdekat untuk melaksanakan shalat Ashar, setelah mereka shalat mereka memutuskan untuk kembali ke rumah sakit. Di rumah sakit, Madun masih memikirkan wanita yang mirip dengan Achan. Apakah dia benar-benar Achan atau bukan

Madun :*Dalam hati "Apa aku tadi salah liat?"

Dendi :"Hey Dun kamu kenapa?"

Madun :* Diam tidak menjawab pertanyaan Dendi

Dendi :"Bil si Madun kenapa?"

Nabilah :"Tadi itu sebenarnya jidatnya itu ke senggol sama tiang listrik!"

Dendi :"Ohh gitu,, yaelah kau ini Dun, kesenggol tiang listrik aja dampaknya sampe segininya, lebay"

Madun masih diam tidak menghiraukan kata-kata Dendi

Nabilah :"Ohh iya satu lagi, katanya Dia melihat orang yang mirip dengan Achan."

Dendi :"Apa?? Achan??" *Muka Serius

Nabilah :"Iyaa."

Dendi :*Dalam hati "Ternyata sampai sekarang dia masih belum bisa melupakan Achan, padahal aku pikir dia itu mulai suka sama Nabilah, ternyata prediksiku masih salah." "Udah lah Dun Achan sudah meraih mimpinya menjadi seorang idol, itu juga yang kau inginkan ya kan??"

Madun : *Nada pelan "Iya sihh tapi aku..."

Dendi :"Heyy, sudahlah jangan menyiksa dirimu seperti ini terus."

Madun :"Maaf...aku....butuh waktu buat sendiri" *Pergi meninggalkan mereka

Dendi :"Kasian sekali dia..."

Nabilah :"Madun" *Sedih

Kinal yang sedang tertidur pun akhirnya bangun

Kinal :"Ada apa ini? kok muka kalian pada di tekuk gitu?"

Dendi :"Gak ada apa-apa kok kak!!"

Kinal :"Yaudah" *Mengambil sesuatu dari tasnya "Nihh makan dulu ntar kalian sakit lagi."

Nabilah :"Makasih kak tapi aku harus kembali ke ruang rawat kakakku, sekali lagi terima kasih. Assalamu'alaikum" *Pergi meninggalkan mereka berdua

Kinal :"Wa'alaikumsalam wr wb."

Dendi :"Wa'alaikumsalam wr wb."

Kinal :"Yaudah Den nihh kau makan dulu.."

Dendi :"Iya kak.."

Dendi dan Kinal pun makan dengan bekal yang sudah disiapkan oleh Kinal sendiri,,,tidak terasa waktu pun sudah masuk waktu Maghrib

Dendi :"Kak kita shalat dulu yuk.."

Kinal :"Ayoo, kakak sudah bawa perlengkapan shalatnya. "

Kinal dan Dendi melaksanakan shalat Maghrib berjamaah di mushola dekat rumah sakit, setelah mereka selesai melaksanakan shalat, mereka langsung pergike ruang rawatnya Doni untuk melihat keadaan Doni lagi.

Bersambung….


Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C12
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login