Aku sudah mengepak semua barangku dan Astro dalam satu koper. Aku tak membawa barang terlalu banyak karena semua pakaianku masih kutinggalkan di rumah Opa. Aku juga meninggalkan pakaian Astro saat terakhir kali kami menginap di sana.
Entah apakah kami akan bisa berangkat malam ini atau tidak, tapi aku mengikuti saran Astro untuk membereskan barang agar bisa langsung berangkat saat kami memiliki waktu. Aku bahkan mengecek handphone lebih sering untuk mengecek pesan darinya karena dia lah yang akan memutuskan kami akan berangkat malam ini atau besok pagi.
Putri meletakkan semangkok potongan mangga di meja di hadapanku dan duduk di sebelahku. Mangga itu adalah mangga yang dia ambil dari atap karena aku yang memintanya.
"Ada lima lagi aku taruh kulkas. Nanti biar Parti yang ngupas kalau udah waktunya istirahat."
"Thank you." ujarku sambil terus menggores pensil ke lembaran kertas. Aku sedang membuat desain cincin baru di dekat jendela lantai satu.