🔥🔥🔥🔥🔥
Keadaan hening menyambut Zeline. Sudah hampir 5 tahun terakhir, Zeline memilih tinggal di sebuah komplek apartment mewah sendirian. Kedua orang tuanya sibuk dengan urusan bisnis. Zeline memiliki seorang adik laki-laki yang sekarang sedang berkuliah di Singapore.
Hari ini terasa begitu melelahkan bagi Zeline, bagaimana tidak, ia harus mendandani 3 klien di 3 tempat berbeda. Memoles wajah seseorang tidak begitu melelahkan, hanya saja perjalanan dari satu klien ke klien lainnya memakan waktu begitu banyak. Kepadatan lalu lintas ibu kota, tentu sulit dihindarkan.
Zeline tidak ingin bekerja terikat kontrak dengan pihak manapun, sebab ia tidak mengejar materi. Ia menjadi seorang MUA ( Make Up Artist ) karena hobinya semata.
Waktu sudah menunjukkan pukul 22.17 WIB, namun bel apartmentnya tiba-tiba berdering. Sungguh tidak elegan, bertamu dirumah orang malam-malam begini. Zeline mengintip melalui interkom dari dalam rumahnya, 3 wanita cantik sudah berdiri menunggu Zeline membukakan pintu.
"Haruskah, kalian bertamu hampir tengah malam begini?" sindir Zeline pada ketiga sahabatnya
Mereka bertiga tampak tak acuh dan memilih masuk serta duduk di sofa tanpa perlu dipersilakan oleh Zeline. Zeline hanya bisa memutar bola matanya melihat kelakuan ketiga sahabatnya itu.
Fini menghidupkan rokok, kepulan asap memenuhi ruangan tamu Zeline. Mesya menyusun sepuluh kaleng bir dingin serta tiga kotak pizza berukuran besar dari kantung masing-masing yang dibawanya.
"Kenapa kalian bertiga malam-malam kemari? Tidak ada jadwal kencan?" Tanya Zeline sambil menggigit potongan pizza yang dibawa Mesya
"Tunanganku sedang ke Malaysia,"
Vera menelan gigitan pizzanya lantas berujar, "Gebetanku sedang sibuk mengurusi deadline kantornya,"
Zeline menatap Fini yang sibuk dengan rokoknya. "Tidak ada pria menarik yang bisa diajak berkelahi di ranjang,"
Zeline bergedik ngeri mendengar perkataan Fini. Ia masih sulit menerima ucapan sahabatnya itu, jika sex bukanlah sesuatu yang menyakitkan.
"Kau sudah mendaftarkan dirimu?" tanya Vera dan Mesya menatap Zeline dengan berbinar penuh harap
Zeline menggeleng. "Aku belum punya waktu untuk melakukannya. Seharian ini aku sibuk,"
Mesya mengambil Macbook dari tasnya dan membuka salah satu situs kencan internasional. Ia mulai mengetik sesuatu secara serius dengan macbooknya.
"Apa yang kau lakukan, Mey?" tanya Zeline penasaran
Mesya mengangkat telapak tangannya agar Zeline diam. "Aku sedang mendaftarkanmu di sebuah situs,"
"Situs porno kah?" Fini tertarik dan Vera melempari kepala Fini dengan kulit kacang ditangannya
"Kau lupa, jika sahabat kita satu ini masih perawan? Bagaimana mungkin dia bisa punya video mesum pribadi, jika dia saja takut dengan tongkat sakti milik pria," Terdengar sekali ucapan Mesya seperti mengejek Zeline terang-terangan
"Kau sudah berjanji, bukan. Jika memiliki kekasih kali ini, kau akan membuktikan ucapan Kami semua, jika sex itu tidak menyakitkan. Bahkan itu sesuatu hal yang menyenangkan," Vera seakan menodong Zeline dengan mengungkit ucapannya kemarin
"Iya," jawab Zeline ragu
"Aku sudah merekam jawabanmu, Dear!" kata Fini senang
"Dasar Bitch!" umpat Zeline dan ketiga sahabatnya hanya terkekeh
Semua sahabatnya sibuk terfokus dengan kegiatan masing-masing. Zeline sibuk dengan remote tv di tangannya, lantas tak sengaja tangannya menekan tayangan film yang dimana pemain filmnya sedang berciuman mesra sambil meraba tubuh masing-masing. Tubuh Zeline meremang, sungguh, hal yang hanya dilakukannya hanyalah berciuman panas dengan para deretan mantan kekasihnya, tidak lebih dari itu. Padahal, bisa saja setelah ciuman itu dilanjutkan ke kegiatan selanjutnya, bermain kuda di kamar misalnya. Namun, karena ketakutan yang dialami Zeline, dirinya terpaksa menolak secara halus dan berakhir lagi-lagi dia diselingkuhi karena alasan yang sama.
🔥🔥🔥🔥🔥
"Taraaaaa...akunmu sudah siap! Aku juga sudah memilihkan foto yang luar biasa, agar para pria tertarik padamu," ucap Mesya dengan bangga
Zeline, Vera dan Fini mendekat ke arah Mesya. Mereka semua terpaku pada aplikasi yang sedari tadi menyita waktu Mesya.
"Kau yakin memilih foto ini? ini terlalu sexy!" Zeline meragukan, "Benar, yang ada para pria itu berpikir Zeline adalah seorang slut,"
Profile :
Name : Zeline Zakeisha
Age : 25 y.o
Country : Indonesia
Account : Zeline.Z@hotmail.com
I'm single, Happy 💋
🔥🔥🔥🔥🔥
Mesya mengkode Fini untuk menanggapi protes Zeline dan Vera. Fini menyetujui ide kedua sahabatnya yang lain untuk mengganti foto profile itu.
"Dia terlihat benar-benar seperti jalang," ucap Fini jujur
"Dia memiliki ratusan koleksi foto sexy, yang membuat para pria meneteskan air liurnya. Namun, sayangnya, wanita seksi itu ternyata masih menjaga selaput daranya," Mesya, Vera dan Fini terkekeh geli , tak ayal membuat Zeline kesal.
"Kau liar, Zel. Namun, liar-mu hanya didepan kamera. Ckckck--- sangat disayangkan!"
"Ya, dan aku benci setelah memosting foto seksiku, banyak yang mengajakku berkelahi di ranjang. Damn! Menyeramkan," aku Zeline
"Salah kau sendiri, kenapa memamerkan gunung kembar serta hutan belantara milikmu di sosmed. Kau membuat fantasi liar para pria, padahal kau sendiri--- payah!" cemooh Mesya
Zeline mendengkus. "Aku hanya melakukan apa yang aku suka,"
"Ya, ya, ya, terserah kau saja! Cepat kemarikan, ponselmu. Aku akan mendownload aplikasinya. Dengan begitu kau akan mudah berkomunikasi dengan calon kekasihmu,"
"Ingat, pilih yang menarik, kekar berurat dan besar!" bisik Fini dan Zeline menoleh cepat
"Memang sedang kompetisi pemilihan bakso?" sindir Zeline dan Fini hanya berdecak kesal
"Jangan main terlalu jauh. Nanti kau dan dia tidak akan pernah bisa bertemu, percuma." nasehat Vera
"Betul. Pilihlah pria yang mudah dijangkau. Singapore, Malaysia atau Thailand. Tiket pesawat tidak begitu mahal dan waktu tempuh cukup sebentar," timpal Mesya
"Pilihlah pria kaya, dimanapun ia berada pasti bisa menjangkaumu. Jelek tapi kaya tidak masalah, apalagi besar, panjang dan berurat!" Celoteh Fini
"Aku akan mencari pria arab! Jadi, diamlah kalian semua," ucap Zeline dan ketiga sahabatnya terkekeh
"Pilihan yang jitu, Zel! Kekar, panjang, berurat dan memabukkan. Kadang otakmu pintar," ucap Fini lagi
"Aku hanya bercanda, bitch! Ah, sudahlah. Aku lebih baik tidur saja. Terserah kalian mau apa!" ketus Zeline sambil menutup pintu kamarnya, baru saja Zeline akan menyelimuti tubuhnya, ketiga sahabatnya masuk dan mengambil tempat saling berdempet diatas kasur.
"Kita sudah lama tidak berdesak-desakan seperti ini!"
"Aku rindu kebersamaan kita di satu ranjang yang sama,"
"Aku ingin mengenang dimana Zeline memelukku erat sepanjang malam,"
Zeline menoleh ketiga temannya dan serentak mereka semua tertawa bahagia.
🔥🔥🔥🔥
Kalian adalah salah satu alasan mengapa sampai saat ini aku masih bahagia.
Sahabat