Chapter 209: Silahkan berkenalan dulu
"Silahkan," Earl memasuki mobil Duke.
Sepanjang perjalanan hanya dihabiskan Duke untuk memuji Earl sedangkan wanita itu mempersiapkan diri untuk semua pertanyaan yang akan ditanyakan nanti ketika interview. Tidak ingin terganggu dengan ocehan Duke yang memujanya seperti Earl adalah tuhan baru untuknya.
"Aku akan menjemputmu. Telpon aku jika sudah selesai interview," Earl menggelengkan kepalanya.
"Aku pulang naik kendaraan umum saja. Aku harus pergi belanja untuk mengisi kulkasku," Duke terlihat kecewa. Tetapi ia juga tidak bisa meninggalkan perusahaannya terlalu lama.
"Baiklah. Kabari aku jika kau diterima. Bye Earl," Earl melambaikan tangannya ketika mobil Duke melaju dan perlahan menjauh.
Earl menghela nafasnya. Jika ia tidak dapat mendapatkan posisi itu, ia bisa hidup seperti gelandangan karena tidak punya pemasukan lagi. Ia tidak akan pernah mau menggunakan bantuan Duke untuk memenuhi segala kebutuhannya.