Download App
66.66% LUKA LAMA / Chapter 8: 08 MAKAN

Chapter 8: 08 MAKAN

alaram ponsel bernand berbunyi mengusik tidur bernand,dengan enggan jarinya meraba raba di atas nakas meraih ponsel lalu mematikan alaram.

terdiam sejenak dengan mata tertutup lalu menatap lonna kecil disisinya meringkuk melingkar terlihat menggemaskan.bernand mencium kening lonna lalu bangun dari tempat tidur,berjalan menuju ruang kamar mandi.

lonna menggeliat dalam tidurnya,berlahan matanya terbuka mencari sosok bernand,tidak lama kemudian bernand keluar dari ruang mandi.

"pagi pipi" ucap lonna malas.

"pagi tuan putri" balas bernand.

"pagi ini pipi mulai kerja,miska akan menemanimu selama pipi kerja" lanjut bernand.

"miska itu siapa pi" tanya lonna.

"dia gurumu,apapun yang ingin kamu pelajari bertanyalah padanya" jelas bernand.

"ayo sekarang mandi" lanjut bernand lagi.

"lonna sudah besar pi...lonna bisa mandi sendiri" jelas lonna dengan nada lucu dan manja lalu tubuh munginya.berusaha turun berlahan dari tempat tidur king

"hmmm...baiklah,pipi akan tunggu disini" ucap bernand sembari mengenakan kemeja hitam.

dengan langkah kecil lonna memasuki ruang kamar mandi,tidak lama terdengar suara gemercik siraman air.

"lonna...perlu pipi bantu?" teriak bernand sembari merapikan ikat pinggang pada celana panjang hitam yang digunakannya.

tidak terdengar sahutan dan bunyi air,begitu sunyi membuat bernand cemas lalu berjalan cepat memasuki ruang kamar mandi.

"LONNA !!! " jerit bernand,seketika wajahnya memerah tegang karena geram menyaksikan lonna dalam bathtube penuh dengan busa sabun menutupi tubuh lonna.

"pipi.." ucap lonna ketakutan mendengar jeritan bernand dari balik busa sabun didalam bathtube.

"sudah berulang kali pipi ingatkan untuk tidak bermain sabun,lihat kamar mandi menjadi kacau seperti ini" ucap geram bernand.,jarinya meraih selang shower lalu menyiram busa sabun yang menutupi tubuh lonna.

beberapa menit kemudian lonna terlihat bersih tampa busa ditubuhnya.rambut panjangnya kuyub menutupi wajah cantik lonna.kepalanya tertunduk karena rasa takut.

"berdiri" ucap bernand tegas.lonna mengangguk lalu dengan patuh berdiri.

bernand meraih tubuh mungil lonna lalu membungkusnya dengan handuk putih yang besar,menggendongnya keluar dari ruang kamar mandi.

"lonna pake baju sendiri" ucap lonna bergetar takut.bernand mengabaikan ucapan lonna,dengan sigap mengenakan kaos dan celana dalam berenda berwarna merah pada tubuh lonna lalu kaos putih tampa lengan dan celana pendek berwarna merah.menyisir lembut rambut panjang lembab lonna lalu memberikan pulasan tipis bedak pada wajah lonna.meraih sepatu kets putih dari rak lalu memasangkan pada kaki mungil lonna.

"pipi..." ucap lonna lembut memanggil bernand.namun bernand tidak menanggapi panggilan lonna.

bernand merapikan kemeja dan celana panjangnyanya,memasang dasi berwarna silver lalu meraih jas hitam,menyisir ulang rambutnya dengan rapi lalu meraih tubuh lonna ke dalam gendongannya,berjalan menghampiri ruang kerjanya lalu meraih tas kulit hitam tipis di atas meja kerja,berjalan cepat keluar dari ruang kerja melewati ruang kamar tidurnya yang luas menuju pintu keluar kamar.

kedua lengan lonna melingkar manja dileher bernand,mata mungilnya menatap bernand bagai mata anak kucing berharap belas kasih namun bernand berpura pura mengabaikannya.

langkahnya cepat menuruni tangga megah lalu memasuki ruang makan yang luas dengan meja lonjong besar ditengahnya.hendrik menarik kursi kecil yang tinggi untuk lonna duduk lalu bernand meletakkan lonna di atas kursi dan menarik bahu kursi lebih dekat pada meja.bernand duduk disisinya pada kursi yang telah ditarik keluar pelayan.

"silahkan tuan" ucap hendrik mempersilahkan bernand dan lonna menikmati hidangan pagi.bernand mengangguk pada hendrik lalu menempatkan setangkap roti isi pada piring lonna,mengirisnya kecil kecil lalu meletakkan garpu di atasnya.

"makan" ucap bernand tegas.

lonna mengangguk patuh lalu dengan cepat memasukkan potongan demi ptongan roti isi kedalam mulut mungilnya yang terlihat penuh hingga pipinya terlihat menggelembung dengan mata terbelalak tanda kesulitan menelan roti isi.

"pelan pelan,tidak ada yang akan mencuri rotimu" ucap bernand pura pura tegas sembari menyodorkan gelas berisi susu pada bibir mungil lonna.lonna meminum susu berlahan lalu kembali menguyah roti isi.dalam hati bernand tersenyum menyaksikan tingkah lucu putrinya.hendrik begitu terharu menyaksikan kesabaran dan kelembutan bernand melayani putrinya makan.

"tuan,bukankah lebih baik bila ada seorang baby sitter merawat tuan putri" ucap hendrik.

"tidak perlu" ucap bernand sembari mengusapkan serbet menyapu garis susu di atas bibir lonna.

"selamat pagi tuan " sapa manager pribadi bernand (aldo)

"pagi" balas bernand pendek lalu menyecap kopi dalam cangkir keramik berwarna keemasan.lonna menatap bernand berharap bernand menatapnya namun bernand.

mengabaikannya.

"tuan,anda ada janji bertemu ceo Queen corp pagi ini" lapor aldo.bernand mengangguk menyelesaikan santapan hidangan pagi.

"pipi...lonna ikut pipi ya" ucap lonna lembut merayu bernand.

"pipi bekerja,bukan bermain" jawab bernand tegas.

"miska akan menemanimu selama pipi bekerja" ucap bernand lagi menatap lonna.

"lonna tidak mau nona miska,lonna mau pipi" ucap lonna bergetar lemah,matanya mulai berkaca kaca.

"lonna janji tidak ganggu pipi bekerja" ucap lonna terisak,airmatanya jatuh bergulir membasahi pipi cubynya.

hati bernand tersentuh menatap kesedihan putrinya,terdiam sejenak menatap lonna lalu menghela panjang.

"baiklah...pegang janjimu" ucap bernand mengalah.bagi bernand hanya airmata lonna yang mampu mematahkan kekerasan bernand.tidak berdaya dan pada akhirnya akan memenuhi permintaan putrinya.

seketika wajah lonna bercahaya bahagia,jari mungilnya mengusap airmata dipipinya lalu kedua tangannya terangkat meminta bernand menggendongnya,dengan lembut bernand mengangkatnya lalu memeluknya dalam lengan kekarnya. hendrik dan aldo terhenyak menyaksikan sikap bernand,sepanjang mereka bekerja pada bernand,bernand adalah seorang pekerja keras dengan temperamen yang tinggi,penggila kesempurnaan,saat bekerja tidak ada seorangpun yang berani mengusiknya sekalipun itu nyonya muda ,istri bernand yang telah meninggal.namun hanya dengan air mata lonna putri angkat tuannya,tuannya menjadi pria yang paling sabar dan lembut.hendrik dan aldo berjanji dalam hati mereka tidak akan pernah menyakiti tuan putri mereka,mereka tidak dapat membayangkan betapa murkanya bernand bila lonna tersakiti.

"sampaikan pada miska tidak perlu datang,aku akan memintanya datang bila putriku menginginkannya" ucap bernand pada hendrik.

"jangan lupa tetap berikan gajinya sebagai kopensasinya" lanjut bernad.

bernand berjalan keluar mansion dengan lonna dalam gendongannya lalu masuk kedalam mobil lamborghini vaneno berwarna hitam miliknya.dengan setia aldo mendampingi bernand dibelakang kemudi.

*

terlihat bernand berjalan memasuki gedung Queen Corp,tangan besarnya menggandeng lembut tangan mungil lonna yang berjalan cepat mengimbangi langkah pendek bernand,terlihat lucu dengan rambut panjang sepinggang yang bergoyang goyang karena langkahnya yang cepat,wajahnya berseri bahagia,senyumnya mengembang tampa henti dengan mata berbinar mengundang kekaguman dari semua mata yang memandangnya.bernand mengabaikan semua tatapan takjub pada dirinya dan putrinya.aldo tersenyum pada setiap orang yang memandang takjub tuan muda dan tuan putrinya.


Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C8
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login