Download App
76.92% two named girl / Chapter 10: chapter 9

Chapter 10: chapter 9

aku terbangun dalam pangkuan roland, aku tidak bergerak karena takut itu akan menggangu tidur pulas nya. aku perlahan lahan menarik tangannya dan mengeluarkan diri ku dari nya. aku mengambil bantal dari kamar ku lalu ku taruh ke atas kepala nya setelah itu aku kembali ke kamar ku. dikamar ku ,aku terus teringat kejadian semalam dan alhasil hati ku pun terus berkerja dengan cepat. aku memukul mukul ranjang ku sambil berguling kegirangan. setelah rasanya cukup melampias kan kebahagiaan ku ini aku langsung pergi ke kamar mandi. karena bosan dikamar mandi aku pun bernyanyi. walau suara nyanyian ku seindah suara bor ,toh ga ada yang bakal denger. setelah selesai mandi aku keluar dari kamar mandi ,dan terkejut mendapatkan Zen dan Ivan yang sedang melihat lihat sekitar kamar ku. aku pun merasa bingung dan menyahut mereka "Zen invan apa yang kalian lakukan dikamar ku pagi pagi begini?". Zen dan Ivan terlihat terkejut dengan kedatangan ku yang berasal dari arah kamar mandi. Zen melangkah ke depan lalu bertanya pada ku "kamu tau tidak? ada sebuah suara yang sangat mengerikan

datang dari kamarmu". Ivan juga menambah "saat aku lewat untuk menemukan Roland yang entah kemana hilang nya dari semalam aku mendengar suara yang mungkin aja bisa nyulik Roland". aku langsung sadar dan merasa malu akkkhhhh mereka dengar mereka dengar!!! otomatis batin estele tergoyahkan ,semua sel sel otaknya berjalan kesana kemari sambil mengatakan "suara jelek yang mungkin nyulik Roland". aku berdehem dan mulai menghindari tatapan mereka "mungkin saja kalian berhalusinasi, aku tidak mendengar yang seperti itu kok, lagian jika kalian ingin mencari Roland aku tahu kok dia dimana". Ivan dan Zen saling menatap lalu memasang muka bingung dan keduanya berkata "oh mungkin saja, tapi bagaimana kau bisa tahu roland dimana?". aku yang tercengang dengan pertanyaan itu tidak tahu harus menjawab apa. masa aku harus menceritakan kejadian semalam? akkh aku malu. aku pun mengarang cerita yang tiba tiba terlintas di benak ku "semalam aku melihat Roland berlari lalu masuk salah satu kamar kosong di lantai 4". Ivan mendekati ku lalu berkata "tolong bisa antar kan kami ke Roland? mansion ini punya banyak sekali kamar dan kami tidak punya waktu untuk mencari satu satu kamar''.aku menjawab sambil memalingkan wajah ku "oke". Ivan dan zen pun mengikuti ku dari belakang. sesampainya di tempat Roland tadi berada Ivan dan Zen langsung masuk ke kamar dan membangunkan Roland keadaan disana bisa dibilang sangat rusuh. aku pun kembali lagi ke kamar ku, karena bosan aku mengambil liontin dari rak lemari ku lalu ku untai kan ketanganku. karena terlalu bosan, aku keluar dari kamarku dan turun ke lantai bawah. aku pergi ke dapur untuk mencari beberapa benda yang bisa dimakan. aku menutup buka kulkas tapi tidak ada yang bisa dimakan, bahkan tidak ada yang bisa dimasak. aku pun keluar dari mansion dan pergi ke taman aku berjalan sekeliling dengan merentangkan tangan ku ,tiba tiba aku melihat ada sebuah pohon di depan taman mansion yang bergoyang sendirinya dan juga terlihat sosok berbaju putih dengan darah ,aku menjadi takut dan merinding agggh itu hantu kah? walaupun takut aku masih penasaran, aku mendekati pohon itu dengan hati hati. jantungku rasa nya seperti sedang lari 50 KM. jantung ku bergedup sangat kencang dan tidak mau berhenti. tubuh ku gemetar dan wajah ku mungkin sudah agak pucat. walau begitu langkah kaki ku sedikit demi sedikit sudah dekat dengan pohon itu. setelah sampai didepan pohon itu aku melihat kekanan dan kiri. sepertinya tidak ada apa apa, jadi yang tadi kulihat itu apa? jangan jangan benarkan h-ha-hantu?. selagi aku gemetaran sambil menggigit jari ku terdengar suara grasak grusuk dari pohon itu seketika aku menatap ke atas. benar saja ada seseorang berbaju putih dan berumuran darah jatuh dari atas pohon tersebut. aku langsung reflek menjerit dengan keras "agggggghhhhhh". segera setelah itu jantung ku bergedup semakin kencang tetapi rasa penasaran ini tidak pernah mereda . aku pun dengan hati hati melangkah. saat aku hendak melihat wajahnya ada sebuah tangan memegang kaki ku reflek aku menjerit lagi "ahhhhhhhgg hantuuu" setelah aku menjerit tiba tiba terdengar suara laki laki yang tak berdaya "tolong" setelah mendengar suara itu aku melihat ke orang yang berlumuran darah itu. kaki ku sudah terlepas dari genggaman nya aku pun segera mengecek apa dia masih hidup atau tidak ,namun ternyata dia masih hidup. aku merangkulnya dan membawa nya ke dalam mansion ,di depan taman mansion terlihat Ivan yang sedang panik berlari kehadapan ku dan berkata "ada apa? apa kamu terluka? kenapa kamu teriak?". aku menjawab sambil menatap nya "ah tidak apa apa". sebelum aku ingin mengatakan kata kata ku selanjutnya, Ivan menatap orang yang ku rangkul lalu berkata " itu siapa?'' sambil mengambil orang itu dari rangkulan ku. aku pun menjawab "dia jatuh dari pohon itu dan sepertinya dia terluka". Ivan menatap ku lalu menarik tanganku dan masuk ke mansion sambil merangkul orang itu. sampainya di mansion Ivan dan Zen merawat orang yang terluka itu Sedangkan aku dan Roland mengambil air di sumur terdekat karena zen dan Ivan membutuhkan air untuk mengobati orang yang terluka itu.

kami merawat orang yang terluka itu selama seminggu.

setelah kejadian itu aku ,Ivan ,Roland ,dan Zen merawat orang yang terluka itu. aku diperintahkan Zen untuk memberi makanan untuk orang itu karena mereka sedang sibuk. aku pun segera masuk ke kamar saat pertama kali aku siuman. aku menaruh makanan itu di atas meja dekat ranjang dimana orang itu tergeletak. selagi aku sibuk dengan obat obatan dan makanan nya ,aku mendengar sebuah suara dari ranjang.aku menatap ke arah ranjang ,laki laki yang terluka itu sudah siuman dan sedang membuka matanya dan mengamati seluruh kamar, kemudian ia menatap ku dengan tatapan terkejut dan tiba tiba berdiri. aku langsung terkejut dengan apa yang dia lakukan , dia memegang bahu ku dan berkata "Lily itu kah kamu? kamu dimana saja aku mencarimu kemana mana". aku langsung bingung dan seketika merinding dengan apa yang dia katakan aku menjawabnya dengan wajah bingung "sepertinya anda salah orang nama saya Estelle". laki laki itu terlihat kehabisan kata kata dan dari matanya terpancar kesedihan. dia berkata lagi padaku "kamu benar lupa padaku? aku Sean! suami mu". mendengar itu bulu kuduk ku langsung berdiri seketika teringat oleh lintasan memori seorang laki laki berambut hitam yang sangat mirip dengan orang yang ada didepan ku. aku masih tidak percaya dengan apa yang terjadi suami? aku sudah punya suami? aku bertanya tanya didalam kepalaku aku masih tidak menerima nya dan berkata "sepertinya anda salah orang tuan Sean saya masih belum mempunyai suami". Sean menatap mataku lalu berkata "aku sudah mencari mu berbulan bulan. aku yakin ini adalah kamu". sambil menunjukan liontin emas yang sama dengan milik ku namun di dalam nya terlihat sebuah foto yang berbeda dari milik ku. foto itu ada sebuah pasangan pengantin yang terlihat bahagia. seorang laki laki tampan dan seorang perempuan yang sangat cantik. wajah perempuan itu sangat mirip dengan wajah ku. seketika semua memori ku kembali lagi.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

to be continued in chapter 10~

hope you enjoy the story.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~


Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C10
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login