Aslan mengerutkan keningnya begitu ia mendengar nama yang disematkan Karina untuk dermaga kecil tempat mereka berada. Ia kemudian berdecak pelan. Decakannya lalu berubah menjadi seutas senyum dan tiba-tiba saja ia tertawa sambil menatap Karina. Ia menggeleng pelan. "Itu berlebihan, Kar."
"Ngga, itu ngga berlebihan buat aku," sahut Karina. "Waktu kamu cerita kalau kamu suka bengong di dermaga, aku langsung kepikiran sama dermaga ini."
Aslan mengerjapkan matanya. "Jadi, kamu udah merencakan ini sejak kita datang ke sini?"
Karina menganggukkan kepalanya. "Gimana? Kamu suka tempat ini?"
"Aku suka. Tapi, tetap aja aku ngerasa ini berlebihan. Kamu ngga perlu namain dermaga yang masuk dalam property keluarga kamu pakai nama aku," ujar Aslan.
"Loh, kenapa ngga? Justru karena ini masih bagian dari property keluarga aku, makanya aku berani kasih nama kamu buat nama dermaga ini," terang Karina.
Terima Kasih sudah membaca karya kedua saya, hope you guys enjoy it.
Terus berikan dukungan kalian melalui vote, review dan komentar. Terima kasih ^^