Leon yang merasa kesal dengan rencana Aslan untuk kembali ke arena tinju illegal memutuskan untuk pergi ke rumah sakit tempat tubuhnya terbaring tidak berdaya. Ia menatap tubuhnya sambil mengepalkan tangannya. Ia tidak mau Aslan kembali ke arena tersebut hanya untuk membujuk Bang Ole.
Tubuh Leon bergetar menahan amarah. Sementara monitor yang menunjukkan tanda vitalnya perlahan menunjukkan peningkatan aktivitas yang cukup signifikan. Hal itu membuat Perawat jaga dengan cekatan datang ke ruangannya dan segera memeriksanya.
Leon terus mengepalkan tangannya untuk meredam emosinya. Namun emosi itu terlampau menguasainya hingga akhirnya ia mulai berteriak di sebelah tubuhnya sendiri. Tangannya yang terkepal berusaha menggapai tubuhnya. Akan tetapi tubuh itu seolah masih belum mau menerima jiwanya.
Terima Kasih sudah membaca karya kedua saya, hope you guys enjoy it.
Terus berikan dukungan kalian melalui vote, review dan komentar. Terima kasih ^^