Ashley tiba di rumah dengan selamat tanpa kurang suatu apapun. Bedanya, kali ini dia pulang ke rumah dengan naik taksi karena tidak ingin diantar oleh Dario.
Dario sendiri juga tampaknya hanya menawarkan diri untuk mengantarnya hanya sekedar basa-basi, karena pria itu masih merasa sakit hati mendengar ucapannya.
Ashley mencengkeram dadanya yang terasa tidak enak dan bersandar pada pintu kamarnya.
Untungnya, ibunya masih berada di luar dan belum pulang sementara sang ayah… dia tidak tahu apakah ayahnya sudah tidur ataukah asyik membaca di ruang baca pribadinya.
Tugasnya untuk membicarakan pembatalan pernikahannya dengan Dario sudah berakhir dan untungnya pria itu tidak menghinanya ataupun berkata apa-apa.
Tapi…
Anehnya, dia tidak merasa bersalah sedikitpun pada pria itu. Mungkin karena dia melihat pandangan mata tidak suka pada mata pria itu saat mengetahui kebenaran akan masa lalunya, Ashley sama sekali tidak merasa menyesal telah membatalkan pernikahan ini.
Tok. Tok. Tok.