Download App
12.76% Come and eat, Shan-shan by Gu man ( Indonesia) / Chapter 6: Come and Eat, Shan Shan by Gu Man ( chapter 6 )

Chapter 6: Come and Eat, Shan Shan by Gu Man ( chapter 6 )

Setengah lapar, setengah kenyang Shan Shan berdiri di samping Big Bos mengantar para tamu pulang.

Feng Teng sudah terbiasa dengan situasi seperti ini karena latar belakang keluarganya. Ia berdiri dengan santai dan terlihat menawan, gerakannya bagaikan seperti sebuah seni. Shan Shan dan Feng Teng berdiri berdampingan. Shan Shan dapat merasakan deruan nafasnya yang maskulin sangat dekat, yang membuat hati kecilnya sedikit bergetar dari biasanya. Tentu saja, Shan Shan segera menenangkannya - Big Bos sangat kejam! Kau (jantung) sungguh berani berdetak kencang, Kau sudah tidak ingin hidup lagi!

Ini pertama kalinya Shan Shan ikut serta disebuah pesta yang megah jadi Ia tidak tahu harus berkata apa kecuali mengucapkan beberapa kata yang sopan berulang-ulang. Setiap Ia berdiri di samping Feng Teng dan tersenyum dengan kaku, dalam hati Ia selalu berkomentar. Wow, beliau adalah mayor yang ingin membuat koneksi dengan para pebisnis. Aah, pria tua ini yang menjual XXX, barang yang sangat mahal, sungguh bajingan.

= =

Shan Shan tidak mengerti mengapa Big Bos menyuruhnya berdiri di sampingnya ketika Dia sendiri dapat mengatasi semuanya. ketika Feng Teng sedang berbicara dengan seseorang yang terlihat seperti nyonya kaya raya, Shan Shan mengambil kesempatan untuk melihat Hpnya. Aah .... jam 22.00 pm, Shan Shan merasa sedikit frustrasi. Dari belakang Shan Shan mendengar seseorang bertanya. "Apa yang sedang kau lakukan?"

"Mengecek jam, kalau lewat tengah malam memanggil taksi akan sangat mahal." Shan Shan menjawab tanpa berpikir. kemudian ia pun sadar akan sang pemilik suara dan dengan kikuk menoleh " Uuh , Presdir ..."

Shan Shan berharap bahwa syal membungkus wajahnya. Bagaimana mungkin ia mengatakan itu? Big Bos sungguh berbahaya, menyerang tanpa peringatan.

Feng Teng menatapnya beberapa detik. " Ketika acara ini selesai, seseorang akan mengantarkanmu pulang."

Waah, Shan Shan sangat terkejut lalu mengangguk :

"Terima kasih, Presdir! "

Sungguh berkah yang tidak terduga. Ia tidak perlu menghabiskan 50 yuan untuk membayar taksi ^_^. Shan Shan berusaha keras mengantarkan para tamu pulang. ketika para tamu kebanyakan sudah pulang, Feng Teng pun mengungkapkan perpisahan kepada Feng Yue. kemudian ia berkata pada Shan Shan:

" Ayo! "

Berjalan keluar, Shan Shan berusaha mengimbangi langkah Feng Teng. Ia berpikir mungkin supir sudah menunggunya diluar. Di sana hanya ada satu mobil terparkir didepan pintu. Petugas parkir melihat Feng Teng, dan dengan segera membukakan pintu mobil dengan hormat: " Tuan Feng. "

Shan Shan melihat Feng Teng masuk kedalam mobil lalu ....

Shan Shan berdiri di dekat mobil dengan bingung.

Dimana supir untuknya?

Mungkinkah, waktu Presdir berkata " Seseorang akan mengantarkanmu pulang" ..... maksudnya Dia sendiri?

_____

Shan Shan berdiri di depan pintu mobil. Bertanya dengan kikuk; " Presdir, Anda bilang akan ada orang yang akan mengantarkanKu pulang. Dimana supirnya?"

Feng Teng mulai sedikit habis kesabarannya: " Aku bukan orang?"

Shan Shan sungguh ingin mengangguk. Big Bos, Kau bukan orang biasa. Bahkan jika memang benar, Kau termasuk ke dalam kaum yang memangsa orang lain. = =

Semakin hilang kesabaran melihat Shan Shan masih berdiri kaku, Feng Teng dengan memerintah berkata:

" Masuk! "

Shan Shan tidak berani membantah. dengan patuh ia masuk ke dalam mobil. itu adalah mobil sport putih, berbeda dengan mobil BMW yang sebelumnya. yang dimana Shan Shan tidak tahu merek nya. Orang kaya punya banyak kendaraan. Shan Shan tidak bisa dipungkiri merasa kewalahan.

Setelah berulang kali mengucapkan terima kasih dan memberitahukan alamatnya, Shan Shan dengan hati-hati duduk bersandar. Mungkin Ia minum anggur sedikit lebih banyak di pesta, sehingga ia merasa sedikit nyaman hingga menguap, lalu .... Shan Shan pun tertidur.

Tertidur bukanlah hal yang buruk. Yang buruk ialah, ketika Shan Shan belum teridur lelap mobil sport melaju, Shan Shan membuka matanya sekilas melihat sebuah tanda yang cukup ia kenal. Masih dalam keadaan mengantuk dan lupa siapa yang duduk di sampingnya, Shan Shan berteriak:

" Berhenti disini, Aku mau makan mie daging."

Ketika Dia sadar ia bukan sedang duduk di dalam taksi dan supirnya adalah Bos Feng, suasana berubah canggung di dalam mobil. Berkata didepan pemilik hajat bahwa ia masih lapar, terlebih lagi pemilik hajat adalah Big Bos, Shan Shan ingin menangis;

" Presdir ... Aku memiliki nafsu makan yang besar..... tiap malam, Aku harus makan ... di pesta Aku makan sampai kenyang, sungguh. hanya saja semuanya sudah di cerna ...."

Feng Teng dengan diam menatap Shan Shan beberapa detik, kemudian memutar arah mobil, berhenti didepan toko dengan tanda kuning:

" ini tempatnya?"

" Benar." Shan Shan mengangguk, berpikir ingin segera pergi menjauh dari Big Bos. " Presdir, Saya akan turun disini. Sampai jumpa dan terima kasih sudah mengantarKu pulang. Saya akan memanggil taksi setelah selesai makan, jadi Anda tidak perlu menungguKu." Bicara cepat tanpa mengambil nafas, ia turun dari mobil dan menutup pintu. Ketika ia mengangkat kepala, Bos Feng sudah berdiri di sebrang mobil. Shan Shan dalam masalah.

" Presdir?" mengapa ia turun dari mobil?

"Mie daging, kan?"

" Presdir, Anda juga ingin makan ini....."

" Kenapa tidak? " Feng Teng berjalan kearah Shan Shan yang sudah berubah menjadi batu. " Aku juga sudah mencerna semuanya."

" Huh? "

" Apa kamu berpikir sistem pencernaan Ku tidak sebagus punyamu?"

Melihat mata membunuh Big Bos, Shan Shan segera menjawab: " Tidak Presdir, sistem pencernaan Anda adalah #1 di dunia. = =

Feng Teng mendengus.

Didalam kedai mie, Feng Teng mulai duduk tetapi Shan Shan menahannya.

"Tunggu sebentar, biarkan Saya bersihkan dulu kursinya." ia menggunakan tisu untuk membersihkan semua kotoran yang ada di kursi. Lagipula, Big Bos kan memakai jas mahal.

Feng Teng sudah siap untuk duduk. Baru saja ia akan mengangkat tangannya, Shan Shan berteriak:

" Tunggu sebentar, biarkan Saya membersihkan mejanya dulu."

Sekali lagi ia menggunakan tisu untuk mengelap meja dengan hati-hati.

Feng Teng " ... "

" Baiklah, Presdir, silahkan duduk."

Shan Shan dengan santai sekali dua kali mengelap kursinya lalu duduk. Pemilik kedai mie menghampiri untuk menyapa Mereka. Shan Shan berencana memesan semangkuk kecil. Shan Shan sering datang untuk makan mie jadi Ibu pemilik sudah sangat mengenalnya. Si Ibu pun dengan cepat berkata:

" Kami hanya punya cukup untuk mangkuk kecil hari ini."

Shan Shan dengan canggung mengangguk. Dalam pengawasan Big Bos nafsu makannya berkurang jadi memesan semangkuk besar akan sia-sia.

Mie dimasak dengan sederhana. Dua mangkuk mie disajikan dengan cepat. Shan Shan membelah sumpitnya dan mulai makan tetapi Ia melihat Feng Teng menatap mangkuknya sambil mengerutkan keningnya.

Lihat, lihat kan, tidak bisa makan ini. Aku kan sudah bilang jangan masuk kedalam. Shan Shan bergumam dalam hati, sementara di luar ia bertanya dengan penuh perhatian: " Presdir, ada apa?"

Feng Teng mengangkat kepalanya dan dengan santai berkata: " Pesankan Aku mangkuk lain, Aku tidak memakan seledri."

Kenapa tadi Kau tidak bilang Ibu pemilik = =

Shan Shan secara refleks menahannya: " Membuang semua mie di mangkuk? itu sungguh sia-sia, buang saja seledrinya."

Feng Teng mengangkat alisnya keatas. " Kau akan melakukannya?"

Shan Shan diam sejenak mengangguk yakin: " Aku akan melakukannya."

Dia ambil dan ambil lagi semua seledri. Dunia ini besar. Sang Bos adalah segalanya, jadi hanya mengambilkan seledri dari mangkuk mie bukan masalah.

Menggunakan sumpit baru Shan Shan menunduk dan dengan telaten mengambil semua seledri. Lalu ia pun memberikan kembali mangkuk mie ke Feng Teng.

" Presdir, sekarang Anda bisa makan."

Shan Shan melihat Big Bos menatapnya tajam, ia pun mulai sedikit gemetar. Apa yang berusaha Dia katakan dengan matanya .... kenapa ia jadi takut. = =

Big Bos Feng melihat kearah mangkuk, mengangguk dan berkata: " Sangat bagus."

Shan Shan gemetar kembali. Itu sudah Jelas sebuah pujian tapi kenapa ia malah tambah takut? seperti bencana akan datang .....

Shan Shan dengan perasaan cemas menghabiskan mie dagingnya. ia tidak berani berdebat Feng Teng tentang tagihan harganya. ia hanya memperhatikan Big Bos membayar lalu mengantarkannya pulang....

Tidak ada hal buruk yang terjadi. Hanya saja hal tadi seperti khayalan .... Shan Shan sangat lega.

____

Setelah melambaikan tangan pada Big Bos, Shan Shan langsung berlari kearah tangga. ia melihat ke arah jendela dari lantai atas. Melihat mobil sport putih Feng Teng yang sangat mencolok di malam hari. Mobil pun berbelok di persimpangan dan menghilang.

Shan Shan tiba-tiba merasa sedikit frustrasi dan hampa. Hari ini dan selama sebulan ini, semuanya bagaikan mimpi bagi bawahan kecil seperti Shan Shan....

Tapi!

Shan Shan mengepalkan tangannya dan semangat kembali!

Semangat! Xue Shan Shan!

Besok adalah hari baru tanpa hati babi!

= =


Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C6
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login