Download App
81.48% Lily anak indigo / Chapter 22: BAB 22 POCONG

Chapter 22: BAB 22 POCONG

Sekarang aku akan melanjutkan sebuah kisah aku dimana tadik nya aku pingsan di sebuah perjalanan di lorong yang terbuka aku nggak tau kenapa tiba-tiba kepala aku pusing aku cuman berfikir apakah suasananya atau aku kecapeaan itu membuat aku harus pilih yang mana,di saat aku pingsan mily dan riang mengangkat ku di suatu ruangan tidak jauh dari tempat aku pingsan dimana di dalam ruangan itu seperti kamar khusus buat orang yang menginap di rumah sakit ini untuk menjaga kemaanan rumah sakit ini terdapat dua kasur yang sudah kotor dan tv jaman dulu masih ada dalam ruangan yang aku tempati bersama teman - teman aku.Di saat aku pingsan antara sadar dan tidak aku mendengar dimana mily berbicara dengan seorang cewek aku juga tidak tau cewek itu siapa.

"kamu cuman sendirian yang lain kemana," tanya mily.

"a'aku nggak tau mereka ada dimana aku ingat cuman kejadian salah seorang teman aku mati di lantai dua dimana teman aku ini tergantung te'terus mengeluarkan darah," suara cewek.

"astagaa,kok kamu pisah sama tim kamu," tanya mily lagi.

"ehm'ehm a'aku pisa karna luna mengusir aku,dan seperti yang gua bilang tadik pas gua jalan meninggalin mereka aku melihat teman aku tergantung," kata dia yang seperti menyembunyiin sesuatu tentang kematian dia.

"lah terus kamu temuin loly dimana," tanya mily lagi."dan itu baju kaos kamu kenapa banyak darah," tanya mily semakin curiga.

"a'aku'aku temuin loly di kamar mandi passsss hm gua bersihin darah ini di baju aku, hm lalu aku bawa kemari,"

kemudian aku bangun dan kaget melihat loly berbaring di samping aku kemudian aku bangun pergi melihat kondisi loly.

"loly,awww kepala aku masih pusing,"kata aku.

"kamu duduk aja dulu liy," kata mily membantu aku duduk padahal aku khwatir dengan keadaan loly.

"rian bantu gua bentar dudu'in lily," kata mily.

"yah bentar," kata rian yang sedang mengganti battery senter dia.

"hati- hati," kata rian

"huuuft kepala aku pusing banget," kata aku sambil memegang kepala aku dan aku melihat ke arah cewek yang sedang duduk di lantai.

"kamu siapa," tanya aku.

"akuu,Linda," kata linda.

"bukanya kamu tim dari luna yah," tanya aku

"i'ia," kata linda.

"kok kamu di sini,eh maksd gua kok kamu nggak bersama tim kamu," tanya aku.

"a'aku di usir sama luna," kata linda.

"di usir kenapa," tanya aku.

dan linda cuman diam.

"hmm,"aku cuman bisa diam ketika dia tidak memberikan jawaban tiba - tiba aku mencium bau yang nggak bisa gua lupaiin.

"uff uff uff,kalian cium busuk nggak," kata aku yang mencium bau itu.

"uff uff uff,ia kok tiba - tiba bauu,uff uff bau bangke ya," kata mily sementara linda juga bisa merasakan bau bangke itu.

"linda kamu cium juga nggak," tanya aku.

"ia bau bangke," kata linda.kemudian aku cepat - cepat menyuruh mereka tutub gorden dan gorden dimana loly lagi baring.

"eh tutub gordeng nya,"kata aku ke linda.

"ia," kata linda.

SREEET SREEET

Kemudian aku menutub pintu dengan perlahan

pag!

"matiin lampu kamu rian," kata aku

"ok,"kata rian

"dan kamu tutub gorden loly," kata aku ke mily.

"emang nya ada apa sih," kata mily yang belum gerak.

"buruaaaan jangan nanya dulu danb jaga loly jangan sampai dia bangun kalo dia bangun tutub mulut dia," kata aku.Kemudian mily ke kasur loly.

SREEET

Kemudian sebuah bayangan pocong itu melintas di depan kami dia tidak melompat melainkan melayang dengan pergerakan lambat.Dimana linda mencoba teriak tapi dia menahan teriak dia karna takut.

"Aku dimana," kata loly yang mulai sadarkan diri.Tiba - tiba gordeng loly bergerak dimana mengenak sentuhan dari miliy.

kemudian pocong nya berhenti kemuduan perlahan dia ingin masuk ke ruangan kami.

"Ssshh," kata mily yang keringat dingin.Dimana mata loly menatab tajam ke mily.

jantung mulai berdebar kencang

dug! dug! dug!dug! dug!dug! dug!dug!

"hah hah hah," dimana aku mulai tegang ketakutan dimana pocong nya membalikan badan dia secara perlahan menghadap ke jendela yang tertutub gordeng terlihat lebih jelas lagi ikatan tali dia di kepala dan di tangan dia lewat bayangan dia.Keringat dingin tidak pernah berhenti keluar detak jantung aku makin kencang dimana aku menutub tangan aku juga.

"Aku nggak tau mau ngapain," aku berbicara dengan diri aku sendiri.Aku memberanikan diri melihat bayangan dia ternyata pocong itu masih ada tiba - tiba angin berhembus ke gorden dimana jendelanya tidak tertutub.

Sontak aku sedikit kaget melihat mukanya begitu menakutkan dimana muka dia hitam,pocong itu masih berdiri depan jendela.tidak ada pilihan lain lagi aku harus memakai magic perubahan dari tubuh lisa untuk yang pertama kalinya untuk mengusirnya ketika aku kalah maka aku masih ada kesempatan kedua kalinya untuk menggunakan nya, kemudian tubuh aku bercahaya perlahan - lahan aku berwujud lisa dimana linda pinsan di depan aku kemungkinan baru pertama kali dia melihat hal seperti ini .Kemudian aku beranikan diri keluar pintu membuka nya dan menghantam pintu dengan keras.

PAAAG!.

kemudian pocong itu menghadap ke aku dengan perlahan,betul saja muka dia hitam tebal dan hancur.

"eeeeeh lo ngapain lo di sini, lo mau cari masalah sama gua hah," kemudian aku perlahan mengangkat tangan aku sebelah kanan untuk mengeluarkan magic aku cahaya di tangan aku keluar secara cepat aku yang baru saja mau hajar dia secara perlahan dia menghilang.

Dan kisah aku masih berlanjut

kalian jangan lupa beri bintang jika kalian suka dan jangan lupa comen.


Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C22
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login